13
g. Risiko strategis
Risiko strategis timbul karena adanya penetapan dan pelaksanaa strategi usaha bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap
perubahan- perubahan eksternal. Indikasi dari risiko strategis ini dapat dilihat dari kegagalan bank dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
h. Risiko kepatuhan
Risko kepatuhan timbul sebagai akibat tidak dipatuhinya atau tidak dilaksanakannya peraturan- peraturan atau ketentuan- ketentuan yang berlaku
atau yang telah ditetapkan baik ketentuan internal maupun eksternal. Ketentuan internal berkaitan dengan aturan- aturan tertentu yang merupakan
kebijakan yang ditetapkan manajemen, sedangkan ketentuan eksternal adalah ketentuan yang ditetapkan pemerintah, otoritas moneter Bank Indonesia
dan Dewan Syariah Nasional MUI.
3. Manajemen risiko
Manajemen risio
merupakan suatu
usaha untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya kerugian. Manajemen risko merupakan suatu usaha
untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan
perusahaan dengan
tujuan untuk
memperoleh efektifitas
dan
14
efisiensi yang lebih tinggi.
7
Menurut Safri Ayat, bawa manajemen resiko adalah suatu cara, metode, atau ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai
jenis resiko, bagaimana pula mengaturnya dan mengelola resiko tersebut dengan tujuan agar terhindar dari resiko.
8
Penerapn manajemen
risiko dapat
meningkatkan shareholder
value, memberikan gambaran kepada pengelola mengenai kemunkinan kerugian di
kemudian hari, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan
atas ketersedian informasi, digunakan
sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja, digunakan untuk menilai risiko yang melekat pada instrument atau kegiatan usaha yang
relative kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing.
9
4. Proses manajemen risiko
Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas terkait didalam
organisasi. Tindakan
yang berkesinambungan
yang dilakukan
sejalan dengan definisi manajemen risiko yang telah ditentukan yaitu: identifikasi,
kuantifikasi, menentukan
sikap, menentukan
solusi, serta
melakukan monitor dan pelaporan risiko.
7
Darmawi, Herman. Ma aje e Risiko Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013, hlm.17
8
Safri Ayat, Ma aje e Resiko Jakarta: Gema Insani Akastri, 2003, hlm.1
9
Ri ai, H. Veithzal. Iska i Fi a e Ma age e t: Teo i, Ko sep da Aplikasi: Panduan P aktis u tuk Le
aga Keua ga , Nasa ah, P aktisi da Mahasis a Jaka ta: PT. Raja G afi do Persada, 2008 h,623
15
a. Identifikasi dan pemetaan risiko
Proses identifikasi tersebut meliputi: 1
Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi resiko secara keseluruhan.
2 Menentukan definisi kerugian.
3 Menyusun
dan melakukan
implementasi mekanisme
pengumpulan data. 4
Membuat pemetaan kerugian ke dalam kategori resiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
b. Kuantifikasi menilai melakukan peringkat risiko
1 Aplikasi teknik permodelan dalam mengukur risiko
2 Perluasan
dengan memanfaatkan
tolok ukur
bencmarking, permodelan
modeling, dan
peramalan forecasting
yang berasal dari luar organisasi eksternal. Sumber eksternal yang
dimaksud berasal dari praktik- praktik terbaik yang telah dilakukan didalam industry best practices.
c. Menegaskan profil risiko dan rencana manajemen risiko
1 Identifikasi selera risiko organisasi risk appetite, apakah
manajemen secara umum terdiri dari: a
Penghindar risiko risk averter b
Penerima risiko sewajarnya risk neutral; atau
16
c Pencari risiko risk seeker.
2 Identifikasi visi stratejik strategic vision dari organisasi,
apakah organisasi berada dalam visi: a
Agresif yang
terobsesi untuk
mengejar peningkatan
volume usaha serta keuntungan sebesar- besarnya untuk mendukung pertumbuhan; atau
b Konservatif yang ingin menjaga kelangsungan usaha pada
situasi aman dengan volume usaha dan keuntungan yang stabil.
d. Solusi risiko implementasi tindakan terhadap risiko
1 Hindari avoidance: keputusan yang diambil adalah tidak
melakukan aktivitas yang dimaksud. 2
Alihkan transfer:
membagi risiko
dengan pihak
lain. Konsekuensinya terdapat biaya yang harus dikeluarkan atau
berbagi keuntungan yang diperoleh. 3
Mitigasi risiko mitigate risk: menerima risiko pada tingkat tertentu
dengan melakukan
tindakan untuk
mitigasi risiko
melalui peningkatan control, jualitas proses, serta aturan yang jelas terhadap pelaksanaan aktivitas dan risikonya.
4 Menahan risiko residual retention of residual risk: menerima
risiko yang mungkin timbul dari aktivitas yang dilakukan.