Identifikasi masalah Sitematika penulisan

8 Yaitu meliputi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN KEPUSTAKAAN Membahas secara umum teori tentang risiko, jenis- jenis risiko, manajemen risiko, risiko pembiayaan, pembiayaan musyarakah, studi komparatif, serta rivew studi terdahulu. BAB III : METODE PENELITIAAN Berisi tentang beberapa sub bab diantaranya objek penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, serta metode analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang gambaran umum KSU BMT UMJ serta analisis hasil pengolahan dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Meliputi kesimpulan dan saran 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Landasan teori

1. Risiko

Risiko dapat diartikan sebagai suatu potensi terjadinya suatu peristiwa events yang dapat menimbulkan kerugian. Menurut Woorkbook level 1 Global Association of Risk Professional- Badan Sertifikasi Manajemen Risiko 2005; A4 resiko didefinisikan sebagai “Chance of bad outcome”. Maksudnya resiko yaitu sebagai suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya. Dengan demikian resiko harus dihadapi dalam setiap aktivitas sehingga memberikan peluang untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Apabila suatu perusahaan sama sekali tidak mau mengambil risiko, maka tidak ada peluang untuk memperoleh hasil. Dengan konsep “High risk high return” perusahaan berani untuk mengambil resiko yan tinggi karena perusahaan tersebut yakin pula akan mendapatkan keuntungan yang besar pula. Risko tersebut tidak harus selalu dihindari tetapi bisa dikelola dengan baik. Risko tersebut ada yang dinamakan dengan risko spekulatif dan ada yang disebut dengan risko murni. Risiko spekulatif, dimana terdapat dua 10 kemungkinan yaitu antara mendapatkan keutungan atau kerugian. Sedangan risko murni, hanya terdapat satu kemungkinan yaitu mendapatkan kerugian.

2. Jenis- jenis risiko

Berdasrakan kegiatan usahanya, maka risiko tersebut mencakup: a. Risiko kredit pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat keagalan pihak lawan counterparty memenuhi kewajiban. Risiko pembiayaan dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti pembiayaan penyediaan dana, treasury dan investasi, dan pembiayaan perdagangan yang tercatat dalam banking book maupun trading book. 5 Dalam hal ini, pembiayaan yang berbasis bagi hasil mudharabah dan musyarakah, risiko kredit adalah tidak terbayarnya kembali bagian BMT oleh pihak pengusaha mudharib ketika jatuh tempo. Hal tersebut diakibatkan karena adanya kekurangan informasi dimana mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai mengenai profit perusahaan yang sesungguhnya serta kurangnya pengawasan oleh pihak BMT. 5 Ri ai, H. Veithzal. Iska i Fi ance Management: Teori, Konsep dan Aplikasi: Panduan P aktis u tuk Le aga Keua ga , Nasa ah, P aktisi da Mahasis a Jaka ta: PT. Raja G afi do Persada, 2008 h.633 11 b. Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko kerugian yang dapat dialami bank melalui portofolio yang dimilkinya sebagai akibat pergerakan variabel pasar yang tidak menguntungkan. Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga dan nilai tukar. c. Risiko likuiditas Likuiditas secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan bank untuk dapat memenuhi kebutuhan dana cash flow dengan seera. Ketidak mampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas ini bahkan bisa mengakibatkan kebangkrutan. Risiko likuiditas muncul manakala bank tidak mampu memenuhi kebutuhan dana cash flow dengan segera untuk memenuhi dana yang mendesak. d. Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko akibat kurangnya deficiencies sistem informasi atau system pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan. Risiko ini mencakup kesalahan manusia human eror, kegagalan sistem, dan ketidakcukupan prosedur dan control yang akan berpengaruh pada operasional bank. 12 e. Risiko hukum Risiko hukum diakibatkan Karena adanya perbedaan karakteristrik akad atau kontrak keuangan bank syariah menghadapi risiko yang berhubungan dengan proses dokumentasi dan pelaksanaan hukum. Akibat tidak adanya standar kontrak bagi instrument- instrument keuangan yang ada, bank syariah harus menyiapkan hal ini berdasarkan pemahamnnya terhadap syariah, undang- undang yang berlaku, dan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka sendiri. Langkah standarisasi kontrak disertai dengan adanya kenyataan akan tidak adanya system peradilan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan kontrak, telah meningkatkan risiko hukum bagi bank syariah. 6 f. Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang timbul akibat adanya publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau karena adanya persepsi negative terhadap bank. Hal- hal yang sangat berpengaruh pada reputasi bank antara lain: manajemen, pelayanan, ketaatan pada aturan, kompetensi dan sebagainya. 6 Kha , Ta i ullah da Ha i Ah ed. Ma aje e isiko Le aga Keua ga “ya iah Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008 h. 53