12
Tabel  2.3:  Pedoman  rujukan  untuk  anak-anak  yang  dicurigai  kehilangan pendengaran
Umur bulan Perkembangan normal
0-4 Harus  terkejut  terhadap  suara  yang  keras,  diam  terhadap  suara  ibu,  aktivitas
berhenti sebentar bila suara tersaji pada kadar percakapan 5-6
Harus  menempatkan  dengan  benar  suara  tersaji  pada  bidang  horizontal,  mulai meniru  suara  dalam  lagu  kemampuan  berbicara  sendiri  atau  minimal
menyuarakan secara timbal balik dengan orang dewasa 7-12
Harus menempatkan dengan benar suara tersaji pada semua bidang Harus respon terhadap nama, bahkan ketika diucapkan dengan benar
13-15 Harus menunjuk ke arah suara yang tidak diharapkan atau terhadap obyek yang
dikenal atau orang ketika ditanya 16-18
Harus  mengikuti  arah  yang  sederhana  tanpa  gerak  isyarat  atau  isyarat  visual lainnya; dapat dilatih untuk mencapai ke arah mainan yang menarik pada garis
tengah ketika suara disajikan 19-24
Harus menunjuk ke bagian tubuh ketika ditanya; dari 21-24 bulan, dapat dilatih untuk melakukan permainan audiometri
Sumber: Nelson, 2000
2.6. Evaluasi Pendengaran
Proses  mendengar  merupakan  suatu  mekanisme  saraf  yang  bertanggung jawab  terhadap  fenomena-fenomena  berikut:  menentukan  lokalisasi  suara,
diskriminasi  pendengaran,  serta  pengenalan  terhadap  pola  suara  tertentu.  Jika terjadi  gangguan  dalam  proses  mendengar  maka  harus  dilakukan  evaluasi  dan
diagnosis  sedini  mungkin.  Kepentingan  identifikasi  dan  diagnosis  kehilangan pendengaran telah dipahami secara luas. Bahkan bayi  baru lahir dapat  dievaluasi
untuk  fungsi  pendengaran.  Setidaknya  terdapat  dua  alasan  penting  untuk melakukan evaluasi yaitu untuk mendiagnosis lokasi dan jenis penyakit dan untuk
menilai  dampak  gangguan  pendengaran  terhadap  proses  belajar,  interaksi sosial,dan pekerjaan.
14,16,19
Sejak  awal  1990,  Universal  Newborn  Hearing  Screening  UNHS  telah mengembangkan secara eksponensial proyek percontohan dibeberapa rumah sakit
untuk  menjadi  standar  perawatan  bayi  baru  lahir  di  pusat-pusat  bersalin. Persentase deteksi gangguan dengar bayi baru lahir di Amerika Serikat meningkat
dari 3 pada tahun 1993 menjadi 93 pada awal 2005.
20,21
13
Pada  tahun  1993,  The  National  Institutes  of    Health  NIH  dan  The  Joint Committee on Infant Hearing, 2007,  merekomendasikan bahwa semua bayi baru
lahir  dilakukan  skrining  pendengaran  selama  enam  bulan  pertama  kehidupan. Lebih  jauh  lagi,  NIH  merekomendasikan  untuk  lebih  memilih  model  skrining
yang  dimulai  dengan  uji  bangkitan  emissi  otoakustik  evoked  otoacoustic emissions test dan harus diikuti oleh tes respon batang otak auditori untuk semua
bayi yang gagal uji emisi bangkitan otoakustik.
21,22
The  Joint  Committee  on  Infant  Hearing    menyarankan  dua  instrumen untuk  deteksi  dini  pendengaran  bayi  baru  lahir  yaitu  :  otoacouatic  emissions
OAEs  atau  emissi  otoakustik  EOA  dan  the  automated  auditory  brainstem response  ABR  dikenal  juga  sebagai  brainstem  auditory  evoked  potentials
BAEPs  atau  respons  batang  otak  auditoria  ROA.  Tujuan  dari  EHDI  adalah untuk  memaksimalkan  kemampuan  linguistik  dan  mengembangkan  kemampuan
untuk  membaca  dan  menulis  anak  yang  mengalami  kesulitan  untuk mendengar.
16,19,23,24,25
EOA  memiliki  sensitivitas  sebesar  100  dan  spesifisitas  82-87 sedangkan  sensitivitas  AABR  99,96  dan  spesifisitasnya  98,7.  Bila  OAE
dilanjutkan  dengan  AABR  dalam  dua  tahapan  skrining  akan  memberikan spesifisitas  sebesar  99  dan  sensitivitas  sebesar  100.  Pemeriksaan    EOA  pada
kedua telinga menghabiskan waktu rata-rata 7 menit, AABR 14 menit sedangkan ABR konvensional 20 menit.
7
2.6.1.Respons Batang Otak Auditoria ROA
Uji  ROA  direkomendasikan  sebagai  alat  deteksi  utama  pada  bayi  baru lahir  yang  berada  di  NICU  karena  bisa  menggambarkan  fungsi  batang  otak  dan
mendeteksi bayi  baru lahir dengan  risiko  auditory neuropathy spectrum  disorder ANSD.  ROA  adalah  respon  listrik  sebagian  batang  otak  dan  saraf  kedelapan
yang  timbul  dalam  10  hingga  12  milidetik  setelah  suatu  rangsang  pendengaran ditangkap  oleh  telinga  dalam.  Namun,  pada  ROA  terjadi  penurunan  respon
spesifisitas-frekuensi  akibat  energi  yang  disebarkan  pada  daerah  frekuensi  untuk menciptakan ROA yang dapat didengar.
9,14,23,24
ROA  memakai  tiga  elektroda  yang  diletakan  di  masing-masing  mastoid dan  di  tengah  dahi.  Elektroda  tersebut  akan  menghasilkan  suatu  bentuk