46
4. Negosiasi
Negosiasi ini
dilakukan, jika
pihak nasabah
sudah tidak
bisa membayar
sama sekali
cicilannya setelah
rescheduling dan
refinancing dilakukan. Negosiasi ini merupakan jalan tengah yang dulakukan oleh pihak nasabah dengan pihak BMT, yaitu supaya
nasabah bisa
mengembalikan cicilan
pokoknya saja
tanpa ada
tambahannya. Selain dari cara tersebut diatas, untuk mengatasi terjadinya risko,
KSU BMT UMJ memiliki adanya cadangan kas atau yang disebut dengan CPP PPAP. CPP ini dihitung dari persentase jumlah pembiayaan. Seperti
untuk pembiayaan 1jt misalnya 1,5 digunakan untuk CPP. Atau ada yang dihitung dari angsuran pembiayaan perbulan, umpanya dari pembiayaan
tersebut disisihkan 1jt untuk CPP.
C. Analisis SWOT
Dan untuk melegnkapi penelitian yang beehubungan dengan strategi manajemen risiko pembiayaan musyarakah di KSU BMT UMJ, penulis
mengenalisis berdasarkan analisis SWOT untuk mlihat strategi KSU BMT UMJ dalam mengatasi risiko pembiayaan musyarakah.
1. Kekuatan strength
a. BMT selalu melayani kebutuhan nasabah dengan berbagai produk
yang bermacam- macam
47
Kebutuhan nasabah
yang semakin
meningkat dan
beragam, menjadikan
BMT menyediakan
berbagai kebutuhan
yang dibutuhkan oleh nasabah sehingga segala kebutuhan nasabah dapat
terpenuhi. Dan sebagai salah satu fungsi dari BMT itu sendiri adalah melayani berbagai kebutuhan nasabah atau sebagai lembaga
yang menyediakan jasa keuangan. b.
BMT selalu menyeleksi, mengukur dan menilai permintaan nasabah Sebagai lembaga keuangan yang menerapkan prinsip kehati- hatian,
maka setiap pembiayaan yang diajaukan
oleh nasabah, tidak
langsung disetujui
begitu saja,
melainkan adanya
tahap penyeleksian dan pengukuran dari setiap pembiayaan yang diajukan
oleh nasabah. Sehingga BMT tidak semabarangan memberikan pembiayaan yang bisa mengurangi timbulnya risiko.
c. BMT selalu membina hubungan langsung dengan nasabah
Sebagai lembaga keunagan yang selalu melayani nasabahnya, maka hubungan antara nasabah dengan BMT pun selalu dibina dengan
baik. Karena antra BMT dengan nasabah harus ada keterbukaan mengenai usaha yang sedang dijalani. Sehingga tidak ada lagi yang
bisa ditutupi baik dari jenis usaha ataupun pendapatan yang diperoleh nasabah.
d. Adanya komunikasi antara karyawan dengan direktur operasional
dan DPS Dewan Pengawas Syariah
48
Kesuksesan suatu
bisnis bukan
hanya diraih
karena adanya
hubungan yang baik dengan para nasabahnya saja, melainkan adanya hubungan yang baik dengan sesame karyawan, direktur dan
yang lainnya. Karena keberlangsungan suatu usaha tergantung dari pihak yang mengelolanya.
e. BMT memiliki target dalam pembiayaan
Dalam menjalankan operasionalnya, BMT selalu membuat target pembiayaaan yang harus dicapai dalam tiap periodenya. Adanya
target dalam pembiayaan tersebut supaya keuntungan yang akan diperolehnya meningkat dari tiap periodenya.
f. Diadakannya evaluasi atas kinerja karyawan
Evaluasi kerja merupakan hal terpenting dalam menjalankan usaha, kerena
dengan evaluasi
kerja dapat
dilihat kekurangan
dan kelebihan dari setiap kegiatan. Sehingga segala kekurangannya
dapat segera diperbaiki.
2. Kelemahan weaknesses
a. Pelatihan bagi karyawan
Untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka pelatihan tersebut menjadi sesuatu penting yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Selain itu juga dengan munculnya berbagai produk yang beragam, menunntut adanya skill yang lebih baik lagi.
b. Sosialisasi job description atas tugas masing- masing karyawan
49
Pemberian job description atas tugas masing- masing karyawan memberikan
penjelasan tentang
apa saja
yang seharusnya
dikerjakan oleh setiap karyawan sehingga tidak ada lagi yang tidak mengetahui apa saja yang seharusnya dikerjakan.
c. Sumber Daya Manusia SDM yang memenuhi tingkat kerja
Kemampuan atau skill yang dimiliki oleh setiap SDM Sumber Daya Manusi
sesuai dengan
bidangnya dapat
meningkatkan kualitas
perusahaan dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. d.
Undang- Undang yang mengatur langsung tentang BMT Dengan diberlakukannya Undang- Undang yang mengatur tentang
Baitul Mal wa Tamwil menjadikan BMT lebih terarah lagi dalam menjalankan segala operasionalnya dan tidak mengacu lagi kepada
UU Perkoperasian. TABEL IFAS
33
FAKTOR- FAKTOR
STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING
BOBOT X
RATING KEKUATAN:
1. BMT
selalu melayani
kebutuhan nasabah
dengan 0.11
4 0.44
33
IFAS Internal Strategic Factors Analysis Summary= factor- factor strategi internal suatu perusahaan