Telinga Dalam Anatomi Telinga
                                                                                10
telah  merekomendasikan  bahwa  gangguan  dengar  pada  bayi  baru  lahir diidentifikasikan, dan kemungkinan untuk diberi perlakuan secara maksimal pada
usia  enam  bulan  pertama.  Hal  ini  karena  enam  bulan  pertama  kelahiran mempunyai  kesempatan  yang  besar  untuk  mengembangkan  kemampuan
dengarnya agar sejajar dengan teman sebaya. Jika bayi terlambat dideteksi dalam gangguan pendengaran misalkan baru diketahui saat anak berusia 2 atau 3 tahun
akan  mengalami  kesulitan    berbicara,  berbahasa  dan  kemampuan  kognitif  yang terlambat dibandingkan teman sebayanya.
3,5
Gangguan  dengar  pada  anak  bisa  disebabkan  oleh  beberapa  faktor. Diantaranya adalah kadar bilirubin yang tinggi, penggunaan obat yang berbahaya
bagi  pendengaran,  penggunaan  ventilasi  yang  lama,  nilai  apgar  yang  rendah, meningitis, lahir prematur, dan atau lahir dengan berat badan rendah. Infeksi virus
selama  masa  kehamilan  seperti  rubella  dan  cytomegalovirus  CMV,  bisa mengenai bayi yang baru lahir dan berakibat pada gangguan dengar.
3,19
Di  hampir  semua  negara  di  daerah  Asia  Tenggara,  tidak  ada  usaha  yang serius  untuk  membentuk  program  deteksi  pendengaran  pada  bayi  baru  lahir.
Sebagai  contoh  di  Indonesia,  tidak  ada  program  nasional  untuk  deteksi pendengaran  dan  juga  tidak  ada  dukungan  dari  pemerintah.  Namun,beberapa
institusi melaksanakan deteksi pendengaran pada bayi baru lahir.
1
Gangguan dengar pada bayi dapat dideteksi dengan dua metode : evaluasi auditory brainstem response ABR, atau  otoacoustic emission OAE. Kedua tes
tersebut  akurat  dan  non-invasive.  Kemampuan  bayi  untuk  mengkompensasi gangguan  dengar  tergantung  pada  tipe  dan  tingkat  gangguan  dengar  yang
mengenainya.
3
ABR  dan  OAE  adalah  uji  terhadap  integritas  struktur  jalur  pendengaran tetapi  bukan  pemeriksaan  pendengaran  yang  sebenarnya.  Walaupun  ABR  dan
OAE  normal,  pendengaran  tidak  dapat  dipertimbangkan  normal  sampai  anak cukup  matang  untuk  menjalani  behavioral  audiometry,  sebagai  baku  emas
evaluasi pendengaran.
7
                