harus mengisi pulsa jika menggunakan layanan pra bayar, jaringan seluler, dan daya tahan baterai telepon seluler itu sendiri.
Oleh sebab itu komunikasi antar pribadi yang efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dan berkomunikasi secara langsung sehingga bisa
meminimalisir rinntangan yang ada antara komunikator dan komunikan. Dan komunikasi antar pribadi terus tetap dikembangkan oleh komunikan pada saat komunikasi
berlangsung, sehingga tercipta suatu ketertarikan secara psikologis antara komunikator dan komunikan, menumbuhkan kesamaan dan mungkin sama – sama dalam bertindak.
II.3. Ciri – ciri Komunikasi Antar Pribadi
Untuk membedakan dari bentuk komunikasi lainnya, beberapa ahli komunikasi membuat ciri – ciri khas dari komunikasi antar pribadi .
Reardon dalam Liliweri, 1991:13, mengemukakan ciri – ciri komunikasi antar pribadi paling tidak enam ciri yaitu:
1. Dilaksanakan karena adanya faktor pendorong.
Komunikasi antar pribadi terjadi karena adanya faktor pendorong seperti : penugasan, perasaan, kepentingan pribadi maupun kelompok dan faktor
pendorong lainnya. 2.
Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja. Komunikasi antar pribadi bisa menyebabkan hal yang tidak dapat terduga, karena
komunikasi antar pribadi bisa terjadi karena adanya tujuan tertentu. 3.
Kerapkali berbalas – balasan.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antara GRO dan ekspatariat kerapkali berbalas – balasan. Ekspatariat membalsa pesan dari GRO, dan demikian
sebaliknya. 4.
Mensyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang antar pribadi. Dalam bentuk komunikasi ini melibatkan sedikitnya dua orang antar pribadi yaitu
pribadi ekspatariat dan pribadi GRO. 5.
Suasana hubungan harus bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan. Komunikasi yang terjadi antar GRO dan ekspatariat terjadi secara bebas, tidak
bersifat formil dan segala hal dibicarakan tidak satuu masalah saja. Hubungan antara GRO dan ekspatariat dipengaruhi hubungan yang harmonis dan keakraban.
6. Menggunakan pelbagai lambang yang bermakna.
Komunikasi Antar Pribadi ini menggunakan lambang – lambang, seperti bahasa, ekspresi wajah, lisan ataupun gerak tubuh.
Ciri – ciri Komunikasi Antar Pribadi lainnya dinyatakan oleh DeVito 1976 dalam Liliweri, 1991:13 sebagai berikut :
1. Keterbukaan Openes
Pihak komunikator maupun komunikan saling mengungkapkan pendapat, gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa ada rasa takut atau malu.
Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing – masing. 2.
Empati Emphaty
Universitas Sumatera Utara
Segala kepentingan yang dikomunikasikan ditanggapi dengan perhatian penuh oleh keduabelah pihak. Komunikator dan komunikan merasakan situasi dna kondisi
yang dialami tanpa ada sikap pura – pura. 3.
Dukungan Supportiveness Setiap ide, gagasan ataupun pendapat yang disampaikan didukung oleh
komunikan dan komunikator. Dengan adanya dukungan, motivasi akan keinginan atau hasrat akan lebih terpacu untuk diraih.
4. Positif Positiveness
Pada setiap pembicaraan yang mendapat tanggapan positif akan lebih memudahkan kelanjutannya, sehingga komunikator dan komunikan terhindar dari
curiga ataupun prasasngka yang bisa menjadi distorsi pada jalinan interaksi. 5.
Kesamaan Equality Bila memiliki kesamaan, akan memudahkan interaksi. Kesamaan tersebut bisa
dalam berbagai bentuk, seperti : kesamaan pandangan, sikap ideologi dan lain sebagainya.
Berdasarkan ciri – ciri yang diatas, Liliweri 1991:13 menyimpulkan bahwa ada delapan ciri – ciri komunikasi antar pribadi. Ciri – ciri tersebut adalah :
1. Spontanitas
Komunikasi antar pribadi terjadi sambil lalu dengan menggunakan media utama tatap muka
Universitas Sumatera Utara
2. Masalah Penetapan Tujuan
Komunikasi antar pribadi tidak memiliki tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. 3.
Kebetulan dan Identitas Peserta Komunikasi antar pribadi terjadi bisa secara kebetulan dan tidak memiliki
identitas yang jelas dengan pesertanya. 4.
Bentuk Akibat Komunikasi antar pribadi bisa mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak
disengaja. 5.
Berbalas – balasan Komunikasi antar pribadi kerap terjadi secara berbalas – balasan.
6. Masalah Jumlah Orang, Suasana dan Pengaruh
Mempersyaratkan hubungan paling sedikitnya dua orang dengan hubungan bebas dan bervariasi, ada keterpengaruhan.
7. Masalah Hasil
Komunikasi antar pribadi harus membuahkan hasil. 8.
Pesan Lambang – lambang Bermakna Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang – lambang bermakna.
Ciri – ciri komunikasi ini memberikan pengaruh kepada komunikasi antar pribad yang dilakukan oleh GRO kepada tamu ekspatariat di Shoot Sports Bar Billiards
Medan, dalam memberikan kepuasan. Ciri – ciri komunikasi antar pribadi yang diutarakan DeVito merupakan landasan dari penelitian ini, disebabkan adanya nilai
kesukarelaan dalam melakukan kegiatan komunikasi antar pribadi.
Universitas Sumatera Utara
II.4. Teori Penetrasi Sosial Altmen dan Taylor