BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Teori-Teori yang Relevan dengan Variabel yang Diteliti
1. Pendidikan Akhlak
a. Pengertian Pendidikan Akhlak
Pendidikan akhlak terdiri dari dua suku kata, yaitu pendidikan dan akhlak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia “pendidikan” berasal dari kata “didik” yang
mempunyai makna ganda, yaitu; 1 Mendidik yang berarti memelihara dan memberi latihan ajaran, tuntunan, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran; 2 Didikan : hasil didik, anak atau cara mendidik; 3 Pendidik yaitu orang yang mendidik. Kemud
ian kata “didik” tersebut diberi awalan pe dan akhiran an yang artinya sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
1
Atau perbuatan yang mengandung ilmu pemeliharaan, asuhan, pimpinan dan latihan karakter.
2
Dalam undang-undang, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya dalam rangka untuk memiliki kekuatan
1
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua tahun 1991, Jakarta. h. 232.
2
W.J.S. Poerwardarmita, Kamus Umum Bahasa Indinesia. Jakarta: Balai Pustaka 1996. h. 250.
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan lain untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3
Dalam bahasa arab pendidikan disebut “Tarbiyah”. Kata Tarbiyah berasal
dari kata dasar:
ىــبر -
وــبْرــي
artinya bertambah, tumbuh
يـبر ىـبْرـي
artinya menjadi besar
ّر -
ــي ر
ّ
artinya memperbaiki, menguasai, menuntun, menjaga, dan memelihara.
4
Tarbiyah dari segi bahasa mengandungmakna pertumbuhan agar menjadi besar lebih maju sehingga dapat memperbaiki, memelihara, dan menuntun ke
arah yang lebih baik dan sukses. Dilihat dari segi fungsinya, berasal dari kata ََّّـلَا
artinya al-Malik raja, penguasa, as-Sayyid tuan, al-Mudabbir pengatur, al- Qayyim penanggungjawab, al-
Mu’min pemberi nikmat. Istilah Tarbiyah dapat diartikan sebagai proses penyampaian atau pendampingan asistensi terhadap
peserta didik sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang lebih baik.
5
Namun ada juga sebagian memasukan pengajaran dalam proses pendidikan yang mana dalam bahasa arab disebut “ta’lim” yang berasal dari akar kata
“‘alama” yang berarati membuat orang lain mengetahui. Dalam al-Quran
ditegaskan bahwa Allah mengajarkan Nabi Adam dengan menggunakan kata
مـــّع -
مـــيـّْعي
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda-benda seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:
3
Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006, h.5
4
Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1989, cet. VIII, h. 136.
5
Wajidi Sayadi, Hadits Tarbawi; Pesan-Pesan Nabi saw. Tentang Pendidikan, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2009, cet. I, h. 11.
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar
Q.S. Al-Baqarah2 ayat 31. Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan arahnya untuk
membentuk pribadi, sedangkan pengajaran adalah memberi pengetahuan kepada seseorang agar mempunyai ilmu pengetahuan, jadi kalau dikatakan pengajaran
akhlak, maka pengajaran akhlak tersebut berarti ilmu pengetahuan mengenai akhlak. Pendidikan di sekolah umumnya menggunakan pengajaran sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan, jadi pengertian pendidikan lebih luas dari pada pengajaran.
Sebagian dari pakar pendidikan seperti Hasan Langgulung seperti yang dikutip oleh Wajidi Sayadi
lebih cenderung pada istilah “ta’dib” yang berarti membimbing dan mengarahkan dari pada kata “tarbiyah”.
6
Adapun pengertian akhlak menurut etimologi diambil dari bahasa arab yang berasal dari akar kata “kholaqo, yakhluqu, khuliqan yang artinya : budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat”.
7
Sedangkan menurut Moh. Ardani, akhlak adalah t
abi’at, watak dasar kebiasaan, sopan dan santun agama.
8
Dalam pergaulan dalam masyarakat, akhlak diartikan dengan budi pekerti atau sopan santun. Tapi para pakar kesusilaan masing-masing memberikan
definisi yang berbeda-beda mengenai akhlak namun masih tetap bersandar pada pokok masalah. Dan secara terminology, beberapa ulama mendefinisikannya
antara lain : Menurut Ibnu Maskawaih, yang dikutip oleh Ahmad Mustofa akhlak adalah
keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan- perbuatan tanpa melalui pertimbangan dan pemikiran terlebih dahulu. Menurut
Imam Al-Ghazali, Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan dengan mudah dengan tidak
6
Wajidi Sayadi, Hadits Tarbawi; Pesan-Pesan Nabi saw...,h. 12
7
Lois Ma’luf, Almunjid fil Lughah Wal ‘Alam, Darul Masyrik Beirut Libanon, 2000. h. 194
8
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Nilai-nilai AkhlakBudipekerti dalam Ibadat Tasawuf, Jakarta; KArya Mulia, 2005, cet. II,h. 25
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
memerlukan pertimbangan pikiran lebih dahulu.
9
Sedangkan menurut Al-Farabi, seperti yang dikutip oleh Moh. Ardani menjelaskan bahwa akhlak itu bertujuan
untuk memperoleh kebahagiaan yang merupakan tujuan tertinggi yang dirindui dan diusahakan oleh semua orang.
10
Dari beberapa pengertian diatas, maka bisa diambil kesimpulan bahwa pendidikan akhlak adalah ajaran tentang baik dan buruk terhadap sesuatu
perbuatan atau perkataan seseorang yang timbul dalam jiwanya tanpa paksaan dan tekanan dari luar. Walaupun sumber penggerak akhlak atau karakter seseorang
datang dari dalam jiwa. Namun proses pembentukannya sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, seperti; pendidikan yang ditempuh, buku
yang dibaca dan teman serta keluarga yang menjadi tempat membagi rasa. Akhlak baik adalah perilaku seseorang yang dapat menghasilkan perbuatan-
perbuatan baik dan terpuji, baik menurut akal maupun tuntunan agama. Sedangkan akhlak yang tercela adalah perilaku seseorang yang menghasilkan
sesuatu perbuatan yang jelek dan tidak terpuji. Jadi, pada hakikatnya akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah
meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga darinya akan timbul berbagai macam perbuatan yang spontanitas, mudah tanpa dibuat-buat dan tidak
membutuhkan pemikiran terlebih dahulu. Dengan merujuk pada pengertian pendidikan dan akhlak, penulis
menyimpulkan bahwa pengertian pendidikan akhlak adalah usaha berupa bimbingan atau bantuan yang diberikan oleh pendidik terhadap anak didiknya
yang berkaitan dengan masalah budi pekerti sehingga jasmani dan rohaninya dapat berkembang menjadi pribadi utama insan kamil sesuai dengan ajaran
agama Islam.
9
Ahmad Musthafa, Akhlaq Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2008, cet. V, h. 11-12
10
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf, Nilai-nilai, . . .h. 29
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
b. Macam-macam Akhlak