68
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek penelitian
1. Sejarah Perusahaan Wings Food
WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang
dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar market leader yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik berlokasi di Jakarta
dan Surabaya. Tujuan WINGS Corporation adalah memproduksi produk-produk
berkualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama Wings dimulai dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini
Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir 1940-an. Segera setelah itu, mereka memperkenalkan sebuah produk baru krim deterjen yang
sangat membantu kebutuhan rumah tangga. Seiring dengan perkembangan Wings yang begitu pesat, maka pabrik kedua P.T. Sayap Mas Utama,
dibangun di Jakarta. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun, bedak dan bar
deterjen, floorcleaners, pelembut kain, dan pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya. Sedangkan pabrik ketiga P.T. Lionindo Jaya
69
dibangun di Jakarta bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk memproduksi merek seperti Emeron, Halaman Satu, Ciptadent, dan Mama.
Produk mereka termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta gigi, dan mencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini berhasil
menangkap pangsa pasar yang signifikan di Indonesia. Kemudian Wings mengembangkan sayap usahanya secara vertikal
dan horizontal, bahkan ke sektor lain seperti bahan bangunan. Dengan tetap berpijak pada filosofi To produce Quality and Affordibility at the
Convenience of our customers. Sejak tahun 1948 Wings telah berproduksi
meski sangat sederhana dengan menggunakan minyak kelapa untuk memproduksi sabun cuci, dan menjual dari pintu ke pintu. Selanjutnya
WINGS menghasilkan ratusan produk pembersih rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo, untuk deterjen dan pembersih porselen. Bukan itu saja
mereka juga mempekerjakan ribuan orang di puluhan pabrik manufaktur dan pusat distribusi di seluruh Indonesia. Merek utama seperti Ekonomi, SoKlin,
dan GIV dikenal sebagai produk yang sangat baik dan berkualitas. Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi
dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga
memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten produk-produk
70
berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya.
Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan
competitive bagi
pelanggan. Dan
Wings sendiri
yang mampu
mempertahankan kualitas sekaligus melakukan efisiensi sehingga saat krisis- pun justru dijadikan peluang untuk meluncurkan produk seperti Daia yang
dipatok dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin. WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasional tapi internasional khususnya Asia
melalui investasi dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk inovatif baru, mendorong proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta
fokus pada human resource. Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin kesuksesan di milenium baru mendatang.
Periode sejarah Wings: •
1948, Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings, memproduksi sabun colek skala home industri, melalui sistem door to
door. •
1950 sabun mandi Wings mulai dipasarkan. •
1971, membangun perusahaan sabun dan detergen, misal merek Ekonomi.
71
• 1980, merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran. Mendirikan PT.
Unggul Indah Cahaya, produsen alkybenzene, bahan baku produk detergen, bersama beberapa inverstor.
• 1983 mendirikan PT. Multipack
• 1986 mengembangkan PT. Petrocentral intregasi vertical horizontal
• 1989, terjun ke bisnis keramik; PT. Adyabuana Persada, merek Milan dan
Hercules. Dan dibidang finance; Bank Ekonomi. Aliansi dengan Lion Corporation mendirikan PT. Lionindo Jaya.
• 1990, merek Extra Aktif dan detergen merek So Klin.
• 1991, Fa Wings berganti menjadi PT. Wings Surya.
• 1995, membeli plantation PT. Damit Mitra Sekawan dan PT. Gawi
Makmur Kalimantan, menghasilkan oleochemical. Bersama Siam Cement bisnis gypsum dan semen fiber melalui PT. Siam-Indo Gypsum Industry
merek Elephant. •
1998, meluncurkan Daia saat krismon. •
2000, membeli saham Ecogreen Oleochemical melalui konsorsium •
2001, mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital •
2002 merambah property; Pulogadung Trade Center, bersama Djarum. •
2003, meluncurkan Mie Sedaap ,
72
WINGS dikenal dari kualitas produk, harga terjangkau, dan dapat dibeli dimanapun berada terdistribusi secara menyeluruh. Wings berfokus
pada kepentingan customer, supplier, company, karyawan. Wings fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Menyadari
bahwa orang-orang di Wings sangat penting bagi keberhasilannya. •
Misi Wings; meningkatkan-cabang kedua •
Tujuan: meningkatkan standar hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan WINGS, hidup terus lebih baik.
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat di sekitar wilayah kecamatan Cimanggis, Depok yang telah mengkonsumsi Mie Sedaap. Sampel
yang di tarik berjumlah 60 responden. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Responden berdasarkan ya atau tidak mengkonsumsi Mie Sedaap
Ya atau tidak mengkonsumsi Mie Sedaap Ya
60 Tidak
Total
60 Sumber: Data primer, diolah 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden pernah mengkonsumsi Mie Sedaap.
73
Tabel 4.2 Data Responden berdasarkan mengkonsumsi Mie Sedaap dalam sebulan
Mengkonsumsi Mie Sedaap dalam sebulan 5 kali
41
5-10 kali
17
11-15 kali 15 kali
2
Total
60 Sumber: Data primer, diolah 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui untuk responden yang mengkonsumsi Mie sedaap dalam sebulan di bawah 5 kali sebanyak 41 orang,
sedangkan mengkonsumsi antara 5-10 kali sebanyak 17 orang dan di atas 15 kali sebanyak 2 orang.
Tabel 4.3 Data Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kategori
Responden
Laki-laki 29
Perempuan 31
Total 60
Sumber: Data primer, diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jenis kelamin
perempuan lebih banyak dibanding jenis kelamin laki-laki yaitu 31 perempuan perempuan dan 29 laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa sampel perempuan
lebih banyak dibandingkan laki-laki.
74
Tabel 4.4 Data Responden Menurut Usia
Usia Kategori
Responden
18 th 7
18-20 th 34
21-23 th 16
23 th 3
Total 60
Sumber: Data primer, diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk umur responden
yang terbanyak adalah umur antara 18-20 tahun sebanyak 34 orang, diikuti dengan umur antara 21-23 tahun sebanyak 16 orang, sementara untuk umur di
bawah 18 tahun dan di atas 23 tahun sebanyak 7 orang dan 3 orang.
Tabel 4.5 Data Responden Menurut Pengeluaran
Pengeluaran
Rp 500.000 32
Rp 500.001 - Rp 1000.000 22
Rp 1000.001 – 1.500.000 2
Rp 1.500.000 4
Total 60
Sumber: Data primer, diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk pengeluaran
responden yang terbanyak adalah pengeluaran di bawah Rp 500.000 sebanyak 32 orang, diikuti dengan pengeluaran antara Rp 500.001-Rp 1000.000 sebanyak 22
orang, sementara untuk pengeluaran Rp 1000.001-Rp 1.500.001 sebanyak 2 orang dan di atas Rp 1.500.000 sebanyak 4 orang.
75
C. Hasil Dan Pembahasan 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Instrument yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan mengukur apa yang
hendak diukur. Intrumen yang realibel berarti instrument tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran
kuesioner kepada konsumen Mie Sedaap disekitar wilayah kecamatan Cimanggis, Depok, sebanyak 60 responden yang dianggap dapat
mewakili. Sebelum kuesioner diberikan 60 responden, peneliti melakukan
try out atau pra survey terhadap 20 responden dengan memberikan 49
pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation Keterangan Valid
Iklan Televisi X1 X1-1
0.603 Valid
X1-2
0.507 Valid
X1-3
0.595 Valid
76
X1-4
0.700 Valid
X1-5
0.686 Valid
X1-6
0.739 Valid
X1-7
0.727 Valid
X1-8
0.550 Valid
X1-9
0.677 Valid
X1-10
0.691 Valid
X1-11
0.218 Tidak Valid
X1-12
0.471 Valid
X1-13
0.407 Valid
Harga X2 X2-1
0.609 Valid
X2-2
0.755 Valid
X2-3
0.706 Valid
X2-4
0.365 Valid
X2-5
0.494 Valid
X2-6
0.329 Valid
X2-7
0.091 Tidak Valid
X2-8
0.799 Valid
X2-9
0.458 Valid
Kualitas Produk X3 X3-1
0.421 Valid
X3-2
0.691 Valid
X3-3
0.783 Valid
X3-4
0.658 Valid
X3-5
0.442 Valid
X3-6
0.733 Valid
X3-7
0.338 Valid
X3-8
0.682 Valid
Keputusan Pembelian Y1 Y1-1
0.819 Valid
Y1-2
0.251 Tidak Valid
Y1-3
0.569 Valid
Y1-4
0.322 Valid
Y1-5
0.772 Valid
Y1-6
0.841 Valid
77
Y1-7
0.750 Valid
Y1-8
0.851 Valid
Y1-9
0.613 Valid
Loyalitas Pelanggan Y2 Y2-1
0.816 Valid
Y2-2
0.645 Valid
Y2-3
0.680 Valid
Y2-4
0.672 Valid
Y2-5
0.808 Valid
Y2-6
0.892 Valid
Y2-7
-0.007 Tidak Valid
Y2-8
0.809 Valid
Y2-9
0.667 Valid
Y2-10
0.378 Valid
sumber: Data primer, diolah 2013 Hasil output SPSS pada tabel di atas digunakan untuk menilai
kevalidan dari masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan yang dilihat dari nilai Corrected item-Total Correlation. Suatu butir pernyataan
dikatakan valid jika nilai dari tiap butir pernyataan tersebut positif dan besarnya 0,3 Sugiyono,2008:142. Dari hasil try out di atas
menunjukkan ada beberapa pernyataan yang tidak valid, yaitu X1-11, X2- 7, Y1-2,Y2-7, karena nilainya kurang dari 0,3. Berdasarkan hal tersebut
dan juga arahan dari dosen pembimbing maka pernyataan yang tidak valid diubah dan diperbaiki kembali kata-katanya sehingga dapat
digunakan dalam angket selanjutnya dan disebar kepada 60 responden.
78
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,2011: 47.
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pernyataan yang dipergunakan dalam penelitian ini akan menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally dalam Ghozali,
2011:48. Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.7:
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
Keterangan
Iklan Televisi 0,882
Reliabel Harga
0,803 Reliabel
Kualitas Produk 0,853
Reliabel Keputusan Pembelian
0,875 Reliabel
Loyalitas Pelanggan 0,887
Reliabel sumber: Data primer, diolah 2013
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari seluruh variabel yang diujikan nilainya di atas 0,70,
79
maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
2. Analisis Deskriptif