UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Permukaan silika dari lempeng KLT ditutupi dengan media kaldu menjadi sumber nutrisi dan memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme secara
langsung di atasnya, daerah di mana terdapat spot agen antimikroba menunjukkan zona penghambatan pertumbuhan mikroorganisme yang
terbentuk. Visualisasi dari zona ini biasanya dilakukan dengan menggunakan reagen dehidrogenase untuk deteksi aktivitas, yang paling
umum adalah garam tetrazolium. Dehidrogenase mengkonversi
mikroorganisme hidup garam tetrazolium menjadi berwarna. Sehingga, spot krim - putih muncul dengan latarbelakang ungu pada permukaan
lempeng KLT menunjukkan keberadaan agen antibakteri Choma, 2010.
2.4 Tinjauan Tentang Bakteri
2.4.1 Karakter Bakteri
Bakteri adalah sel prokariotik yang khas; uniselular dan tidak mengandung struktur yang terbatasi membran di dalam sitoplasmanya.
Bakteri dapat dibedakan dari ukuran, susunan, dan responnya terhadap
antibiotik. Bentuk sel bakteri meliputi Pelczar dkk, 1998:
a. Kokus bulat
b. Basil batang
c. Spirilium spiral
Bentuk sel menunjukkan karakteristik spesies bakteri tersebut, tetapi dapat bervariasi tergantung kondisi pertumbuhannya. Ukuran bakteri
sangat kecil berkisar antara 0,5- 5 μm. Struktur permukaan bakteri
meliputi: a.
Flagelum Rambut yang teramat tipis mencuat menembus dinding sel dan
bermula dari tubuh dasar, suatu struktur granular tepat di bawah membran sel di dalam sitoplasma. Flagel digunakan bakteri sebagai
alat gerak.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Pili
Pili berukuran lebih kecil, lebih pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Pili tidak berfungsi untuk alat
gerak tetapi sebagai alat untuk melekat pada berbagai permukaan. c.
Kapsul Kapsul penting artinya buat bakteri maupun organisme lainnya. Bagi
bakteri, kapsul merupakan penutup, pelindung dan juga berfungsi sebagai gudang makanan cadangan.
2.4.2 Bakteri Gram Positif dan Negatif
Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri
Gram negatif zat lipidnya akan larut selama pencucian dengan alkohol, sehingga pori
– pori pada dinding sel akan membesar, permeabilitas dinding sel menjadi besar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah
dilepaskan dan kuman menjadi tidak berwarna. Sedangkan pada bakteri Gram positif, akan mengalami denaturasi protein pada dinding selnya oleh
pencucian dengan alkohol. Protein menjadi keras dan kaku. Pori – pori
mengecil, permeabilitas kurang sehingga kompleks ungu kristal iodium dipertahankan dan sel kuman tetap berwarna ungu Staf Pengajar FKUI,
1993. Hal itu disebabkan karena bakteri Gram positif dan Gram negatif mempunyai susunan kimia dinding sel yang berbeda.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1.
Perbedaan ciri – ciri bakteri Gram positif dan Gram negatif
Pelczar, JM, 1988.
Ciri Gram Positif
Gram Negatif
Struktur dinding sel Tebal 15
– 80 nm Tipis 10
– 15 nm Berlapis Tunggal
mono Berlapis tiga multi
Komposisi dinding sel Kandungan lipid
rendah 1 – 4
Kandungan lipid tinggi 11-22
Peptidoglikan ada sebagai lapisan
tunggal, komponen utama merupakan lebih
dari 50 berat kering pada beberapa sel
bakteri Peptidoglikan ada di
dalam lapisan kaku sebelah dalam,
jumlahnya sedikit merupakan sekitar
10 berat kering. Ada asam tekoat
Tidak ada asam tekoat Kerentanan terhadap
penisilin Lebih rentan
Kurang rentan
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada
banyak spesies Relatif sederhana
Resistensi terhadap gangguan fisik
Lebih resisten Kurang resisten
2.4.3 Pertumbuhan Bakteri