45
3 Perilaku membeli kebiasaan, yaitu keterlibatan konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek kecil, harga produk
murah dan sering dibeli 4 Perilaku membeli mencari keragaman, yaitu keterlibatan
konsumen dalam kegiatan pembelian rendah, perbedaan merek nyata, sering mengganti merek untuk keragaman.
Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel keputusan pembelian peneliti menggunakan teori dari Kotler dan Keller
2009:235 untuk dijadikan sebagai indikator.
4. Loyalitas Pelanggan
a. Pengertian Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan asset dari perusahaan yang sangat berharga yang harus dijaga agar konsumen tidak beralih kepada
perusahaan atau pesaing lainnya. Penelitian mengatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah hal yang sangat vital bgi kelangsungan bisnis
perusahaan barang atau jasa. wong dan sohal2003 dalam
Sugiarto2011:28. Sedangkan menurut Kotler 2005:111 loyalitas atau kesetiaan
menunjukkan probabilitas seorang konsumen atau pengunjung untuk melakukan kunjungan ulang dalam periode waktu tertentu.
46
Loyalitas menurut Griffin2005 dalam Budi 2009:96 sebagai perilaku pembelian non-random yang diungkapkan oleh waktu ke
waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan. Non-random berarti konsumen memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli
dan dari siapa. Atau dengan kata lain pembelian yang terjadi bukan peristiwa acak. Waktu ke waktu menunjukkan durasi waktu tertentu dan
mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dua kali. Unit pengambilan keputusan menunjukkan bahwa keputusan untuk
membeli mungkin dilakukan oleh lebih satu orang. Menurut Griffin 2005 dalam Budi 2009:99 Loyalitas
dapat mengacu pada wujud dari keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang dan jasa dari suatu perusahaan yang
dipilih. Griffin mengungkapkan pula bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal yaitu berupa:
1 Meningkatkan keuntungan perusahaan. 2 Mengurangi biaya transaksi, seperti biaya negosiasi kontrak dan
pemprosesan order. 3 Mengurangi biaya perputran konsumen customer turnover karena
jumlah pelanggan yang hilang berkurang.
47
4 Meningkatkan penjualan cross-selling sehingga pangsa pasar pelanggan persentase anggaran pelanggan yang dibelanjakan di
perusahaan tersebut juga menjadi meningkat. 5 Mendapatkan word of mouth yang positif.
6 Mengurangi biaya kegagalan pengurangan pengerjaan ulang, klaim garansi dan sebagainya.
Sehingga Griffin mengungkapkan bahwa dampak pelanggan yang puas dan loyal terhadap suatu produk dan jasa akan melakukan
perilaku sebagai berikut: 1 Pelanggan yang loyal dapat mereferensikan kepada orang lain.
2 Pelanggan yang loyal dapat menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing perusahaan.
b. Kategori loyalitas
Kategori loyalitas menurut Aaker dalam Simamora 2001 menyatakan sebagai berikut:
1 Berpindah-pindah Switcher Merupakan tingkatan loyalitas yang paling dasar. Semakin
tinggi frekuensi perpindahan merek yang dilakukan oleh pelanggan, mengidentifikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak
loyal atu tidak tertarik pada merek tersebut. Dalam hal ini merek memegang peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang
48
jelas pada kategori ini adalah mereka membeli suatu produk karena banyak konsumen lain membeli merek tersebut karena harganya
murah. 2 Membeli Karena kebiasaanhabitual buyer
Adalah pembeli yang tidak mengalami kepuasan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat
baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau
pengorbanan lainnya. jadi, ia membeli suatu merek karena alasan kebiasaan.
3 Membeli karena puas Satisfied buyer Adalah pembeli yang puas dengan merek yang mereka
konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung switching cost biaya peralihan seperti waktu, biaya,
resiko yang timbul akibat tindakan peralihan merek tersebut. 4 Menyukai merek Likes the brand
Merupakan kategori pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang
berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi.
49
5 Pembeli yang berkomitmenCommitted buyer Adalah pembeli yang setia. Mereka mempunyai
kebanggaan dalam menggunakan suatu merek. Ciri yang tampak pada
kategori ini
adalah tindakan
pembeli untuk
merekomendasikanmempromosikan merek yang ia gunakan kepada orang lain.
Jadi berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dalam variabel loyalitas pelanggan peneliti menggunakan teori dari Aaker 1997 dalam
Simamora:2001 untuk dijadikan sebagai indikator.
B.
Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang
telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti dan Tahun
Judul Metodologi Penelitian
Hasil Perbedaan
Persamaan
Angga Sulistiono
2012 Analisis Iklan
Televisi Terhadap keputusan
Pembelian Motor Jupiter Mx
Objek penelitian terdahulu
menggunakan Jupiter Mx
sedangkan penelitian saat ini
menggunakan Mie Sedaap
Penelitian terdahulu dan penelitian saat
ini sama-sama memasukkan iklan
televisi sebagai variabel bebas dan
keterkaitannya dengan keputusan
pembelian sebagai variabel terikat
Iklan televisi memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
50
Rajput , et all
2012 Impact of Product
Price and Quality on Consumer
Buying Behavior: Evidence from
Pakistan. Penelitian terdahulu
tidak menggunakan variabel iklan
televisi sebagai variabel bebas.
Penelitian terdahulu dan penelitian saat
ini sama-sama memasukkan
variabel harga dan kualitas produk
sebagai variabel bebas dan
keterkaitannya dengan keputusan
pembelian sebagai variabel terikat.
• Harga memiliki
pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
• Kualitas produk
memiliki pengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian.
Dewi, et all 2011
Pengaruh Iklan, Citra Merek, dan
Kepuasan Konsumen
Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam
Menggunakan Vaseline Hand and
Body Lotion Di Kota Padang.
Penelitian terdahulu menggunakan
accidental sampling sementara penelitian
saat ini menggunakan
convenience sampling.
Penulis jurnal dan penulis skripsi sama-
sama menggunakan variabel iklan
sebagai variabel bebas serta
menggunakan loyalitas sebagai
variabel terikat. Iklan,citra merek dan
kepuasan konsumen berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Hamza Salim
Khraim 2011
The Influence of Brand Loyalty on
Cosmetics Buying Behavior of UAE
Female Consumers Penelitian terdahulu
menggunakan kosmetik untuk
dijadikan objek penelitian sedangkan
penelitian saat ini menggunakan Mie
instan untuk dijadikan objek
penelitian. Penelitian terdahulu
dan penelitian saat ini sama-sama
memasukkan variabel harga dan
kualitas produk terhadap loyalitas.
Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara harga, kualitas
produk terhadap loyalitas.
Suwarni dan
Septina Dwi Mayasari
2009 Pengaruh Kualitas
Produk dan Harga terhadap Loyalitas
melalui Kepuasan Konsumen
Peneliti terdahulu menggunakan
kepuasan konsumen, sedangkan penelitian
saat ini menggunakan
variabel keputusan pembelian.
Penelitian terdahulu dan penelitian saat
ini sama-sama memasukkan
variable harga dan kualitas produk
terhadap loyalitas •
Kualitas produk memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap
loyalitas.
• Harga tidak
berpengaruh terhadap loyalitas.
51
C. Kerangka pemikiran
Kerangka pemikiran dapat digambarkan model penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
Sumber : Data primer,diolah 2013 Untuk mengetahui hubungan variabel yang akan diteliti oleh
penulis maka digambarkan paradigma penelitian ini sehingga dapat dibentuk suatu hipotesis penelitian, sebagai berikut:
52
Gambar 2.2 Model Hubungan penelitian
Sumber : Data primer,diolah 2013
D. Hipotesis penelitian
1. Struktur 1 Y
1
= ρx
1
y
1
X
1
+ρx
2
y
1
X
2
+ρx
3
y
1
X
3
+ρy
1
Є
1
Y
1
H :β
1
= 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan
pembelian secara parsial. Ha:β
1
≠ 0 :Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap keputusan
pembelian secara parsial. H
:β
2
= 0 : Tidak ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian
secara parsial. Ha:β
2
≠ 0 : Ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian
secara parsial.
53
H :β
3
= 0 :Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian secara parsial. Ha:β
3
≠ 0 :Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian secara parsial. H
:β
1
, β
2,
β
3
= 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan.
Ha:β
1
, β
2,
β
3
≠ 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara simultan.
2. Struktur 2 Y
2
= ρx
1
y
2
X
1
+ρx
3
y
2
X
3
+ρY
1
y
2
Y1 +ρy
2
Є
2
Y
2
H :β
5
= 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas
pelanggan secara parsial. Ha:β
5
≠ 0 : Ada pengaruh antara iklan televisi terhadap loyalitas pelanggan
secara parsial. H
:β
6
= 0 :Tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas
pelanggan secara parsial. Ha:β
6
≠ 0 :Ada pengaruh antara kualitas produk terhadap loyalitas
pelanggan secara parsial. H
:β
7
= 0 :Tidak ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap
loyalitas pelanggan secara parsial.
54
Ha:β
7
≠ 0 :Ada pengaruh antara keputusan pembelian terhadap loyalitas
pelanggan secara parsial. H
:β
5
, β
6,
β
7
= 0 :Tidak ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara
simultan. Ha:β
5
, β
6,
β
7
≠ 0 :Ada pengaruh antara iklan televisi, kualitas produk, dan keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan secara
simultan.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh iklan televisi, harga, kualitas produk terhadap keputusan pembelian
serta dampaknya pada loyalitas pelangan Mie Sedaap. Pemilihan lokasi sampling dilakukan pada masyarakat kecamatan Cimanggis, Depok.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Cimanggis, Depok. Sedangkan teknik yang digunakan untuk
pengambilan sampel adalah menggunakan Non-Probability sampling melalui cara Convenience Sampling, yaitu teknk sampling nonprobabilitas yang berupaya
memperoleh unit sampel yang mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Penentuan jumlah ukuran sampel, dalam
penelitian ini disesuaikan dengan teori Roscoe dalam Sugiyono 2007:74 bahwa ukuran yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka peneliti menetapkan bahwa jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel.
56
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder
1. Data primer yaitu melalui survey lapangan yaitu dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan
dengan topik penelitian kepda responden sebelum dilakukan penyebaran kepada 60 responden terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji
pertanyaan mana saja yang valid. 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa riset
perpustakaan yang berasal dari buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet dan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang telah tersedia
sebelumnya sehingga dapat menjadi acuan untuk melengkapi kepustakaan dan telaah pustaka dalam penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat
keterkaitan hubungan antara sejumlah variabel yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variable independent pada suatu hubungan yang sudah ada,
akan menjadi variable independent pada hubungan selanjutnya.
57
1. Uji Kualitas Data