Peluang Kerja Dampak Relokasi Terhadap Aspek Ekonomi

penataan pemukiman liar di Kota Batam berdampak positif dalam peningkatan kualitas kebersihan lingkungan“.

4.4. Dampak Relokasi Terhadap Aspek Ekonomi

Kegiatan relokasi penduduk yang dilakukan diharapkan memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi bagi masyarakat terutama masyarakat yang di relokasi. Lokasi dan tempat relokasi sangat mempengaruhi masyarakat yang di relokasi untuk memperoleh pekerjaannya, sehingga apabila kesempatan kerja meningkat maka pendapatan ekonomi keluarga juga akan meningkat.

4.4.1. Peluang Kerja

Peluang kerja merupakan dampak dari sebuah kegiatan. Pekerjaan merupakan sumber utama yang menghasilkan pendapatan kepada setiap orang. Masalah yang di perkirakan akan muncul adalah masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan relokasi merasa ragu dengan kelangsungan pekerjaannya pasca relokasi. Sehingga kemungkinan masyarakat untuk kembali ketempat tinggal semula bisa terjadi dikarenakan lokasi tempat tinggalnya yang baru tidak kondusif untuk kelangsungan pekerjaan mereka. Hal ini sejalan dengan Panudju 1999, menyatakan bahwa pelaksanaan program relokasi harus mempertimbangkan faktor pekerjaan agar sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut bisa berhasil. Pelaksanaan kegiatan relokasi penduduk desa Siti Ambia, Takal Pasir dan Teluk Ambun tentu saja harus mempertimbangkan faktor kesempatan kerja dan pekerjaan tersebut di atas, agar tujuan dari kegiatan relokasi penduduk ini bisa tercapai secara optimal. Dari 600 unit Universitas Sumatera Utara rumah yang dibangun sampai dengan Juni 2009 sudah sebanyak 560 Kepala keluarga yang menetap diperumahan relokasi. Hal ini menunjukkan bahwa peluang kerja di tempat relokasi juga memungkinkan bagi masyarakat untuk bekerja. Sementara itu bagi masyarakat yang belum menempati rumah relokasi yang sudah dibangun tersebut, terjadi karena berbagai alasan di antaranya alasan pekerjaan dan sebagian besar lagi mereka masih memiliki rumah yang sudah terlanjur mereka perbaiki. Analisis menggunakan uji t statistik ternyata menunjukkan nilai t-hitung 2,57 lebih besar dari pada t-tabel 1,66 , berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesempatan pekerjaan responden antara sebelum relokasi tahun 2005 dan setelah relokasi tahun 2008. Ini berarti bahwa dengan dilakukannya relokasi penduduk peluang dan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan bagi responden meningkat. Dengan melihat nilai propabilitas, P-Value adalah 0,0058 lebih kecil dari α = 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kesempatan kerja responden antara sebelum relokasi tahun 2005 dan setelah relokasi tahun 2008. Kesimpulan ini ternyata diperkuat lagi dengan fakta bahwa 35,6 responden menyatakan dengan adanya relokasi masyarakat merasa lebih mudah dalam memperoleh kesempatan kerja dan mencari pekerjaan sebagaimana yang terdapat pada Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Dampak relokasi terhadap peluang kerja Sebelum Relokasi Sesudah Relokasi No. Dampak relokasi terhadap peluang kerja Jumlah Responden Persentase Jumlah Responden Persentase 1. Mudah 14 15,6 32 35,6 2. Sulit 65 72,2 48 53,3 3. Sangat Sulit 11 12,2 10 11,1 Jumlah 90 100,0 90 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2009. Dari Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebelum dilakukan relokasi penduduk sebanyak 15,6 responden menyatakan mudah dalam memperoleh pekerjaan. Sementara 72,2 responden menyatakan sulit memperoleh pekerjaan, sedangkan 12,2 lainnya menyatakan sangat sulit dalam memperoleh pekerjaan. Setelah dilakukan relokasi penduduk sebanyak 35,6 responden menyatakan mudah dalam mencari pekerjaan, sedangkan 53,3 responden menyatakan sulit dan 11,1 responden lainnya menyatakan sangat sulit dalam mencari pekerjaan. Selain itu persepsi ini dikuatkan lagi dengan perubahan jenis pekerjaan responden, dimana terjadi perubahan jenis pekerjaan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan relokasi sebagai mana yang terlihat dalam Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Jenis pekerjaan responden sebelum dan sesudah relokasi Sebelum Relokasi Sesudah Relokasi No. Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentase Jumlah Responden Persentase 1 Petani 24 26,7 7 7,8 2 Nelayan 39 43,3 4 4,5 3 Peternak 4 4,5 2 2,2 4 Dagang 7 7,8 18 20,0 5 Bengkelmontir 0,0 1 1,1 6 Buruh 12 13,3 54 60,0 7 Karyawan swasta 1 1,1 1 1,1 8 Lainnya 3 3,3 3 3,3 Jumlah 90 100,0 90 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2009 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa, sebelum dilakukan relokasi penduduk sebanyak 43,3 responden bekerja sebagai nelayan, tetapi setelah dilakukan relokasi penduduk berubah menjadi 4,5. Begitu juga dengan pekerjaan buruh yang sebelumnya terdapat 13,3, tetapi setelah dilakukan relokasi berubah menjadi 60. Sedangkan responden yang bekerja sebagai petani sebelumnya adalah 26,7 tetapi setelah dilakukan relokasi berubah menjadi 7,8. Begitu juga dengan jenis pekerjaan pedagang usaha kecil sebelum dilakukan relokasi 7,8, setelah dilakukan relokasi berubah menjadi 20. Selanjutnya untuk jenis pekerjaan peternak sebelumnya adalah 4,5 tetapi setelah dilakukan relokasi berubah menjadi 2,2. Sementara untuk jenis pekerjaan lainnya seperti tukang, menjahit dan penebang kayu yang sebelum dan sesudah direlokasi masih tetap sebesar 3,3. Universitas Sumatera Utara Terjadinya perubahan jenis pekerjaan ini di karenakan jarak perumahan sekarang dengan daerah aliran sungai cukup jauh yaitu sekitar 7 Km. Sehingga dengan demikian masyarakat merasa kesulitan apabila ingin bekerja lagi sebagai nelayan atau sebagai petani karena menempuh perjalanan yang cukup jauh ditambah lagi biaya transportasi. Selain itu masyarakat merasa kesulitan karena tidak memiliki tempat penyimpanan peralatan seperti perahu dan alat-alat lainnya. Dalam penelitian Nasution 2002, juga menyatakan bahwa “ kegiatan relokasi telah menyebabkan jenis pekerjaan masyarakat yang direlokasi menjadi berubah, namun walaupun ada sebagian responden masih tetap dengan pekerjaan lamanya dan sebagian lagi berubah tetapi tingkat pendapatan masyarakat justru lebih baik”. Perubahan jenis pekerjaan masyarakat tidak serta merta terjadi secara drastis, hal ini dikarenakan sebelum masyarakat pindah, masyarakat telah memiliki alternatif pekerjaan yaitu bekerja sebagai buruh dan tukang pembangunan perumahan mereka sendiri dengan jangka waktu yang cukup lama, sehingga ketika pindah masyarakat sudah merasa cukup siap untuk memulai hidup di lokasi perumahan yang baru.

4.4.2. Pendapatan Responden