Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes uraian sebanyak 10 butir soal. Tes uraian disusun berdasarkan konsep tes berpikir kreatif yang memenuhi indikator tes, berfikir lancar dan berpikir orisinil. Sebelum digunakan tes ini, tes diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrument tersebut memenuhi persyaratan validasi dan reliabilitas, selain itu juga untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. 1. Pengujian Validitas Validitas yang di gunakan pada instrumen ini adalah dengan menggunakan validitas isi dan validitas perbutir soal dengan menggunakan rumus product moment, dari pearson dengan angka kasar yaitu: 1                           2 2 2 2 xy Y Y N X X N Y X XY N r Keterangan: r xy = Koefisien korelasi N = Banyaknya siswa X = Skor butir soal Y = Skor total Berdasarkan hasil uji coba instrumen diperoleh validitas instrumen tes sebagai berikut: Tabel 3 Hasil Uji Validitas Kesimpulan No Butir Soal Valid 1,2,4,5,6,7,8,10 Invalid 3,9 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 146 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Instrumen adalah ketepatan instrument atau alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Reliabilitasi tes dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu: 2                     2 1 2 11 1 1   b k k r Keterangan: r 11 = Reliabilitasi Instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal   2 b = Jumlah varians skor tiap-tiap item  2 1 = Varians total Berdasarkan hasil uji coba instrumen diperoleh koefisien reliabilitas instrument tes sebesar 0,744 hal ini berarti koefisien reliabilitas instrumen dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. 3. Pengujian Taraf Kesukaran Uji taraf kesukaan instrument bertujuan mengetahui soal-soal yang mudah, sedang dan sukar. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks kesukaran adalah: 3 J s B P  Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa-siswa yang menjawab soal itu demgan benar J s = Jumlah seluruh siswa 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek …, h. 171 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 208 Kriteria : P = 0,00 – 0,30 = sukar P = 0,30 – 0,70 = sedang P = 0,70 – 1,00 = mudah Berdasarkan hasil uji coba instrumen diperoleh indeks kesukaran antara 0,00 sampai 0,73 dengan kriteria 1 soal mudah, 4 soal mudah, dan 5 soal sukar. 4. Pengujian Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut: D = P A –P B = B A - B B J A J B Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya peserta bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 4 Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek D = 0,20 – 0,40 = cukup D = 0,40 – 0,70 = baik D = 0,70 – 1,00 = baik sekali 5 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 213-214 5 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan…, h. 218

F. Teknik Analisis Data