Deskripsi Desa Siti Ambia, Takal Pasir dan Teluk Ambun

pada tahun 2005 tersebut di karenakan terjadinya bencana alam gempa bumi di Kabupaten Aceh Singkil, terutama di Kecamatan Singkil yang paling banyak mengalami kerusakan. Sehingga akibat dari bencana tersebut, banyak masyarakat Kecamatan Singkil yang mengungsi dan pindah ke kecamatan lain. Pada tahun 2006 dan 2007 jumlah penduduk kembali mengalami peningkatan, hal ini dipengaruhi oleh semakin membaiknya kondisi pasca bencana gempa bumi. Apabila dihitung dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Singkil adalah sebesar 0,85 . Hal ini menunjukkan bahwa semakin baiknya kondisi daerah pasca bencana mendorong masyarakat untuk kembali bertempat tinggal di Kecamatan Singkil. Masyarakat Kecamatan Singkil sebahagian besar memeluk Agama Islam yang telah diyakini secara turun temurun. Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya masyarakat di Kecamatan Singkil terlihat aman, tentram dan harmonis walaupun terdapat sebagian masyarakat dengan agama dan keyakinan yang berbeda. Toleransi antar umat beragama di Kecamatan Singkil sangat baik, hal ini terbukti belum pernah terjadi konflik antar umat beragama.

4.1.2. Deskripsi Desa Siti Ambia, Takal Pasir dan Teluk Ambun

Desa Siti Ambia, desa Takal Pasir dan desa Teluk Ambun merupakan desa yang termasuk dalam wilayah Pemerintahan Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, dengan batas-batas wilayah dan jumlah penduduk masing-masing desa sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Desa Siti Ambia Desa Siti Ambia terbentuk pada tahun 1994 yang merupakan hasil pemekaran desa Ujung. Desa Siti Ambia memiliki luas 16,8 Ha dan dihuni oleh 267 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 1312 jiwa dengan batas-batas wilayah desa : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pulo Sarok 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Perkebunan PT. Ubertraco 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Teluk Ambun 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Takal Pasir b. Desa Takal Pasir Desa Takal Pasir terbentuk pada tahun 1970, dengan luas desa 9,6 Ha dan dihuni oleh 127 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 476 jiwa dengan batas- batas wilayah desa : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Teluk AmbunSiti Ambia 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Perkebunan PT. Ubertraco 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Negara 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Perkebunan PT. Ubertraco c. Desa Teluk Ambun Desa Teluk Ambun terbentuk sekitar tahun 1950, dengan luas desa 20,3 Ha dan dihuni oleh 206 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 827 jiwa dengan batas- batas wilayah desa : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pulo Sarok 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siti Ambia Universitas Sumatera Utara 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Negara 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Takal Pasir Secara geografis desa Siti Ambia, desa Takal Pasir dan desa Teluk Ambun berada dalam satu wilayah yang berdekatan dan saling berbatasan. Jarak ketiga desa dengan Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten sebagai pusat Pemerintahan tingkat Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten antara 3-5 Km yang dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat. Berdasarkan wilayah, pemukiman ini merupakan wilayah yang baru sehingga status kepemlikian lahan, tanah yang dipergunakan untuk kegiatan pertanian dan kegiatan perkebunan belum ada. Luas wilayah desa yang dijadikan lokasi relokasi penduduk untuk desa Siti Ambia, Takal Pasir dan Teluk Ambun tersebut adalah seperti pada Tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1. Luas Desa sebelum dan sesudah relokasi Ha No. Desa Luas desa sebelum relokasi ha Luas desa sesudah relokasi ha 1. Siti Ambia 155 16,8 2. Takal Pasir 4.370 9,6 3. Teluk Ambun 3.670 20,3 Total 8.195 46,7 Sumber : Data Kecamatan Singkil Tahun 2005 dan Caritas Swiss Tahun 2009. Dari Tabel 4.1. terlihat bahwa luas masing-masing desa sebelum direlokasi lebih luas dibandingkan dengan setelah dilakukan kegiatan relokasi. Sebelum direlokasi luas desa secara keseluruhan adalah 8.195 Ha. Luasnya desa ini di karenakan masing-masing masyarakat memiliki luas tanah yang bervariasi, di Universitas Sumatera Utara antaranya luas tanah perumahan, luas lahan pertanian, perkebunan. Selain itu, masing-masing desa juga memiliki lahan terlantar sangat luas, sehingga secara keseluruhan luas desa sebelum direlokasi sangat luas. Setelah dilakukan relokasi penduduk luas seluruh desa hanya 46,7 Ha, menurunnya luas desa ini di karenakan luas tanah desa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah hanya untuk lokasi perumahan saja dengan ukuran tanah untuk masing-masing kepala keluarga sama. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat desa Siti Ambia, desa Takal Pasir dan desa Teluk Ambun Kecamatan Singkil memiliki pekerjaan yang bervariasi, dimana masyarakat yang bekerja sebagai buruh dimasing-masing desa sangat tinggi, disusul dengan petani dan nelayan. Untuk mengetahui lebih rinci tentang penduduk desa Siti Ambia, desa Takal Pasir dan desa Teluk Ambun menurut pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Pekerjaan Desa Siti Ambia Desa Takal Pasir Desa Teluk Ambun No. Pekerjaan Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase 1. Petani 5 1,9 40 31,5 20 9,7 2. Buruh 175 65,6 59 46,5 138 63,7 3. Pegawai Negeri 28 10,4 2 1,5 8 2,9 4. Pengrajin 2 0,7 7 5,5 4 7,3 5. Pedagang 25 9,4 6 4,7 15 4,8 6. Peternak 5 1,9 4 3,2 7 4,8 7. Nelayan 25 9,4 8 6,3 12 5,9 8. Montir 2 0,7 1 0,8 2 0,9 Jumlah 267 100,0 127 100,0 206 100,0 Sumber : Data Kecamatan Singkil Tahun 2008 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.2. terlihat bahwa jumlah masyarakat yang bekerja sebagai buruh sangat tinggi di masing-masing desa, profesi sebagai buruh tersebut sudah dilakukan masyarakat sebelum mereka di relokasi, sebelumnya sebagian dari mereka yang bekerja sebagai buruh hanyalah sebagai buruh harian yang bekerja kepada masyarakat lainnya yang ada di desanya. Tetapi saat ini banyak masyarakat tersebut bekerja sebagai buruh harian di perusahaan perkebunan yang berada di sekitar lokasi pemukiman, selain itu juga sebagian dari masyarakat tersebut bekerja sebagai buruh harian di luar desa desa tetangga yaitu sebagai buruh bangunan yang ada di Ibu Kota Kecamatan. Untuk kelancaran akses transportasi masyarakat, Pemerintah Daerah telah membangun jalan aspal hotmix yang dapat dilalui oleh berbagai jenis alat transportasi darat sampai dengan roda empat. Jalan yang di bangun oleh Pemerintah Daerah tersebut tidak hanya berfungsi untuk akses masyarakat yang direlokasi saja, tetapi jalan yang di bangun tersebut akan dijadikan sebagai jalan mitigasi bencana menuju Kecamatan Gunung Meriah. Selain itu, sarana dan prasarana pendidikan berupa Sekolah Dasar juga dibangun di desa Takal Pasir yaitu sebanyak 1 satu unit, dan 1 satu unit lagi berada didesa Teluk Ambun. Sementara untuk prasarana kesehatan sampai saat ini belum tersedia di masing-masing desa. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, air sebagai sumber utama kebutuhan keluarga untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus telah tersedia di setiap rumah. Perumahan yang dibangun memiliki semuanya memiliki bentuk yang seragam, dimana setiap rumah terbuat dari kayu dan dilengkapi Universitas Sumatera Utara dengan dapur dan kamar mandi. Ukuran rumah yang dibangun memiliki ukuran 5 x 8 meter ditambah dapur dengan panjang 2 meter, dengan ukuran tanah masing-masing yaitu 10 x 40 meter per kepala keluarga. Selain pembangunan perumahan, pasar sebagai tempat berbelanja masyarakat untuk membeli keperluan kebutuhan sehari-hari juga akan segera dibangun, dan saat ini pembangunannya masih dalam proses pelaksanaan oleh Caritas Swiss. Karena pasar tradisional tersebut masih dalam tahap pelaksanaan maka untuk sementara masyarakat masih berbelanja di pasar mingguan dan pasar harian yang berada di desa tetangga.

4.2. Deskripsi Responden