Metode analisis Ruang lingkup penelitian

33 ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit, ratingnya 4. d Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh factor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing- masing factor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. e Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa factor- factor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap factor- factor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama. 2. Matrik SWOT Matrik SWOT adalah matrik yang menginteraksikan factor strategis internal dan eksternal. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimilki. 34 Hasil dari interaksi factor strategis internal dengan eksternal menghasilkan alternative- alternative strategi. Matrik SWOT menggambarkan berbagai alternative strategi yang dapat dilakukan didasarkan hasil analisis SWOT. Alternative tersebut dapat berupa strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Tabel 3.1 Matrik SWOT IFAS EFAS STRENGTHS S  Tentukan 5- 10 faktor- factor kekuatan internal WEAKNESSES W  Tentukan 5- 10 faktor- factor kelemahan internal OPPORTUNIES O  Tentukan 5- 10 faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang TREATHS T  Tentukan 5- 10 faktor ancaman STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan 35 eksternal untuk mengatasi ancaman kelemahan dan menghindari ancaman Strategi SO : strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya. Strategi ST: ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO: strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WT: strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 32 32 F eddy Ra gkuti A alisis “WOT: Tek ik Me edah Kasus Bis is Jaka ta: G a edia Pustaka Utama, 1997 h.32 36

BAB IV ANALISA MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH A. Gambaran umum KSU BMT UMJ Koperasi Serba Usaha Baitu Mal wa Tamwil Universitas Muhammadiyah Jakarta KSU BMT UMJ didirikan dengan diawalinya rapat pembentukan oleh 36 orang sekitar awal april 2008. Selanjutnya akta pendirian Koperasi BMT UMJ Nomor 69 diterbitkan tanggal 14 april 2008 oleh Notaris yang ditunjuk Kementrian Koperasi dan UKM, H. Rizul Sudarmadi, SH. Setelah itu Kementrian Koperasi dan UKM, pada tanggal 6 juni 2008 mengesahkan Akta Pendirian dan sekaligus memberikan nomor badan hukum: 770BHMenegIVI2008. Adapun produk- produk yang terdapat di KSU BMT UMJ antara lain: 1. Penyaluran dana a. Pembiayaan mudharabah b. Pembiayaan musyarakah c. Piutang murabahah d. Piutang ijarah 2. Penghimpunan dana a. Tabungan Manfaat Penuh Berkah Makkah b. Prinsip titipan wadiah 37 c. Tabungan Wadiah BMT Tawakal 3. Prinsip bagi hasil a. Simpanan masa depan Simapan b. Simpanan pendidikan putra putri sapitri Modal yang dimiliki oleh KSU BMT UMJ dalam tiga tahun terakhir ini 2010- 2012 yaitu: pada tahun 2010 sebesar Rp 170.274.381,50 pada tahun 2011 sebesar Rp 202.254.708,18 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 279.264.005,39 Grafik 4.1 Ket. Pertumbuhan modal Dengan melihat dari grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa modal yang dimilki oleh KSU BMT UMJ dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat bagus. Selain modal yang dimiliki oleh KSU BMT UMJ, asset yang dimiliki yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp 631.588.239,66 pada tahun 2011 sebesar Rp 1.200.511.422,27 dan pada tahun 2012 sebesar Rp 1.391.339.347,83. 50000000 100000000 150000000 200000000 250000000 300000000 1 2 3 TAHUN MODAL 38 Grafik 4.2 Ket. Pertumbuhan aset Selain modal yang terus mengalami peningkatan, asset yang dimilikipun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya. Salah satu kegiatan dari BMT itu sendiri adalah menghimpun dana dari masyarakat baik berupa tabungan maupun deposito. Dana yang terhimpun tersebut dinamakan sebagai Dana Pihak Ketiga DPK yang akan disalurkan dalam berbagai pembiayaan kepada nasabah lain yang membutuhkannya. Perolehan Dana Pihak ketiga pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 334.900.367,31 pada tahun 2011 sebesar Rp 432.741.154,81 dan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 590.943.102,48. 500000000 1E+09 1.5E+09 1 2 3 ASSET TAHUN 39 Grafik 4.3 Ket. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK Perolehan Dana Pihak Ketiga DPK pun mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingak kepercayaan yang diberikan nasabah kepada pihak BMT semakin besar. Sehingga nasabah lebih menginvestasikan harta yang dimilikinya ke KSU BMT UMJ. Dalam menyalurkan pembiayaannya, KSU BMT UMJ menyalurkannya dalam pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah dan qradh. Tabel 4.1 Total Pembiayaan TAHUN 2010 2011 2012 PEMBIAYAAN MUDHARABAH 130,000,000.00 129,395,000.00 184,895,000 PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 3,500,000.00 - - PEMBIAYAAN MURABAHAH 350,726,631.00 766,312,193.00 908,001,391 500000000 1E+09 1.5E+09 1 2 3 TAHUN DPK