UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Mikroaerofilik: dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah
kecil.
2.4.4 Bakteri yang Digunakan
2.4.4.1 Staphylococcus aureus
Berikut adalah klasifikasi taksonomi Staphylococcus aureus:
Kingdom : Monera
Divisio : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Familia : Micrococcaceae
Spesies : Staphylococcus aureus
Staphylococcus adalah sel-sel bulat yang terdapat sendiri-sendiri
atau bulat-bulat atau kadang-kadang berpasangan tetapi lebih sering kelompok-kelompok
yang tidak
beraturan Volk
dkk, 1990.
Staphylococcus juga termasuk dalam bakteri Gram-positif, dan tidak
bergerak Bonang, 2007. Mikroba ini bersifat aerob atau anaerob fakultatif, katalase positif, oksidase negatif, famili nonmotil, tidak
membentuk spora dan fermentative. S. aureus
bakteri ini bervariasi dalam pembentukan pigmennya. Pigmen dapat berwarna putih, kuning atau kuning-orange. Bakterinya
bersifat patogen yang banyak terdapat pada kulit dan lapisan lendir. Pada dasarnya kebanyakan penyakit lebih banyak disebabkan oleh bakteri S.
aureus karena kemampuan organisme ini untuk menimbulkan penyakit
bergantung pada kemampuannya melawan fagositosis dan efek beberapa diantara toksin dan enzim yang disekresi oleh sel Hastowo dkk, 1992.
Batas suhu untuk pertumbuhan S. aureus adalah 15˚C dan 40˚C
mempunyai suhu optimum yai tu sebesar 35˚C - 40˚C dengan pH 7,4.
Bakteri dapat tumbuh pada medium dengan kadar garam 7,5-10 dan dapat tumbuh baik dalam kaldu biasa pada suhu 37˚C. Pada lempeng agar,
koloninya berbentuk bulat, diameter 1-2 mm, cembung, buram, mengkilat dan konsistensinya lunak Nurhayati, 2004.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.4.4.2 Pseudomonas aeruginosa
Bakteri ini sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia. Organisme ini dapat merupakan penyebab 10
– 20 infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari penderita neoplastik, luka dan luka bakar yang berat.
Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain
– lainnya. Morfologi dari bakteri ini berbentuk batang negatif Gram,
berukuran 0,5 – 1,0 x 3,0 – 4,0 µm. Umumnya mempunyai flagel polar,
tetapi kadang – kadang 2 – 3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa
sukrosa terdapat lapisan lender polisakarida ekstraseluler. Pseudomonas aeruginosa
merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda
untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen. Suhu pertumbuhan optimum adalah 35
o
C, tetapi dapat juga tumbuh 42
o
C. Pseudomonas aeruginosa
adalah satu – satu nya spesies yang
menghasilkan:
1. Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam kloroform.
2. Flouresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain
menghasilkan pigmen merah. Pseudomonas aeruginosa
lebih resisten terhadap desinfektan daripada bakteri lain lain. Bakteri ini menyenangi hidup dalam suasana
lembab seperti pada peralatan pernafasan, air dingin, lantai, kamar mandi, tempat air, dan lain
– lain. Kebanyakan antibiotik dan antimikroba tidak efektif terhadap
kuman ini. Fenol dan beta – glutaraldehid biasanya merupakan
desinfektan yang efektif. Air mendidih dapat membunuh kuman ini. Infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa terjadi pada orang yang
mempunyai ketahanan tubuh yang menurun, yaitu penderita luka bakar, orang yang sakit berat atau dengan penyakit metabolik atau mereka yang
sebelumnya memakai atau mempergunakan alat – alat kedokteran. Staf
Pengajar FKUI, 1993
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5 Tinjauan Tentang Antibakteri