51
1. Diadakannya pelatihan bagi
karyawan 2.
Dilaksanakannya sosialisasi
job description
atas tugas
masing- masing karyawan 3.
SDM yang ada memenuhi tingkat kerja
4. UU yang mengatur langsung
tentang BMT 0.09
0.10
0.10
0.10 1
1
2
2 0.09
0.10
0.20
0.20
TOTAL 1.00
28 2.82
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari sisi kekuatan yang dimiliki oleh BMT, dengan perolehan rating terbesar menunjukkan bahwa factor
pelayanan, produk yang beragam dan jalinan yang baik dengan nasabah menjadikan factor kekuatan yang dimili oleh BMT. Sementara dari segi
kelemahannya BMT perlu perlu meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi.
3. Peluang opportunies
a. Nasabah memberikan masukan dan usulan kepada Baitul Mal wa
Tamwil
52
Dalam mencapai kesuksesan suatu usaha, bukan hanya dipengaruhi oleh factor internal saja, melainkan juga factor eksternal. Salah satu
factor eksternalnya adalah nasabah. Segala masukan dan usulan yang diberikan nasabah, dapat mengevaluasi segala kegiatan Baitul Mal wa
Tamwil BMT dan bisa memperbaiki segala kekurangannya. b.
Meningkatnya kebutuhan nasabah yang beragam Konsep ekonomi yang menyatakan bahwa “kebutuhan manusia tidak
ada batasnya” menjadikan dasar bagi BMT untuk selalu melayani kebutuhan
nasabah dengan
menyediakan berbagai
produk yang
beragam. c.
Letak Baitul Mal wa Tamwil yang sangat strategis ditengah masyarakat
Ligkungan yang sangat strategis menjadi salah satu factor dalam keberhasilan BMT dan yang menjadi sasaran utama BMT itu sendiri
adalah masyarakat kecil mikro. Sehingga keberadaan BMT sendiri ditengah
masyarakat dapat
membantu perbaikan
perekonomian masyarakat.
d. Tingkat kepercayaan yang tinggi antara nasabah dengan Baitul Mal
wa Tamwil Pelayanan yang baik dan memuaskan yang diberikan oleh pihak
BMT, menjadikan nasabah untuk memberikan loyalitas yang sangat tinggi kepada BMT.
53
e. Usaha- usaha mikro yang semakin beragam
Kemampuan atau
skill manusia
yang beragam,
menjadikan masyarakat untuk memproduksi berbagai macam produk yang sangat
beragam. Sehingga keberadaan BMT ini dapat membantu dalam kegiatan atau usaha masyarakat tersebut.
4. Ancaman treaths
a. Keberadaan Lembaga Keuangan Syariah atau Lembaga Keuangan
Mikro Syariah
lain mempengaruhi
jumlah pembiayaan
terutama pembiayaan musyarakah
Pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah yang bergerak dibidang perbankan maupun non bank yang sangat meningkat, menjadikan
adanya persaingan yang kuat antar Lembaga Keuangan Syariah. b.
Pengukuran metode risiko yang belum sesuai Untuk meminimalisir segala risiko yang akan dihadapi, perlu adanya
pengukuran tingkat risiko yang sesuai dengan teori. c.
Adanya ketidaktepatan waktu dalam pengembalian pembiayaan Sikap
nasabah yang
berbeda- beda
mengikabatkan adanya
pengembalian pembiayaan
yang kurang
lancar, sehingga
dapat menjadi kendala bagi pihak BMT.
d. Ketidak terbukaanya nasabah dalam menjalankan usaha
54
Dalam menjalankan usaha harus adanya rasa saling ketetbukaan antara pengusaha mudharib dan pemilik modal shahibul mal
mengenai usaha yang sedang dijalanai baik dari proses kegiataannya maupun
keuntungan yang
diperolehnya, sehingga
tidak mengakibatkan adanya moral hazard.
e. Adanya lintas kerja karyawan
Ketidak nyamanan
karyawan dalam
pekerjaan yang
sedang dijalaninya, mengakibatkan karyawan tersebut mencari pekerjaan lain.
Dan hal tersebut dapat mempengaruhi terhadap kualitas perusahaan. TABEL EFAS
34
FAKTOR- FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING
BOBOT X
RATING PELUANG:
1. Nasabah
memberikan masukan dan usulan kepada
BMT 2.
Meningkatnya kebutuhan
nasabah yang beragam 3.
Letak BMT yang sangat 0.11
0.11
0.11 3
4
4 0.33
0.44
0.44
34
EFAS Eksternal Strategic Factor Analysis Summary= factor- factor strategi eksternal suatu perusahaan