Dampak Supervisi Klinis Terhadap Peningkatan Kinerja Guru PAI

80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Supervisi Klinis untuk meningkatkan kinerja guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta Selatan Sebuah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh orang ahliprofessional dalam bidangnya sehingga dapat memberikan perbaikan dan peningkatanpembinaan agar pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan berkualitas. Pada kegiatan ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI. Proses pelaksanaannya pun berlangsung dengan baik, banyak yang mendukung pelaksanaan kegiatan supervisi klinis ini. Mulai dari kepala sekolah serta jajarannya dan guru yang bersangkutan. Dalam supervisi klinis ini setiap tahapan mampu memberikan makna yang dapat meningkatkan kinerja guru pendidikan agama islam PAI, mulai dari tahap pertemuan awal, tahap observasi pembelajaran sampai pada tahap pasca pertemuan balikan. 2. Dampak Supervisi Klinis terhadap peningkatan kinerja guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta Selatan Setelah proses supervisi klinis ini dilaksanakan maka dampak yang dirasakan guru PAI adalah meningkatnya kemampuan kompetensi professional. Dalam pembelajaran pendidikan agama islam guru mulai memperbaiki proses belajar mengajarnya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya didalam mengajar, guru juga dapat memilih dan menerapkan media dan metode yang bervariasi untuk ditunjukkan dan diterapkan kepada murid didalam proses pembelajaran. Dengan dilaksanakannya Supervisi Klinis dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi klinis di SMP Negeri 98 Jakarta Selatan Peneliti menemukan beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan supervisi klinis ini yaitu adanya dukungan yang tinggi dari pihak pengelola sekolah, apresiasi yang tinggi diberikan dari Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan supervisi klinis sebagai salah satu upaya dalam peningkatan kinerja guru PAI sekaligus peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Selain itu sikap antusias dari guru-guru SMP Negeri 98 Jakarta Selatan yang tinggi untuk mengikuti dan melaksanakan supervisi klinis. Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi klinis adalah terkendalanya waktu pelaksanaan supervisi klinis, terkadang waktu sudah ditetapkan untuk pelaksanaannya namun karena ada agenda lain di sekolah sehingga pelaksanaan supervisi klinis tersebut dibatalkan, padahal dalam hal ini guru sudah menyiapkan semuanya. Kendala yang lainnya pun seperti pembuatan program pembelajaran. Terkadang juga ditemukan kendala yang datang dari guru itu sendiri, biasanya guru yang akan di supervisi merasa tegang sehingga harus ada persiapan yang bagus agar nantinya mendapatkan hasil yang bagus pula.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi penelitiannya adalah pentingnya pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru PAI yang secara langsung dapat meningkatkan kompetensi profesional guru. Program ini juga perlu dijalankan setiap semesternya agar guru itu dapat memperbaiki keterampilan mengajarnya, selain itu juga perlu ada dukungan dari pihak sekolah baik itu dari kepala sekolah, guru-guru dan staf sekolah agar pelaksanaan supervisi klinis ini dapat berjalan dengan baik, sehingga kualitas proses belajar mengajar menjadi lebih efektif serta kualitas dan kuantitas sekolah dapat meningkat secara keseluruhan.

C. Saran

Dari hasil temuan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam pelaksanaan supervisi klinis dalam upaya meningkatkan kinerja guru PAI sebagai berikut : 1. SMP Negeri 98 Jakarta Selatan sebagai sekolah yang pernah mempraktikan supervisi klinis dapat membagi pengalamannya kepada sekolah lain yang belum mengenal dan mempraktikan supervisi klinis agar dapat mempraktikannya di sekolah lain. 2. Bagi supervisor, sebaiknya harus melihat kembali proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang telah disupervisi klinis, apakah guru tersebut sudah memperbaiki cara mengajarnya atau belum. 3. Bagi guru jika terdapat kekurangan dalam keterampilan mengajar, sebaiknya meminta bantuan kepada kepala sekolah atau guru-guru senior yang ada di sekolah untuk memberikan saran agar kekurangan tersebut dapat diperbaiki sehingga dapat meningkatkan kinerja mengajarnya. 4. Perlu adanya sikap antusias dan keinginan yang kuat dari para guru untuk berkeinginan dalam melaksanakan supervisi klinis.