Profil ABPPTSI Permohonan Judicial Review Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan

Berkenaan dengan yayasan sebagai subjek hukum, disampaikan oleh Munir Fuadi dalam bukunya Teori Negara Hukum Modern bahwa perlindungan terhadap hak-hak rakyat merupakan unsur utama dari suatu negara hukum, disamping unsur-unsur lainnya. Secara lebih terperinci, unsur- unsur minimal yang penting dari suatu negara hukum adalah sebagai berikut : a. Kekuasaan lembaga negara tidak absolut. b. Berlakunya prinsip trias politica. c. Pemberlakuan sistem checks and balances. d. Mekanisme pelaksanaan kelembagaan Negara yang demokratis. e. Kekuasaan lembaga kehakiman yang bebas. f. Sistem pemerintahan yang transparan. g. Adanya kebebasan pers h. Adanya keadilan dan kepastian hukum. i. Akuntabilitas publik dari pemerintah dan pelaksanaan prinsp good governance. j. Sistem hukum yang tertib berdasarkan konstitusi k. Keikutsertaan rakyat untuk memilih para pemimpin di bidang eksekutif, legislatif bahkan judikatif sampai batas-batas tertentu. l. Adanya sistem yang jelas terhadap pengujian suatu produk legislatif , eksekutif maupun judikatif untuk disesuaikan dengan konstitusi. Pengujian tersebut dilakukan oleh pengadilan tanpa menyebabkan pengadilan menjadi super body. m. Dalam negara hukum, segala kekuasaan negara harus dijalankan sesuai dengan konstitusi dan hukum yang berlaku. n. Negara hukum haus melindungi hak asasi manusia. o. Negara hukum harus memberlakukan prinsip due process yang substansial. p. Prosedur penangkapan, pengeledahan, pemeriksaan, penyidikan, penuntutan, penahanan, penghukuman, dan pembatasan-pembatasan hak- hak si tersangka pelaku kejahatan haruslah dilakukan secara sesuai dengan prinsip due proses yang prosedural. q. Perlakuan yang sama di antara warga negara di depan hukum. r. Pemberlakuan prinsip majority rule minority protection. s. Proses impeachment yang fair dan objektif. t. Prosedur pengadilan yang fair, efisien, reasonable, dan transparan. u. Mekanisme yang fair, efisien, reasonable dan transparan tentang pengujian terhadap tindakan aparat pemerintah yang melanggar hak-hak warga negara, seperti melalui Pengadilan Tata Usaha Negara. Penafsirannya yang kontemporer terhadap konsep Negara hukum mencakup juga persyaratan penafsiran hak rakyat yang luas termasuk hak untuk mendapat pendidikan dan tingkat hidup berkesejahteraan, pertumbuhan ekonomi yang bagus, pemerataan pendapatan, dan sistem politik dan pemerintahan yang modern. Selanjutnya ada dua unsur dalam hukum yang terpenting sehingga hukum tidak menabrak prinsip-prinsip Negara hukum adalah “kepastian” certainly dan prediktif. 5 Yayasan telah banyak bergerak dalam bidang penyelenggaraan pendidikan mulai dari yang terendah sampai perguruan tinggi sejak zaman penjajahan. Secara khusus dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, pemerintah mengharuskan berbentuk yayasan atau badan hukum yang bersifat sosial dengan menganut system nirlaba. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi yang menyebutkan bahwa “Badan Penyelenggara adalah yayasan, perkumpulan, atau badan hukum nirlaba lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan”. Satuan pendidikan yang berbentuk badan hukum dapat diperuntukkan bagi pendidikan formal dan pendidikan non formal, yang bertujuan mencerdaskan spiritual, emosional, intelektual, sosial, dan psikomotorik. Selanjutnya, yayasan pendidikan tersebut bergerak berdasarkan prinsip- prinsip nirlaba, otonom, akuntabel, transparan, penjamin mutu, layanan prima, non diskriminasi, keberagamaan, keberlanjutan dan partisipatif. 6 5 Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern Rechtstaat, Cet. I, Jakarta : Refika Aditama, 2010, h. 10-11. 6 Alvi Syahrin, Beberapa Masalah Hukum, Cet. I, Jakarta : PT. Sofmedia, 2009, h.65. Selaras dengan itu terdapat ketentuan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan Pasal 1 ayat 1 Undang- Undang Yayasan. Jika penyelenggara pendidikan hanya yang berbentuk badan hukum pendidikan seperti yang diatur dalam Pasal 1 butir 5 sepanjang anak kalimat “...dan diakui sebagai badan hukum pendidikan”, Pasal 8 ayat 3 dan Pasal 10 serta Pasal 67 ayat 2 dan ayat 4, Pasal 62 ayat 1 menyangkut Pasal 67 ayat 2 tentang sanksi administratif serta Bab IV tentang Tata Kelola Pasal 14 sampai dengan Pasal 36 dari Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan, maka yayasan tidak diperbolehkan lagi menjadi penyelenggara pendidikan, dan hak hidupnya telah dicabut secara paksa, padahal hak hidup yayasan telah diatur dalam Undang-Undang Yayasan dan dijamin oleh UUD 1945. Apabila yayasan tidak diperkenankan lagi menyelenggarakan pendidikan formal, maka akan terjadi kekosongan dalam penyelenggaraan pendidikan yang selama ini dilakukan yayasan, sebab aset dan kemampuan yayasan tidak dapat dipindah alih tangankan kepada pihak lain, kecuali ke yayasan yang memiliki kegiatan yang sama, dengan kata lain bahwa aset dan kemampuan yayasan tidak dapat dialihkan ke badan hukum lain termasuk badan hukum pendidikan.