16 Sekolah mampu melengkapi administrasi sekolah yang bersifat
wajib dan tidak wajib pada setiap tahunnya 17
Sekolah mampu mengimplementasi MBS pada setiap tahunnya 18
Sekolah mampu meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi tentang kinerja sekolah pada setiap tahunnya
19 Sekolah mampu meningkatkan sistem supervisi klinis oleh
kepala sekolah pada setiap tahunnya 20
Sekolah mampu menggalang partisipasi masyarakat pada setiap tahunnya
21 Sekolah mampu memiliki jaringan informasi akademik di
internal sekolah pada tahun 2017 22
Sekolah mampu memiliki jaringan kerja secara vertikal dan horizontal yang sinergis pada setiap tahunnya
23 Sekolah mampu meningkatkan aspek-aspek manajemen untuk
pengembangan standar pendidikan setiap tahunnya 24
Sekolah mampu memiliki upaya pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan yang sehat pada setiap tahunnya
25 Sekolah mampu menghasilkan perangkat model-model penilaian
pembelajaran pada setiap tahunnya 26
Sekolah mampu
mengimplementasi model
evaluasi pembelajaran pada setiap tahunnya
27 Sekolah mampu menghasilkan instrumen atau perangkat soal-
soal untuk berbagai model evaluasi pada setiap tahunnya 28
Sekolah mampu menghasilkan prestasi pada lomba-lomba dan uji coba dalam peningkatan standar nilai pada setiap tahunnya
29 Sekolah mampu menyediakan penerapan model-model
pembelajaran bagi anak berprestasi, bermasalah dan kelompok anak lainnya pada setiap tahunnya
30 Sekolah mampu melaksanakan kegiatan bidang keagamaan pada
setiap tahunnya
31 Sekolah mampu melaksanakan kegiatan bidang tata krama pada
setiap tahunnya 3.
Struktur Organisasi
Tabel 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 98 Jakarta
KOMITE SEKOLAH
PURWANTO KITUNG, SH.SE.MM.MPH
KEPALA SEKOLAH
Dra. HJ. IDA FARIDA, M.Pd
STAFF KURIKULUM
Dra. NELTI SAFRIDA SITI AMINAH, S.Pd
STAFF KESISWAAN
MOH HASYIM, S.Pd
STAFF SARPRAS
AGUS RAHMADDI, S.Pd
WKL. KEPALA SEKOLAH
Dra. Hj.SRI TRIANA P Drs. SRI PURWATA
KA. TATA USAHA
SUYATMI, SE
PENDIDIK
PESERTA DIDIK
4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Tabel 3.2 Data Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
No Jabatan
Nama Jenis Kelamin
Usia Pend.
Akhir Masa
Kerja L
P 1.
Kepala Sekolah Dra. Hj. Ida Farida, M.Pd
- P
57 S2
34 2.
Wakil Kepala Sekolah Dra. Hj. Sri Triana P
- P
47 S1
22
b. Guru
1 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Tabel 3.3 Data Guru berdasarkan kualifikasi pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru Jumlah
GTPNS GTTGuru Bantu
L P
L P
1. S3S2
- 4
- -
4 2.
S1 8
13 3
1 25
3. D-4
- -
- -
- 4.
D3Sarmud -
- -
- -
5. D2
- -
- -
- 6.
D1 1
1 -
- 2
7. ≤ SMAsederajat
Jumlah 9
18 3
1 31
2 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar
belakang pendidikan keahlian
Tabel 3.4 Jumlah guru dengan tugas mengajar
No. Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas
mengajar Jumlah guru dengan latar belakang
pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah D1D2
D3 Sarmud
S1D4 S2S3 D1D2 D3
Sarmud S1D4 S2S3
1. IPA -
- 3
- -
- -
- 3
2. Matematika -
- 3
1 -
- -
- 4
3. Bahasa Indonesia -
- 2
2 -
- -
- 4
4. Bahasa Inggris -
- 3
- -
- -
- 3
5. Pendidikan Agama -
- 1
- -
- -
- 1
6. IPS 1
- 3
- -
- -
- 4
7. Penjasorkes -
- 1
- -
- 1
- 2
8. Seni Budaya 1
- 1
- -
- -
- 2
9. PKn -
- 2
- -
- -
- 2
10. TIKKeterampilan -
- 2
- -
- -
- 2
11. BK -
- 1
1 -
- -
- 1
12. Lainnya: ..............
3 3
Jumlah 2
- 22
4 -
- 4
- 32
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Tabel 3.5 Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
No. Tenaga pendukung
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga pendukung
Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah
≤ SMP SMA D1 D2
D3 S1
PNS Honorer
L P
L P
1. Tata Usaha
- 3
1 -
1 2
2 2
2 1
7 2.
Perpustakaan -
1 -
- 1
- -
- -
2 2
3. Laboran lab. IPA
- -
- -
- -
- -
- -
- 4.
Teknisi lab. Komputer -
- -
- -
- -
- -
- -
5. Laboran lab. Bahasa
- -
- -
- -
- -
- -
- 6.
PTD Pend Tek. Dasar -
- -
- -
- -
- -
- -
7. Kantin
- -
- -
- -
- -
- -
- 8.
Penjaga Sekolah 1
- -
- -
- -
- 1
- 1
9. Tukang Kebun
- 1
- -
- -
- -
1 -
1 10.
Keamanan 1
1 -
- -
- -
- 2
2
11. Lainnya: ...................
Pesuruh 1
- -
- -
- -
- 1
- 1
Jumlah 3
5 1
- 2
1 2
2 7
3 14
5. Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Tabel 3.6 Data Siswa dalam Tiga Tahun Terakhir
Th. Pelajaran
Jml Pendaftar
Cln Siswa Baru
Kelas VII Kelas VIII
Kelas IX Jumlah
Kls. VII + VIII + IX
Jml Siswa Jumlah
Rombel Jml Siswa
Jumlah Rombel
Jml Siswa Jumlah
Rombel Siswa Rombel
20122013 366
213 6
208 6
237 6
658 18
20132014 483
216 6
216 6
205 6
636 18
20142015 669
213 6
216 6
215 6
644 18
1. Sarana dan Prasarana
a. Data Ruang Belajar
Tabel 3.7 Data Ruang Belajar
Jenis Ruangan Jumlah
buah Ukuran
pxl Kondisi
Jenis Ruangan Jumlah
buah Ukuran
pxl Kondisi
1. Perpustakaan 1
8x10 Baik
6. Lab. Bahasa 1
9x8 Baik
2. Lab. IPA 1
8x10 Baik
7. Lab. Komputer 1
9x8 Baik
3. Ketrampilan -
- -
8. PTD 4. Multimedia
- -
- 9. Serbagunaaula
1 7x10
baik 5. Kesenian
- -
-
b. Data Ruang Kantor di isi dalam angka
Tabel 3.8 Data Ruang Kantor
Jenis Ruangan Jumlah
buah Ukuran
pxl Kondisi
1. Kepala Sekolah 1
6x8 Baiik
2. Wakil Kepala Sekolah 1
4x8 Baiik
3. Guru 1
12x8 Baiik
4. Tata Usaha 1
6x8 Baiik
5. Tamu -
- -
Lainnya: ……………… -
- -
c. Data Ruang Penunjang di isi dalam angka
Tabel 3.9 Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan Jumlah
buah Ukuran
pxl Kondisi Jenis Ruangan
Jumlah buah
Ukuran pxl
Kondisi 1. Gudang
1 7x5
Baik 10. Ibadah
1 6x11
Baik 2. Dapur
1 3x2.2
Baik 11. Ganti
- -
- 3. Reproduksi
Baik 12. Koperasi
1 2x6
Baik 4. KMWC Guru
5 4x6
Baik 13. Halllobi
- -
- 5. KMWC Siswa
5 2x8
Baik 14. Kantin
7 2x4
Baik 6. BK
1 3x8
Baik 15. Rumah Pompa
- -
-
Menara Air 7. UKS
1 3x8
Baik 16. Bangsal
Kendaraan 1
4x10 Baik
8. PMRPramuka -
- -
17. Rumah Penjaga 1
7x5 Baik
9. OSIS -
- -
18. Pos Jaga 1
2x3 Baik
d. Lapangan Olahraga dan Upacara
Tabel 3.10 Data Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan Jumlah
buah Ukuran pxl
Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga a. VolyBasketBulutangkis
b. Futsal 1
1 10x50
15x28 Baik
Baik 2. Lapangan Upacara
1 10x50
Baik
2. Kegiatan Intrakurikuler Kegiatan Extrakulikuler
a. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan Intrakurikuler dilaksanakan pagi hari, mulai pukul 07.30 sd 14.00 sementara mengacu pada kurikulum.
b. Kegiatan Extrakulikuler
1 Pramuka wajib untuk kelas VII dan VIII
2 Kesenian
3 Beladiri Pencak silat, Karate, Tekwondo
4 Paskibra
5 Olah raga futsal, Basket, dan Bulu tangkis
6 PMR
7 KIR
8 Rohis dan Rokris
9 UKS
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinta didalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan,
“penelitian deskriptif yaitu suau metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau, penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,
tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya”.
1
Oleh karenanya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang jelas
dan akurat tentang material fenomena yang sedang diselidiki. Dengan kata lain, digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang apa, bagaimana keadaan
sesuatu fenomena dan melaporkannya. Menurut Bagdon dan Tayor, yang dikutip oleh S. Margono bahwa
“penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Ahli psikologi pendidikan dari Universitas of Nebraska, Lincoln mengemukakan metode pendekatan kualitatif merupakan sebuah
proses investigasi ”.
2
Menurut Samiaji Sarosa dalam bukunya menjelaskan, studi kasus case study merupakan
“satu metodologi penelitian yang mengunakan bukti empiris bukan hasil eksperimen laboratorium untuk membuktikan apakah
suatu teori dapat diimplementasikan pada suatu kondisi atau tidak. Studi kasus didefinisikan sebagai pendekatan penelitian yang melakukan eksplorasi
suatu fenomena dalam konteksnya dengan menggunakan data dari berbagai
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. 8, h. 54
2
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 36
sumber”.
3
Studi kasus menyiratkan peneliti melakukan analisis secara intensif pada satu unit analisis yang diteliti.
Adapun data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder tentang pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru PAI.
Data primer adalah data atau informasi yang dikumpulkan terutama untuk tujuan investigasi yang sedang dilakukan. Sedangkan data sekunder adalah
informasi yang dikumpulkan untuk memberikan masukan dan saran, sumber dalam penelitian adalah kepala sekolah dan guru-guru PAI di SMP Negeri 98
Jakarta.
D. Objek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai
objek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam dan apa yang terjadi didalamnya.
“Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas activity orang-orang actors yang ada pada
tempat place tertentu ”.
4
Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama
Islam yang ada di SMP Negeri 98 Jakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
“Teknik pengumpulan data adalah ketetapan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan
dalam berbagai sumber dan berbagai cara ”.
5
3
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, Jakarta: PT Indeks, 2012, h. 115
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 6, h. 297-298
5
Ibid., h. 308
Bila dilihat dari sumbernya, maka pengumpulan datanya dapat menggunakan:
1. Studi pustaka, yaitu dengan menelaah buku-buku yang ada kaitannya
dengan masalah yang penulis bahas pada skripsi ini sebagai bahan teoritis.
2. Penelitian lapangan, yaitu peneliti melihat secara langsung kondisi yang
terjadi ditempat penelitian. Bila dilihat dari caranya, maka teknik pengumpulan datanya dapat
dilakukan dengan: 1.
Observasi Yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek peneliti. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa
sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki.
6
Pada dasarnya, tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan lingkungan site yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
individu-individu yang terlibat dalam lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian
berdasarkan perspektif individu yang terlibat tersebut.
7
Setelah dirumuskan tujuan observasi, langkah erikutnya adalah membuat panduan guidelines observasi. Hampir sama dengan panduan
wawancara, fungsi dari panduan observasi adalah untuk mempermudah peneliti memberikan patokan dan batasan dari observasi yang dilakukan
agar observasi yang dilakukan tetap pada tujuannya. Adapun observasi yang dilakukan pada penelitian ini lebih rincinya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
6
S. Margono, op. cit., h. 158
7
Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, Cet. 3, h. 132
Tabel 3.11 Observasi Penelitian
No Panduan Observasi
Rincian Observasi
1 Siapa atau apa yang
diobservasi ? Pelaksanaan supervisi klinis
yang dilakukan oleh kepala sekolahsupervisor.
2 Dimana lokasinya ?
di SMP Negeri 98 Jakarta
3 Kapan Observasi dilakukan ?
Observasi dilakukan pada saat waktu pelaksanaan
supervisi klinis yang sudah ditentukan oleh supervisor.
2. Wawancara
Merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu. Definisi wawancara berikutnya dikemukakan oleh Stewart Cash yang didefinisikan sebagai berikut:
An nterview is interactional because there is an exchanging, or sharing of roles, responsibilities, feelings, beliefs, motives, and
information. If one person does all of the talking and the other all of the listening, a speech to an audience of one, not an interview, is
talking place.
8
Berdasarkan definisi menurut Stewart Cash, wawancara diartikan sebagai sebuah interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran atau
berbagai aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Wawancara bukanlah suatu kegiatan dengan kondisi satu
orang melakukanmemulai pembicaraan sementara yang lain hanya mendengarkan.
8
Ibid., Cet. 3, h. 118
Dalam penelitian
kualitatif, wawancara
menjadi metode
pengumpulan data yang utama. Sebagian besar data diperoleh melalui wawancara.
9
Untuk itu, penguasaan teknik wawancara sangat mutlak diperlukan. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti ketika
melakukan wawancara, jangan sampai subjek merasa seperti di interogasi oleh peneliti. Jika subjek merasa bahwa dirinya diinterogasi, maka subjek
akan merasa tidak nyaman dan merasa terancam karena dalam interogasi terkandung unsur tekanan dari salah satu pihaknya.
Penulis melakukan wawancara dengan supervisor dan guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta mengenai pelaksanaan supervisi klinis dalam
meningkatkan kinerja guru.
Tabel 3.12 Pedoman Wawancara Supervisor
No Variabel
Pertanyaan 1
Supervisi Klinis Apakah ibu membicarakan bersama guru mengenai apa saja yang akan di observasi?
Apakah ibu menciptakan suasana akrab antara supervisor dengan guru?
Bagaimana hubungan ibu dengan para guru dan karyawan di sekolah ini?
Apakah ibu menjelaskan kepada guru mengenai tujuan pelaksanaan supervisi klinis ini?
Apakah cara mengajar guru sudah sesuai dengan apa yang bapak harapkan?
Apakah guru memberikan tugas-tugas latihan kepada murid?
Apakah ibu mendiskusikan hasil observasi kepada
9
Ibid, h. 118