jawaban-jawaban.
27
Dengan adanya perbedaan jawaban siwa, pemahaman siswa akan bertambah dan berkembang.
b. Aspek-Aspek Pendekatan Open-Ended
Perlu digarisbawahi bahwa kegiatan matematika dan kegiatan siswa bisa disebut terbuka jika memenuhi ketiga aspek berikut:
28
1 Kegiatan siswa harus terbuka Yang dimaksud kegiatan harus terbuka ialah kegiatan pembelajaran harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan segala sesuatu secara bebas sesuai kehendak mereka. Misalnya, guru memberi permasalahan seperti
berikut kepada siswa: Hitunglah keliling persegi panjang, jika luas persegi panjang tersebut adalah 36
cm
2
Siswa menentukan panjang dan lebar dari luas persegi panjang tersebut, beberapa kemungkinan dari jawaban siswa adalah: panjang dan lebar yaitu:
9 cm dan 4 cm, 12 cm dan 3 cm, 18 cm dan 2 cm, 36 cm dan 1 cm, serta panjang
dan lebar yang lainnya. Jadi keliling persegi panjang tersebut adalah:
- Jika panjang = 9 cm, lebar = 4 cm - Jika panjang = 12 cm, lebar = 3 cm
maka: K = 2 P + L maka: K = 2 P + L = 2 9 + 4
= 2 12 + 3 = 26 cm
= 30 cm Dan begitu pula dengan panjang dan lebar yang lainnya.
Dari contoh di atas jelas bahwa guru telah mengemas pembelajaran dan sekaligus memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan materi pembelajaran
27
Gusni Satriawati, Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan Matematika Dasar,…………., h. 160
28
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,………., h. 125-127
yang lebih lanjut yang sedikit banyak telah dikenal oleh siswa karena permasalahan-permasalahanya dikonstruksi oleh siswa sendiri. Dengan cara
demikian siswa akan merasa benar-benar berkepentingan dan termotivasi tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sendiri.
2 Kegiatan matematika merupakan ragam berpikir Kegiatan matematika adalah kegiatan yang didalamnya terjadi proses
pengabstraksian dalam pengalaman nyata dalam kegiatan sehari-hari ke dalam dunia matematika atau sebaliknya. Pada dasarnya kegiatan matematika akan
mengundang proses manipulasi dan manifestasi dalam dunia matematika. Suatu pendekatan open-ended dalam pembelajaran harus dibuat sedapat
mungkin sebagai petunjuk dan pelengkap dari problem. Pada saat yang bersamaan kegiatan matematika yang lebih berharaga dan “kaya” dapat terselenggara melalui
problem tadi. Di sini secara potensial akan melatih keterampilan siswa dalam menggeneralisasi dan mendiversifikasi suatu masalah.
Dalam menggunakan problem, kegiatan matematika dapat dipandang sebagai operasi konkrit benda yang dapat ditemukan melalui sifat-sifat inhern.
Analogi dan inferensi terkandung dalam situasi lain misalnya dari jumlah benda yang lebih besar.
3 Kegiatan siswa dan kegiaan matematika merupakan satu kesatuan Kegiatan siswa dan kegiatan matematika dikatakan terbuka secara
simultan dalam pembelajaran, jika kebutuhan dan berpikir matematika siswa terperhatika guru melalui kegiatan-kegiatan matematika yang bemanfaat untuk
menjawab permasalahan yang lainnya. Dengan kata lain, ketika siswa melakukan
kegiatan matematika untuk memecahkan permasalahan yang diberikan, dengan sendirinya akan mendorong potensi mereka untuk melakukan kegiatan
matematika pada tingkatan berpikir yang lebih tinggi. Pada dasarnya, bertujuan untuk mengangkat kegiatan kreatif siswa dan
berpikir matematika secara simultan. Oleh karena itu hal yang harus diperhatikan adalah kebebasan siswa untuk berpikir dalam membuat program pemecahan
sesuai dengan kemampuan, sikap, dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk berpikir kreatif matematika siswa
c. Menyusun Rencana Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended