Keamanan Dampak Relokasi terhadap Aspek Sosial

Zopf dalam Himawan 2008, mengatakan bahwa perpindahan penduduk mempunyai pengaruh yang kuat pada proses dan struktur masyarakat termasuk di dalamnya kepribadian-kepribadian migran, ketika mereka harus menyesuaikan lingkungan baru yang secara total atau sebagian asing. Perpindahan penduduk memotong ikatan-ikatan sosial yang signifikan dan dapat menyebabkan ketidakteraturan pola-pola sosial dimana migran berasal. Demikian juga, migrasi seringkali memperkenalkan kelompok budaya dan etnik yang berbeda dalam wilayah yang berbeda, sehingga tidak jarang memunculkan konflik. Karena itu migrasi mensyaratkan penyesuaian ekonomi dan sosial dalam komunitas-komunitas baik yang ditinggalkan atau dimasuki dan kemampuan individu untuk menanggapi bahasa baru, kebudayaan dan keseluruhan cara hidup.

4.3.1. Keamanan

Keamanan lingkungan masyarakat adalah dambaan semua orang. Lingkungan yang aman akan mencerminkan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Dari hasil analisis uji statistik juga diketahui bahwa t-hitung 6,63 lebih besar dari pada t- tabel 1,66, berarti Ho ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat keamanan sebelum relokasi tahun 2005 dan setelah relokasi tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keamanan responden meningkat setelah relokasi penduduk. Dengan melihat nilai propabilitas, P-Value adalah 1,24905E-09 lebih kecil dari α = 0,05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat keamanan lingkungan responden sebelum relokasi tahun 2005 dan setelah relokasi tahun 2008. Universitas Sumatera Utara Hal ini diperkuat lagi dengan pengakuan responden yang menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan relokasi penduduk telah meningkatkan kualitas keamanan di masing- masing desa sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.6. berikut. Tabel 4.6. Tingkat keamanan sebelum dan sesudah relokasi Sebelum Relokasi Sesudah Relokasi No. Tingkat Keamanan Lingkungan pemukiman Jumlah Responden Persentase Jumlah Responden Persentase 1. Aman 68 75,6 81 90,0 2. Kurang Aman 22 24,4 9 10,0 Jumlah 90 100,0 90 100,0 Sumber : Data Primer Tahun 2009. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas keamanan lingkungan pemukiman masyarakat. Hal ini terlihat bahwa sebanyak 76 responden menyatakan kondisi desa aman sebelum relokasi, akan tetapi setelah dilakukan relokasi jumlah responden yang menyatakan aman meningkat menjadi 90. Peningkatan keamanan lingkungan ini terjadi dikarenakan seluruh rumah yang ada di perumahan relokasi sudah memiliki listrik dan memiliki jarak rumah yang sudah teratur, ditambah lagi dengan adanya badan jalan yang dilengkapi dengan lampu jalan sehingga membuat masyarakat merasa aman apabila ingin keluar pada malam hari. Catatan Kepolisian Kecamatan Sektor Singkil menyatakan bahwa, tahun 2002-2005 di desa Siti Ambia, Takal Pasir, dan Teluk Ambun terjadi beberapa kali pencurian harta benda masyarakat, selain itu juga pada saat itu terjadi gangguan keamanan di desa pada masa konflik Aceh masih berlangsung. Setelah relokasi belum ada laporan kehilangan harta benda maupun gangguan konflik keamanan yang dilaporkan kepada Universitas Sumatera Utara kepolisian sektor Singkil. Hal ini juga selaras dengan penelitian yang dikemukakan oleh Nasution 2002, yang menyatakan bahwa “tingkat keamanan lingkungan perumahan masyarakat lebih aman di bandingkan dengan sebelum dilakukan relokasi penduduk”. Hasil penelitian ini sedikit bertentangan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Zofq dalam Himawan 2008, yang menyatakan bahwa perpindahan penduduk memotong ikatan-ikatan sosial yang signifikan dan dapat menyebabkan ketidakteraturan pola-pola sosial dimana migran berasal. Dalam konteks relokasi penduduk hal ini tidak terjadi, karena masyarakat yang dipindahkan adalah masyarakat korban bencana gempa bumi yang dipindahkan secara keseluruhan dan serentak ketempat yang baru dalam satu desa, jadi yang berbeda hanya lokasinya saja akan tetapi masyarakat yang tinggal didesa itu masih masyarakat yang sama. Sehingga dalam bergaul antara sesama warga tidak mengalami perubahan begitupun dengan adat budaya yang berlaku juga tidak mengalami perubahan. Kendati kondisi keamanan lingkungan menurut responden meningkat, akan tetapi sistim keamanan lingkungan di desa perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan sebelum dan sesudah relokasi siskamling belum berjalan dengan baik, dimana masing-masing desa hanya memiliki pos jaga saja tanpa memiliki petugas siskamling yang tetap. Menurut masing-masing kepala desa hal ini dikarenakan tidak ada insentif yang rutin bagi petugas siskamling, sehingga tidak ada petugas siskamling yang aktif bertugas secara rutin. Siskamling ini hanya berjalan dengan baik ketika menjelang Pemilu, pemilihan kepala daerah atau acara-acara besar saja, yaitu dengan melibatkan seluruh Universitas Sumatera Utara warga untuk melakukan ronda malam dimasing-masing desa. Walaupun siskamling desa ini tidak berjalan dengan baik, akan tetapi tingkat keamanan masyarakat tetap meningkat.

4.3.2. Partisipasi Sosial