sholat terutama sholat wajib di masjid, disamping itu mereka harus memperbaiki bacaan Al-Quran kepada ulama atau guru ngaji.
Beberapa hal di atas merupakan sebuah bentuk keteladanan yang diberikan dou mbojo dalam mendidik anak dan generasi mereka, yang kesemua itu adalah
cerminan dan bentuk pengamalaan dari falsafah hidup dou Mbojo.
2. Korelasi Ziki Guru Bura dengan al-Quran dan Hadits
Tidak dapat dipungkiri bahwa umat Islam berkewajiban untuk menerapkan semua ajaran Islam dalam kehidupannya. Kewajiban religius ini berawal ketika
seseorang memastikan dirinya memeluk agama Islam yang berarti menundukan dirinya ke dalam ajaran-ajaran Islam. Keharusan sosial merupakan implikasi dari
eksistensi umat Islam sebagai bagian dari umat manusia di dunia. Perbedaan agama, status sosial, mamupun etnis atau ras bukanlah sesuatu yang membedakan,
tetapi menjadi inspirasi untuk mengembangkan sikap toleransi, termasuk dalam bidang pembentukan sistem sosial-budaya dalam masyarakat.
Islam dengan al-Quran dan Hadist adalah suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi-bagi dan tidak dapat pula ditinggalkan. Dari hal terkecil atau dalam
masalah prinsip yang lebih besar yang menjadi dasar bagi kehidupan dan masyarakat. Ia suatu sistem yang sempurna yang mencakup kegiatan orang-
perorangan, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, yaitu alam semesta. Islam menentukan hukum-hukum berbagai macam hubungan dalam
segala bidang ini, dan mengadakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan- hubungan. Kerana itu, dalam kehidupan Islam menjadi mustahil untuk
memisahkan aqidah yang terdapat dalam hati nurani individu dan hukum yang mengendalikan kehidupan sosialnya.
Al-Quran dan Hadist telah melahirkan bagi manusia Bima satu pandangan hidup baru yang termuat dalam ziki guru bura, sebagaimana memaknai kehidupan
manusia yang tidak terlepas dari pengaruh-mempengaruhi antara satu sama lain, baik oleh alam dan lingkungan, atau dari manusia satu dengan manusia lainnya.
Tentang nilai dan tatanan sosial, Islam dengan al-Quran dan Hadist sebagaimana ia telah melahirkan bagi kemanusiaan sebuah realitas sosial yang unik, realitas
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
yang dapat berubah sedemikian cepat dari realitas masyarakat yang kompleks jahiliyah menjadi satu realitas kemanusiaan yang berbudi-baik dan sederhana
Islam. Nilai al-Quran dan Hadist memberikan acuan hidup, yang kemudian banyak
ditafsirkan dalam berbagai cara sehingga pesan di dalamnya mudah dipahami. Di Bima sendiri, dilakukan dengan ziki guru bura mulai dari tahun 1800-an yang
dilakukan oleh para Khotib pada zama sultan Ismail. Hal itulah yang tebaik yang mampu dilakukan ulama dan sultan pada saat itu, karena mengingat kebutuhan
masyarakat. Ziki guru bura diciptakan berdasarkan nilai-nilai al-Quran dan Hadist memiliki dua alasan dasar, yaitu alasan praktis sebagai pintu masuk ke dalam
kehidupan sosial masyarakat untuk lebih mudah menanamkan ajaran Islam yang tidak bertentangan serta menyatu dengan nilai-nilai budaya. Alasan kedua adalah
alasan ideologis, dimana Islam harus menjadi agama masyarakat menggantikan kepercayaan lama, sehingga nilai ajarannya harus dibangun dari perasaan yang
merepresentasikan kandungan budaya masyarakat. Ziki guru bura diciptakan untuk menjawab problem sosial masyarakat,
sekaligus upaya dalam penjabaran ajaran al-Quran dan Hadist atas realitas sosial yang baru dihadapi oleh masyarakat Bima. Realitas inilah yang mengharuskan
para ulama memodifikasi cara dan pranata sosial, karena perubahan kondisi sosial masyarakat merupakan salah satu hal yang mengharuskan adanya perubahan
dalam membumikan perintah dan ajaran agama Islam. Dalam ziki guru bura yang berisi ajaran-ajaran kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mengikrarkan
kalimat tauhid, adalah untuk melindugi masyarakat dari tindakan yang tidak terjangkau oleh akal pikiran masyarakat umum awam. Selain itu, ziki guru bura
menjadi perangkat dasar dari nilai-nilai yang termuat dalam al-Quran dan Hadist sehingga masyarakat bima mudah memahaminya dan dapat meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, ketaatan pada pemimpin dan ulama, serta serta sikap toleransi kepada sesama masyarakat dalam etika kehidupan sosial
sehari-hari, baik dalam urusan ubudiah dan muamalah. Sebab dalam upaya memperkaya khasanah dengan memasukkan nilai-nilai
Islami tidak akan bermakna apa-apa, apabila tidak diikuti dengan penyempurnaan
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
norma agama dan masyarakat. Karena itu Sultan sebagai penguasa, bersama ulama dalam menyebarluaskan ajaran agama menggunakan metodologi seperti
kias analogi untuk menyusun berbagai norma dan peraturan yang bersumber dari hukum Islam al-Quran, Sunnah, Ijma tersebut, agar dapat dijadikan hukum adat
hadat
1
yang diterima oleh masyarakat. Aspek yang berbeda antara budaya lokal dengan ajaran Islam diselesaikan melalui adaptasi sebagaimana yang dilakukan al-
Quran dan Hadist pada masa-masa awal perkembangan Islam di Arab. Sehingga perbedaan diantara keduanya tidak bertentangan dengan nilai ketauhidan. Praktek
budaya lokal menjadi basis implemetasi bagi ajaran agama Islam. Keberadaan ziki guru bura sebagai tradisi atau pranata sosial-budaya yang sudah ada tetap
dipertahankan selama tidak bertentangan dengan ajaran yang universal dari al- Quran dan Hadist.
3. Ziki Guru Bura Sebagai Metode Pendidikan Akhlak