b. Macam-macam Akhlak
Dalam Islam, yang menjadi dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau buruk adalah al-Quran dan al-Sunnah. Apa yang baik
menurut al-Quran dan Sunnah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, apa yang buruk menurut al-Quran dan Sunnah
berarti tidak baik dan harus dijauhi. Pribadi Nabi Muhammad saw. adalah contoh yang paling tepat untuk dijadikan teladan dalam membentuk pribadi masing-
masing. Begitu juga pribadi sahabat-sahabat beliau, dapat kita jadikan contoh teladan, karena mereka semua mempedomani al-Quran dan Sunnah Nabi saw.
Akhlak terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1 Akhlak Mulia al-Karimah
Akhlak al-karimah, ialah segala tingkah laku yang terpuji yang baik yang biasa dinamakan
”fadlilah”. Akhlak yang baik umpamanya: benar, amanah, menepati janji, sabar tabah, pemaaf, pemurah, dan lain-lain sifat dan sikap yang
baik. Akhlak al-karimah atau dalam bahasa indonesianya itu akhlak mulia sangat
banyak jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Akhlak mulia itu dapat dibagi menjadi
beberapa bagian, diantaranya: a
Akhlak Kepada Allah Jika kita perhatikan, akhlak terhadap Allah ini merupakan pondasi atau dasar
dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin
memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini merupakan pintu gerbang
untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain. Diantaranya cara kita berakhlak kepada Allah yaitu dengan cara melakukan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya, tawakal, dan bertawadu. Karena hanya dengan seperti itulah manusia bisa berterima ksaih kepada Allah yang telah memberikan
kehidupan dan semua yang dibutuhkan oleh manusia.
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
b Akhlak Kepada Diri Sendiri
Diantara akhlak kita kepada diri sendiri adalah dengan cara menjaga lahir batin, harus berani membela yang baik, rajin bekerja dan mengamalkan ilmunya,
bergaul dengan orang baik, berusaha mencari nafkah yang halal, jujur dan benar dalam perilaku.
c Akhlak Kepada Sesama Manusia
Akhlak kepada sesama manusia adalah salah satu kunci terpenting bagaimana kita dapat mengarungi kehidupan di dunia. Akhlak kepada sesama manusia
diantaranya adalah Berbuat baik terhadap ibu dan bapak, berbuat baik terhadap teman, dan berbuat baik terhadap sahabat.
11
d Akhlak Kepada Sesama Makhluk
Di dalam kehidupan kita di dunia ini, kita juga perlu memperhatikan bagaimana kita juga berakhlak kepada sesama makhluk yaitu dengan cara sayang
kepada hewan, tumbuh-tumbuhan dengan cara memperlakukannya dengan semestinya. Tidak merusak, yang akan mengakibatkan alam tidak ramah lagi
dengan manusia. Seperti halnya terjadi berbagai bencana alam.
12
e Sabar
Ada pribahasa yang mengatakan bahwa kesabaran itu pahit laksana jadam, namun akibatnya lebih manis dari paada madu. Ungkapan tersebut memberikan
gambaran betapa hikmah dari kesabaran sebagai fadilah. Kesabaran dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut :
1 Sabar menanggung beratnya melaksanakan kewajiban.
2 Sabar dalam menanggung musibah dan cobaan.
3 Sabar dalam menahan penganiayaan darorang lain.
4 Sabar dalam menanggung kemiskinan dan kepapaan.
13
11
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Nilai-nilai, . . .h. 49-57
12
Ana Suryana, Materi Pendidikan Agama Islam. Tasikmalaya: STAI, 2007, h. 73-74
13
M. Yatim Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, Jakarta: Amzah, 2007, cet. I, h. 41-42.
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
2 Akhlak Tercela al-Madzmumah
Akhlak yang buruk adalah racun yang membawa pemiliknya ke jalan syaitan dan penyakit yang menghancurkan kebahagian umat manusia. Untuk itu ada
sendi-sendi yang patutu diketahui yang menjadi sumber timbulnya perbuatan- perbuatan yang tidak baik. Sendi-sendi akhlak tercela tersebut adalah :
a Khubtsan wa jarbazan keji dan pintar busuk dan balhan bodoh, yaiut
keadaan jiwa yang terlalu pintar atau tidak bisa menentukan hal yang benar diantara yang salah karena bodohnya di dalam urusan ikhtiariah.
b Tahawwur berani tapi sembrono, jubun penakut dan khauran lemah,
tidak bertenaga, yaitu kekuatan amarah yang tidak bisa dikekang atau tidak pernah dilahirkan, sekalipun sesuai dengan yang dikehendaki akal.
c Syarhan rakus dan jumud beku, yaitu keadaan syahwat yang tidak terdidik
oleh akal dan syari’at agama, berarti ia bisa berkelebihan atau sama sekali tidak berfungsi.
d Zalim, yaitu kekuatan syahwat dan amarah yang tidak terbimbing oleh
hikmah, yaitu kebalikan dari adil.
14
Keadaan-keadaan akhlak ini adalah pangkal yang menentukan corak hidup manusia. Dengan itu manusia dapat mengetahui yang baik dan yang buruk, dapat
membedakan mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak, mana yang hak dan yang bathil. Yang kesemuanya itu adalah hal yang khusus untuk manusia.
14
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Nilai-nilai, . . .h. 64
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
c. Dasar Pendidikan Akhlak