Supervisi Klinis Kinerja Guru PAI

PEDOMAN WAWANCARA Hari Tanggal : Senin, 29 September 2014 Yang di wawancarai : Dra. Hj. Sri Triana Pranawingrum Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bid. Kurikulum Tempat : Ruang wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 98 Jakarta Tujuan : Untuk mengetahui pendapat supervisor tentang kegiatan supervisi klinis yang telah dilakukan dan hasil dari pelaksanaan supervisi tersebut.

1. Apakah ibu membicarakan bersama guru mengenai apa saja yang akan di

observasi? Jawab: Iya, karena saya memberikan formatnya sehingga guru menjadi tahu apa saja yang akan kita lihat didalam kelasnya nanti. 2. Apakah ibu menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru? Jawab: Iya, memang harus akrab supaya guru tidak merasa disalahkan atau dijatuhkan. Jadi harus dalam suasana akrab. 3. Bagaimana hubungan ibu dengan para guru dan karyawan di sekolah ini? Jawab: Hubungan saya sangat baik dengan para guru dan karyawan di sekolah.

4. Apakah ibu menjelaskan kepada guru mengenai tujuan pelaksanaan supervisi

klinis ini? Jawab: Iya, saya menjelaskan. Karena tujuan supervisi klinis ini untuk perbaikan cara mengajar guru dikelas dan beberapa hal disitu. 5. Apakah cara mengajar guru sudah sesuai dengan apa yang ibu harapkan? Jawab: Cara mengajar guru banyak yang sudah sesuai, hanya perlu beberapa variasi metode yang perlu dilakukan oleh guru tersebut. 6. Apakah guru memberikan tugas-tugas latihan kepada murid? Jawab: Iya, guru selalu memberikan tugas-tugas latihan kepada murid disaat proses pembelajaran. 7. Apakah ibu mendiskusikan hasil observasi kepada guru? Jawab: Iya mendiskusikan, supaya guru tahu bahwa hasil yang sudah saya amati dari kelas itu kemudian ada kekurangan-kekurangannya sehingga guru tahu apa yang harus diperbaikinya. 8. Bagaimana perasaan guru setelah di observasi cara mengajarnya? Jawab: Perasaannya baik, karena ada beberapa hal yang mungkin selama ini tidak disadari untuk dilakukan begitu kita lihat dan amati sehingga menyadari ada kekurangannya disitu.

9. Apakah ibu membuat catatan yang lengkap mengenai kejadian-kejadian di

kelas? Jawab: Kalau kejadian-kejadian dikelas hanya secara garis besarnya saja jadi tidak secara detail karena yang kita amati hanya metode dan modelnya, kalau materi kita yakin beliau sudah bisa sehingga kita hanya mengamati tehnik-tehnik yang perlu dikembangkan yang kita perhatikan.

10. Apakah banyak hal-hal yang perlu diperbaiki oleh guru mengenai cara

mengajarnya? Jawab: Tidak banyak, mungkin hanya seperti variasi media kemudian seperti tehnik bertanyanya perlu ditingkatkan kemudian memancing pertanyaan siswa.

11. Manfaat apa yang didapat dari pelaksanaan supervisi klinis untuk kinerja

guru? Jawab: a. Biasanya guru akan mencoba mencari media yang tepat untuk di tunjukkan kepada murid, seperti menggunakan video. b. Guru bisa lebih kreatif untuk mencari media yang lain dan juga dapat memilih metode-metode yang tepat untuk diterapkan didalam pembelajaran. c. Guru dapat meningkatkan kinerja mengajarnya melalui pelaksanaan supervisi klinis ini. 12. Dalam melaksanakan supervisi klinis pihak mana saja yang ikut terlibat? Jawab: Dalam pelaksanaan supervisi klinis yang terlibat adalah saya sebagai supervisor dan terkadang juga dengan kepala sekolah. 13. Kendala dan hambatan dalam pelaksanaan supervisi klinis bagi seorang guru? Jawab: a. Biasanya guru yang mau di supervisi itu suka tegang jadi harus ada persiapan yang bagus supaya nanti hasilnya bagus juga. b. Kemampuan IT yang kurang sehingga guru PAI sangat jarang sekali menggunakan media pembelajaran disaat proses pembelajaran.

14. Usaha apa yang ibu lakukan dalam meningkatkan kinerja guru dalam

mengajar? Jawab: Usaha yang dilakukan adalah mengirim guru untuk mengikuti pelatihan mengenai metode yang diperlukan oleh beliau, kemudian kami melakukan supervisi tidak hanya satu kali tapi dua kali dalam satu tahun. 15. Apa yang diusahakan oleh guru dalam meningkatkan kinerjanya kedepan? Jawab: Biasanya guru kalau sekolah mengirimkan beliau untuk mengikuti pelatihan dia harus mau berangkat, kemudian harus memperbaiki kemampuan IT nya, kemudian karena beliau guru agama tentu pengalamannya diluar juga diperlukan.

16. Metode pengajaran apa saja yang biasa guru terapkan dalam pembelajaran

PAI? Jawab: Biasanya menggunakan praktek di musholah, seperti menghafalkan surat-surat pendek dengan model permainan itu sangat menyenangkan bagi siswa. 17. Bagaimana sikap siswa ketika pelajaran PAI sedang berlangung? Jawab: Kalau menggunakan model game pasti senang siswanya, tapi kalau mendengarkan ceramah biasanya mereka bosan, makanya guru harus bervariasi dalam mengajar. 18. Problem apa saja yang guru hadapi didalam pelaksanaan pengajaran PAI? Jawab: Problemnya adalah media, karena di sekolah ini medianya terbatas sehingga penggunaan media ini yang masih kurang.