Terjadinya perubahan jenis pekerjaan ini di karenakan jarak perumahan sekarang dengan daerah aliran sungai cukup jauh yaitu sekitar 7 Km. Sehingga dengan
demikian masyarakat merasa kesulitan apabila ingin bekerja lagi sebagai nelayan atau sebagai petani karena menempuh perjalanan yang cukup jauh ditambah lagi biaya
transportasi. Selain itu masyarakat merasa kesulitan karena tidak memiliki tempat penyimpanan peralatan seperti perahu dan alat-alat lainnya. Dalam penelitian
Nasution 2002, juga menyatakan bahwa “ kegiatan relokasi telah menyebabkan jenis pekerjaan masyarakat yang direlokasi menjadi berubah, namun walaupun ada
sebagian responden masih tetap dengan pekerjaan lamanya dan sebagian lagi berubah tetapi tingkat pendapatan masyarakat justru lebih baik”.
Perubahan jenis pekerjaan masyarakat tidak serta merta terjadi secara drastis, hal ini dikarenakan sebelum masyarakat pindah, masyarakat telah memiliki alternatif
pekerjaan yaitu bekerja sebagai buruh dan tukang pembangunan perumahan mereka sendiri dengan jangka waktu yang cukup lama, sehingga ketika pindah masyarakat
sudah merasa cukup siap untuk memulai hidup di lokasi perumahan yang baru.
4.4.2. Pendapatan Responden
Pendapatan responden merupakan penghasilan yang mereka peroleh dari hasil pekerjaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan responden
masih cukup rendah dan mengalami perubahan sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Tingkat pendapatan nominal responden sebelum dan sesudah relokasi
Sebelum Relokasi Sesudah Relokasi
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
Responden Persentase
Jumlah Responden
Persentase
1. Rp. 500.000 - Rp. 750.000.-
53 58,9
40 44,5
2. Rp. 751.000 - Rp. 1.000.000.-
30 33,3
38 42,2
3. Rp. 1.001.000 - Rp. 1.250.000.-
6 6,7
10 11,1
4. Rp. 1.251.000 - Rp. 1.500.000.-
1 1,1
1 1,1
5. Rp. 1.501.000.-
0,0 1
1,1
Jumlah 90 100,0
90 100,0
Sumber : Data Primer 2009 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan responden setelah relokasi
penduduk mengalami perubahan. Hal ini terlihat untuk golongan dengan tingkat pendapatan antara Rp. 500.000 – Rp. 750.000,- berkurang dari jumlah sebelumnya
58,9 menjadi 44,5. Hal ini menujukkan bahwa ada peningkatan pada tingkat pendapatan responden setelah relokasi. Begitu juga dengan golongan tingkat
pendapatan yang berkisar antara Rp. 751.000 – Rp. 1.000.000,- juga mengalami peningkatan dari jumlah sebelum dilakukan relokasi yaitu sebesar 33,3 menjadi
42,2. Untuk tingkat pendapatan Rp. 1.001.000 – Rp. 1.250.000,- juga mengalami peningkatan yang sebelumnya adalah sebesar 6,7 menjadi 11,1. Sedangkan untuk
tingkat pendapatan antara Rp. 1.251.000- Rp. 1.500.000,- masih tetap sebesar 1,1. Sementara untuk tingkat pendapatan Rp. 1.501.000,- dari keadaan sebelumnya
tidak ada berubah menjadi 1,1.
Universitas Sumatera Utara
a. Pendapatan Nominal Responden Hasil analisis uji beda rata-rata compare mean dengan t-test with Paired Two
Sample for Means Data Berpasangan antara pendapatan nominal responden sebelum
relokasi Tahun 2005 dan sesudah relokasi penduduk Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Hasil Analisis Uji beda rata - rata Pendapatan Nominal Responden
Pendapatan Sebelum Relokasi Tahun 2005 780.000
Pendapatan Sesudah Relokasi Tahun 2008 843.333
t-test -7,417 Sig. 3,35122E-11
Keterangan : Nyata pada α = 0,05
Sumber : Data Primer Tahun 2009
Dari hasil uji statistik diketahui bahwa t-hitung 7,417 lebih besar dari pada t- tabel 1,66, berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pendapatan nominal responden antara tahun 2005 dan tahun 2008. Berarti dengan dilakukannya relokasi penduduk pendapatan responden meningkat. Dengan melihat
nilai propabilitas, P-Value adalah 3,35122E-11 lebih kecil dari α = 0,05 berarti Ho
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pendapatan responden tahun 2005 dan dengan tahun 2008. Pada tahun 2005 tingkat pendapatan rata-rata
sebesar Rp.780.000 bulan dan tahun 2008 rata-rata pendapatan responden meningkat menjadi Rp. 843.333bulan, maka rata-rata peningkatan pendapatan responden adalah
sebesar 7,8 pertahun.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan pendapatan nominal responden ini di karenakan tersedianya sarana transportasi lancar sehingga masyarakat bisa mencari pekerjaan dan bekerja di
luar desanya. Dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, pemerintah daerah setelah relokasi telah melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi
masyarakat. Dari kegiatan pemberdayaan ekonomi yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah tersebut adalah berupa bantuan modal usaha untuk pedagang kecil
dan menengah dari koperasi yang sumber dananya berasal dari Pemerintah Daerah Aceh Singkil. Tetapi sejauh ini program pemberdayaan ekonomi yang bisa
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat yang direlokasi belum terlihat jelas. Sementara itu, program pemberdayaan ekonomi yang telah dilakukan oleh Caritas
Swiss berupa pelatihan ketrampilan perbengkelan montir, bantuan modal usaha melalui unit simpan pinjam micro finance, kursus ketrampilan salon kecantikan bagi
kaum perempuan, dan peningkatan kemampuan Bahasa Inggris bagi siswa-siswi usia sekolah dan masyarakat.
b. Pendapatan Real Responden Hasil analisis uji beda rata-rata compare mean dengan t-test with Paired Two
Sample for Means Data Berpasangan antara pendapatan real responden sebelum
relokasi Tahun 2005 dan sesudah relokasi penduduk Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14. Hasil Analisis Uji beda rata-rata Pendapatan Real Responden
Pendapatan Sebelum Relokasi Tahun 2005 780.000
Pendapatan Sesudah Relokasi Tahun 2008 716.833
t-test 8,017 Sig. 2,00083E-12
Keterangan : Nyata pada α = 0,05
Sumber : Data Primer Tahun 2009
Dari hasil uji statistik diketahui bahwa t-hitung 8,017 lebih besar dari pada t- tabel 1,66, berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat
pendapatan real responden antara tahun 2005 dan tahun 2008. Berarti dengan dilakukannya relokasi penduduk pendapatan real responden menurun. Dengan
melihat nilai propabilitas, P-Value adalah 2,00083E-12 lebih kecil dari α = 0,05
berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pendapatan real responden tahun 2005 dan dengan tahun 2008. Pada tahun 2005 tingkat
pendapatan real rata-rata sebesar Rp.780.000 bulan dan tahun 2008 rata-rata pendapatan real responden menurun menjadi Rp. 716.833bulan, maka rata-rata
penurunan pendapatan real responden adalah sebesar 8,4 pertahun. Menurunnya tingkat pendapatan real responden ini disebabkan oleh meningkatnya pembelian
harga barang-barang terutama untuk barang kebutuhan pokok. Sehingga dengan demikian walaupun jumlah uang secara nominal besar tetapi nilainya sudah semakin
berkurang.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Relokasi Penduduk mendorong terjadinya pengembangan wilayah