UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan 10. Kadar air ditetapkan untuk menjaga kualitas simplisia. Simplisia dengan kadar air yang tinggi akan lebih mudah terkontaminasi oleh
mikroorganisme.
4.3 Pembuatan Ekstrak
Ekstraksi dilakukan menggunakan ekstraksi cara dingin, yaitu dengan metode maserasi. Ekstraksi maserasi merupakan suatu metode yang sering
digunakan untuk mendapatkan senyawa dari tumbuhan dengan menarik senyawa organik dalam suatu bahan padat menggunakan pelarut organik
Nurcahyati A, 2010. Proses ekstraksi ini menggunakan teknik maserasi bertingkat dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda
– beda yaitu n
– heksana yang merupakan pelarut non polar, etil asetat yang merupakan pelarut semi polar dan metanol yang merupakan pelarut polar.
Dengan menggunakan teknik maserasi bertingkat, maka senyawa akan terekstraksi berdasarkan tingkat kepolarannya sehingga proses ekstraksi akan
lebih maksimal.
Dari proses ekstraksi, diperoleh tiga ekstrak kental yaitu ekstrak kental n
– heksana sebanyak 37,91 g, ekstrak kental etil asetat sebanyak 151,381 g, dan ekstrak kental metanol sebanyak 192,731 g.
Tabel 4.1. Hasil rendemen ekstrak n
– heksana, etil asetat dan metanol
Total Simplisia yang Dimaserasi
Ekstrak Bobot
Rendemen
4300 g atau 4,3 Kg
n – heksana
37,91 g 0,88
Etil asetat 151,381 g
3,52 Metanol
192,731 g 4,48
Total
349,622 g 8,88
4.4 Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram digunakan untuk identifikasi anggota dari domain bakteri ke dalam dua kelompok berdasarkan perbedaan dinding selnya. Dalam
hal ini, pewarnaan Gram bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminasi bakteri lain pada kultur kerja bakteri Staphylococcus aureus dan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kultur kerja bakteri Pseudomonas aeruginosa yang dibiakkan. Hasil pewarnaan Gram ditunjukkan pada gambar 4.1.
Gambar 4.1.
Hasil Pewarnaan Gram Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
dibawah mikroskop perbesaran 100 x 10 Keterangan:
a Bakteri Staphylococcus aureus
b Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Gambar 4.1 a menunjukkan bahwa bakteri yang dibiakkan pada kultur kerja adalah bakteri S.aureus yang merupakan bakteri Gram positif
berbentuk kokus bulat. Sedangkan gambar 4.1 b menunjukkan bahwa bakteri yang dibiakkan pada kultur kerja lainnya adalah bakteri P.aeruginosa
yang merupakan bakteri Gram negatif berbentuk basil batang. Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal
violet sehingga ketika diamati dengan mikroskop akan menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri Gram negatif tidak dapat mempertahankan warna
ungu dari kristal violet tetapi zat warna safranin dapat terserap pada dinding sel sehingga pada saat dilihat menggunakan mikroskop akan memperlihatkan
warna merah Putra, 2012.
4.5 Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak n