47 Banyak metode peramalan yang dikembangkan dan asing-masing
memiliki metode yang mempunyai tingkat ketelitelitian dan penggunaan yang berbeda-beda.
3.1.1. Kegunaan dan Peran Peramalan
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan.
Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun, maka makin kurang baiklah
keputusan yang kita ambil. Dari uraian di atas bisa diambil gambaran bahwa peranan peramalan sangat penting, baik dalam penelitian, perencanaan, maupun
pengambilan keputusan. Peranan peramalan sendiri dalam sistem produksi yaitu untuk menentukan
kebijakan dalam sistem inventory, membuat perencanaan produksi, pembebanan mesin, menentukan kebutuhan pasar yang mencakup jenis produk apa yang
diperlukan, berapa jumlah yang diperlukan, dan kapan dibutuhkan. Kemudian peramalan digunakan untuk menentukan kebutuhan akan mesin, peralatan, bahan
yang diperlukan dalam produksi serta menentukan tenaga kerja yang terlibat. Peramalan tidak hanya digunakan untuk memperkirakan permintaan produk saja,
namun secara luas juga digunakan dalam sistem lainnya. Dalam suatu industri, peramalan dilakukan departemen pemasaran, produksi, pembelian, dan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
48
3.1.2. Jenis Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari sisi tinjauannya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1.
Peramalan yang Subjektif Yaitu peramalan yang lebih menekankan pada keputusan-keputusan hasil
diskusi, pendapat pribadi seseorang, intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat
menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. 2.
Peramalan yang Objektif Yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu,
dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam menganalisis data tersebut.
Di samping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas tiga macam pula, yaitu
2
: 1.
Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah
tahun. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara, dan rencana investasi suatu
perusahaan. 2.
Paramalan jangka menengah, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan
2
Lalu Sumayang, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta, 2003, Hal.25
Universitas Sumatera Utara
49 sampai satu tahun. Ramalan jangka menengah umumnya lebih berkaitan
dengan rencana produksi tahunan dan akan mencerminkan hal-hal seperti puncak dan lembah suatu permintaan dan kebutuhan untuk menjamin
adanya tambahan sumber daya untuk tahun berikutnya. 3.
Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu
setengah tahun. Contohnya adalah penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, dan anggaran perusahaan.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
3
: 1.
Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung dengan
orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat pendapat, intuitif,
pengetahuan, dan pengalaman. 2.
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada
metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
3.1.3. Peramalan Kualitatif