Penyebarluasan hasil budaya dan seni dengan maksud melestariakn warisan masa lalu, membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas serta kebutuhan
estetikanya. 7.
Hiburan Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, citra image dari drama, tari, kesenian,
kesusastraan, musik, komedi, olah raga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok atau individu.
8. Integrasi
Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar mereka dapat saling mengenal, mengerti dan
menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
Fungsi – fungsi komunikasi tersebut, dapat dimanfaatkan oleh para pengguna komunikasi untuk memperoleh tujuan mereka.
II.2. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung antar dua atau tiga orang atau lebih dapat dilakukan secara tatap muka ataupun menggunakan media seperti
telepon, surat, faksimili, surat dan sebagainya. Komunikasi antar pribadi ini dikatakan efektif dalam merubah perilaku orang lain
apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan. Ciri khas yang ada pada komunikasi ini adalah arus balik yang langsung yang bisa ditangkap baik secara
Universitas Sumatera Utara
verbal maupun non verbal melalui gerak – gerik bahasa tubuh dan perubahan posisi yang signifikan antara komunikan dan komunikator.
Rogers dalam Liliweri, 1991:12 mengatakan bahwa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang terjadi dari mulut kemulut dalam interaksi tatap muka antara
beberapa pribadi. Menurut Effendi dalam Liliweri, 1991:12 komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi antara seorang komunikator dan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap efektif dalam merubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia
berhubung prosesnya yang dialogis. Sementara Barnlud 1968 dalam Liliweri, 1991:12 menyatakan komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara
dua atau tiga orang atau empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Jadi menurut Barnlund, proses pelaksanaan komunikasi antar pribadi tidak perlu adanya
perencanaan terjadi secara spontan dan dapat mudah terjadi diantara orang – orang yang bertemu. Oleh Devito dalam Liliweri, 1991:12 menyatakan komunikasi antar pribadi
merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima orang lain dengan efek dan umpan balik langsung. Sedangkan menurut Tan dalam Liliweri, 1991:12
mengemukakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua atau lebih orang.
Berdasarkan definisi yang dibuat para ahli tersebut komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan, tatap muka dan dialogis memungkinkan terjadinya kontak
langsung. Oleh sebab itulah bentuk komunikasi ini dianggap ampuh untuk mengubah sikap, pandangan dan perilaku orang lain. Dengan situasi tatap muka dan terjadi kontak
langsung memungkinkan komunikator untuk menguasai situasi komunikasi yang sedang
Universitas Sumatera Utara
berlangsung. Komunikan juga mengetahui dengan pasti apakah pesan – pesan yang disampaikannya itu diterima dengan baik ataupun di tolah, berdampak positif maupun
negative. Jika tidak diterima maka komunikator bisa mendapatkan respon pertanyaan balik dari komunikan.
Jika dibandingkan dengan komunikasi bermedia, maka komunikasi tatap muka memiliki keunggulan yaitu proses pertukaran pesan antara dua orang didalam
berkomunikasi, komunikan dan komunikator berhasil menjalani suatu kontak dan berbalas – balasan.
Sehubungan dengan penelitian yang dimaksud berkenaan dengan komunikasi tatap muka, maka keistimewaan komunikasi tatap muka adalah efek dan umpan balik
antara komunikator dan komunikan. Aksi dan reaksi verbal dan non verbal kelihatan karena jarak fisik komunikator dan komunikan dekat. Komunikasi tatap muka tersebut
berlangsung secara terus menerus hingga pada akhirnya mengembangkan komunikasi antar pribadi yang dapat memuaskan kedua belah pihak.
Pada komunikasi yang menggunakan media, sering terjadi penundaan atau delay. Rintangan ini menimbulkan kesulitan untuk mengetahui respons saat itu juga.
Komunikasi yang menggunakan media walaupun tatap muka seperti menggunakan saluran internet, bisa menimbulkan masalah. Masalah yang kerap timbul adalah ketika
bandwidth internet tersebut melambat. Sehingga gambar atau citra wajah orang lain di layar komputer terlihat patah – patah dan suara yang sangat berisik serta tidak jelas.
Sama halnya dengan penggunaan telepon pribadi fixed phone maupun selular, pada telepon pribadi, kita menggantungkan harapan pada kabel telepon agar tidak terputus
sama sekali. Sedangkan pada telepon seluler kita memiliki masalah lebih banyak, seperti
Universitas Sumatera Utara
harus mengisi pulsa jika menggunakan layanan pra bayar, jaringan seluler, dan daya tahan baterai telepon seluler itu sendiri.
Oleh sebab itu komunikasi antar pribadi yang efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dan berkomunikasi secara langsung sehingga bisa
meminimalisir rinntangan yang ada antara komunikator dan komunikan. Dan komunikasi antar pribadi terus tetap dikembangkan oleh komunikan pada saat komunikasi
berlangsung, sehingga tercipta suatu ketertarikan secara psikologis antara komunikator dan komunikan, menumbuhkan kesamaan dan mungkin sama – sama dalam bertindak.
II.3. Ciri – ciri Komunikasi Antar Pribadi