kemampuan berpikir kreatif matematik pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 52,20, nilai tersebut kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal
KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 63,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematik pada kelas
yang diajar dengan pendekatan open-ended lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kreatif matematik pada kelas yang diajar dengan
pembelajarn konvensional.
D. Keterbatasan Penelitian
Beberapa indicator kemampuan berpikir kreatif yang dinyatakan oleh S. C. Utami Munandar tidak seluruhnya dipaparkan dalam penelitian
ini. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai indikator kemampuan berpikir kreatif matematika.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun
demikian, masih banyak hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan, sehingga hasil dari penelitian inipun belum optimal.
Hal-hal itu antara lain: 1.
Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended karena siswa
belum terbiasa dengan penedekatan seperti itu. 2.
Kondisi kelas yang kurang efektif pada saat pembelajaran, dikarenakan masih kurangnya semangat belajar khususnya pada
pelajaran matematika.
3. Kemampuan peneliti yang masih terbatas, sehingga belum mampu
meninjau kemampuan berpikir kreatif matematika siswa secara individu.
4. Alokasi waktu yang masih kurang sehingga diperlukan persiapan dan
pengaturan kelas yang lebih baik lagi untuk mendapatkan proses belajar mengajar yang lebih maksimal.
5. Kontrol terhadap kemampuan siswa hanya pada konsep dirinya saja.
Sementara variable lain seperti, intelegensi dan lingkungan belajar tidak dapat terkontrol secara penuh, sehingga tidak mustahil jika hasil
penelitian ini dapat dipengaruhi hal-hal lain.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan temuan penelitian yang diperoleh di lapangan selama menerapkan pendekatan open-ended, di MTsN Model
Babakan Sirna, dapat ditarik kesimpulan bahwa: Kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang diajar dengan pendekatan open-ended lebih tinggi dari
kemampuan berpikir kreatif matematik siswa yang diajar dengan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian rata-rata yang
signifikan yaitu t
hitung
t
tabel
5,559 1,679. Dengan demikian pendekatan open-ended berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan pada bab IV serta kesimpulan yang diperoleh, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi guru
Pendekatan open-ended dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam aktifitas belajar, oleh karena itu disarankan kepada para guru
untuk menerapkan pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika, sebagai alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir matematik siswa.