23
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak
jujur.
20
Gambar 2.2 Skema Al Musyarakah
21
B. Review studi terdahulu
1. Skripsi S1 yang ditulis oleh Adnan Habib, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 10 tentang “Penerapan
Manajemen Resiko Pada Pembiayaan Musyarakah Mutanaqishah di Bank Muamalat Indonesia” bahwa penerapan manajement resiko yang
dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia merupakan penerapan dari
20
Ibid. h.94
21
Muha ad “yafi’I A to io, Ba k “ya iah da i Teo i ke P aktek Jaka ta: Ge a I sa i,
2001 h.94
Lembaga keuangan syariah
nasabah
Proyek usaha
Keuntungan
Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal nisbah
24
kelima fungsi manajement yakni: identifikasi resiko, mengukur resiko, memantau dan melaporkan resiko, mengendalikan resiko, mengawasi
mengaudit dan menyelaraskan dengan evaluasi yang menyeluruh atas fungsi, dan proses manajement resiko yan telah dilaksanakan.
2. Skripsi S1 yang ditulis oleh Muhammad Lutfi Rifaldi, Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013 tentang “Strategi
Bank Syariah
Mandiri Cabang
Mayestik dalam
Meminimalisasi Resiko Pembiayaan Murabahah Bermasalah” bahwa dalam
menjalankan manajement
resiko BSM
cabang Mayestik
memilki pengendalian internal. 3.
Muhammad Ismail Fahmi, STIE Perbanas Surabaya, 2012 tentang “Risiko Akad Murabahah pada Koperasi Keuangan Jasa Syariah BTM
Mulia” bahwa resiko yang pernah dialami oleh KJKS BTM Mulia adalah resiko pembayaran, resiko barang dan resiko agunan.
22
4. Dita Nuraprianti, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, “Manajemen Risiko Terhadap Pemilikan Rumah Studi Komparatif di Bank BTN Syariah dan Bank BNI Syariah”
bahwa nominal pembiayaan yang diberikan BNI Syariah lebih banyak dibandingkan dengan bank BTN Syariah, akan tetapi nilai pembiayaan
bank BTN Syariah tidak berdampak signifikan terhadap NPFnya.
22
Catalog.libray.perbanas.ac.id.Artikel diakses pada 3 February 2014
25
Dalam penelitian ini terlihat perbedaan yang sangat mendasar antara peneliti- peneliti terdahulu dengan peneliti yang dilakukan yaitu pada segi
jenis pembiayaannya. Kalau penelitian terdahulu manjemen risiko yang diterapkan
pada pembiayaan
kepemilikan rumah
pada Bank
Syariah, sementara yang peneliti lakukan adalah manajemen risiko pada pembiayaan
musyarakah.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang lingkup penelitian
1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, merupakan jenis peneliatian kualitatif- kuantitaif. Bodgan dan Taylor 1975: 5 mendefinisikan metodologi penelitian kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati.
23
Penelitian kualitatif
merupakan proses
penelitian yang
berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.
24
Diphak lain, penelitian kualitatif sering menggunakan data kuantitatif, namun yang sering terjadi pada umumnya tidak menggunakan analisis
kuantitatif bersama- sama. Pendapat ini sama dengan apa yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss 1980, h. 18, yaitu bahwa dalam banyak hal, kedua
bentuk data
tersebut diperlukan,
bukan kuantitatif
mengkaji kualitatif,
melainkan kedua
bentuk tersebut
digunakan bersama
dan, apabila
23
Bas o i da “u a di Me aha i Pe elitia Kualitatif Jaka ta: Ri eka Cipta,
8 h.
24
Bago g “uya to da “uti ah Metode Pe elitia “osial: Be agai Alte atif Pe dekata Jakarta: Kencana, 2011 h.172