I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ Apakah komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh GRO Shoot Sports Bar Billiards dapat memberikan kepuasan kepada tamu ekspatariat.”
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya pengembangan masalah dan kekaburan dalam penlitian ini, maka penulis merasa perlu melakukan pembatasan masalah.
Adapun pembatasan masalah yang penulis kemukakan adalah : 1.
Penelitian dilakukan terbatas pada kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh GRO Shoot Sports Bar Billiards Medan.
2. Responden dalam penelitian adalah tamu ekspatariat yang berkunjung ke
Shoot Sports Bar Billiards Medan. 3.
Penelitian bersifat deskriptif yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidang – bidang tertentu secara
faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan hubungan , tidak menguji hipotesa atau memuat prediksi. Rakhmat, 1991 : 27
Universitas Sumatera Utara
I.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
I.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bentuk kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan
GRO kepada tamu ekspatariat. 2.
Untuk mengetahui apakah komunikasi antar pribadi yang dilakukan GRO Guest Relation Officer dapat memuaskan tamu ekspatariat.
I.4.2. Manfaat Penelitian
Manfaat diadakannya penelitian ini bagi penulis adalah : 1.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan di lingkungan FISIP USU khususnya di bidang Ilmu Komunikasi.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukkan bagi peneliti
yang lain jika menggadakan penelitian dengan judul yang sama. 3.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai komunikasi khususnya komunikasi antar pribadi .
I.5. Kerangka Teori
Universitas Sumatera Utara
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok –
pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995;39 .
Teori – teori yang dianggap relevan dengan masalah penelitian ini diantara lain : Komunikasi, Komunikasi Antar Pribadi, Teori Penetrasi Sosial dari Altmen dan Taylor
,Kebutuhan dan Kepuasan , serta Ekspatariat.
1. Komunikasi
Dalam kehidupan sehari – hari manusia menggunakan komunikasi sebagai sarana berinteraksi baik secara lisan maupun simbol. Komunikasi telah memegang
sarana penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu communicare,
yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Komunikasi dapat juga diambil dari kata sifat communis yang berarti membuat ataupun membangun kebersamaan dari
dua orang atau lebih. Menurut D.Lawrence Kincaid, komunikasi adalah suatu proses hubungan
antar manusia. Komunikasi dapat dibagi tiga bentuk yaitu : Komunikasi Personal,
Komunikasi Kelompok dan Komunikasi Massa. Komunikasi Personal umumnya hanya melibatkan satu hingga tiga orang. Pada komunikasi kelompok jumlah peserta
komunikasi sudah mulai besar, hingga komunikasi massa yang sama sekali bisa tak
Universitas Sumatera Utara
terhitung jumlah dari penerima pesan komunikasinya. Komunikasi secara umum memiliki dua sifat :
1. Verbal yang menggunakan kemampuan berbicara dan tulisan.
2. Non Verbal yang menggunakan gambaran dan bahasa tubuh.
Tujuan dari tindak laku komunikasi adalah : melakukan perubahan sosial atau partisipasi sosial, perubahan sikap, perubahan opini hingga perubahan tingkah laku.
2. Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Devito dalam Liliweri, 1991:12, komunikasi interpersonal “merupakan pengiriman pesan – pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain
atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik langsung. Komunikasi Antar Pribadi memiliki sifat – sifat antara lain : 1 melibatkan di
dalamnya perilaku verbal dan non verbal; 2 melibatkan pernyataan yang spontan; 3 komunikasi antar pribadi tidak statis melainkan dinamis; 4 melibatkan umpan
balik pribadi, hubungan interaksi atau koherensi pernyataan yang satu harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya; 5 dipandu oleh tata aturan yang bersifat
intrinsik dan ekstrinsik; 6 komunikasi antar pribadi merupakan suatu kegiatan dan tindakan; 7 melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
Dalam hal ini, komunikasi antar pribadi adalah salah satu jembatan untuk bisa menghilangkan penghalang antara GRO dan tamu ekspatariat tersebut.
Komunikasi antar pribadi yang dilakukan untuk kenyamanan tamu pada saat komunikasi berlangsung.
Universitas Sumatera Utara
GRO dituntut bisa mengimbangi tamu ekspatariat baik dari segi bahasa, field of experience dan frame of reference. Ketiga hal tersebut sangat diperlukan agar
terjadi kesetaraan antara GRO dan tamu ekspatariat. Komunikasi antar pribadi adalah sebagai sarana untuk bisa memenuhi
kebutuhan akan ketiga hal tersebut. Komunikasi antar pribadi dilakukan untuk bisa menyetarakan kemampuan GRO disesuaikan dengan kebiasaan tamu tersebut.
Perbedaan latar belakang tamu ekspatariat tersebut juga membuat GRO harus bisa menyesuaikan tehnik komunikasi antar pribadi yang dilakukannya agar bisa meraih
kepuasan terhadap tamu ekspatariat tersebut.
3. Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial intinya adalah : bahwa dalam hubungan antar pribadi telah terjadi suatu penyusupan sosial. Ketika pertama kali melakukan kontak
komunikasi dengan orang asing, kita berkenalan. Beranjak dari ketidak akraban posisi hingga memiliki hubungan yang berkembang mulai terjadi. Disini setiap orang mulai
memperhitungkan apa yang diterima atas keuntungan apa yang diperoleh. Berdasarkan teori tersebut, muncul unsur – unsur didalamnya yaitu: 1
Outcome Values, 2 Comparison Levels, dan 3 Comparison Levels Alternatives. Dengan teori Penetrasi Sosial, GRO bisa masuk ke kaum ekspatariat dan
bergaul dengan mereka dan membentuk hubungan antar pribadi yang memuaskan. http:www.uky.edu~drlanecapstoneinterpersonalsocpen.html
Universitas Sumatera Utara
4. Kebutuhan dan Kepuasan
Kebutuhan hidup manusia ada dua jenis ; pertama kebutuhan primer atau kebutuhan phisiologis yang pokok ; kedua kebutuhan sekunder atau kebutuhan
yang bersifat sosial psikologis Effendi 1983:70. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sudah pasti diperlukan manusia
seperti makan, minum, tidur dan lain – lainnya. Kebutuhan primer ini biasanya relatif sama. Pada kebutuhan sekunder, manusia membutuhkan beraneka macam
keperluan untuk mencapai kepuasan pada dirinya. Hal ini bisa dilihat pada piramida kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.
Kebutuhan dasar manusia adalah pemenuhan kebutuhan fisik seperti : air, udara, makanan, perumahan, pakaian seks, serta kebutuhan biologis lainnya.
Hingga akhirnya manusia tersebut mencapai tahap tertinggi dalam hubungan piramida Maslow yaitu : kebutuhan mendapat kebanggaan, penghargaan atas
pribadi keterkaitan dengan orang lain, kecukupan. Kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa lega, kenyang, dan
sebagainya karena terpenuhi hasratnya atau merasa cukup. Kepuasan dapat bisa didapat dari diri sendiri ataupun dengan bantuan orang lain.
Dalam penulisan ini, salah satu kepuasan yang di dapat oleh tamu ekspatariat pada saat berkunjung ke Shoot Sports Bar Billiard Medan adalah
dengan bantuan GRO. Untuk dapat memenuhi hasrat kepuasan dari tamu ekspatariat tersebut,
GRO berusaha keras untuk dapat memenuhi keinginan mereka. Kepuasan yang
Universitas Sumatera Utara
didapatkan bisa menjadikan mereka pelangggan tetap yang bisa berkunjung setiap hari ke Shoot Sports Bar Billiard Medan.
Kepuasan para tamu ekspatariat yang utama pada saat dilayani oleh GRO adalah menjadi partner bermain biliar. GRO dituntut bisa melakukan permainan
biliar yang apik untuk dilihat atau dipertontonkan. Keterampilan berbahasa dan penampilan personal adalah salah satu daya tarik lainnya. GRO Shoot Sports Bar
Billiard Medan dituntut untuk tidak terlalu mencampuri urusan pribadi tamu ekspatariat.
Karena kemampuan bermain biliar, penampilan personal yang baik serta kemampuan membuat para tamu ekspatariat sebagai teman namun tidak
mencampuri urusan pribadi mereka dapat menjadi kepuasan tersendiri yang didapat oleh tamu ekspatariat tersebut saat berkunjung ke Shoot Sports Bar
Billiard Medan.
5. Ekspatariat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI , ekspatariat adalah orang yang meninggalkan negaranya untuk bekerja di negara asing. Ekspatariat dapat juga
dikatakan sebagai tenaga kerja asing. Ekspatariat memiliki pekerjaan sangat beragam di Indonesia. Mereka berprofesi sebagai eksekutif perusahaan, peneliti, pekerja sosial,
pilot dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Mereka umumnya memiliki pendapatan diatas rata – rata pendapatan pekerja lain yang memiliki jabatan serupa dengan mereka. Hal tersebut bisa terjadi karena
mungkin karena profesionalisme pekerjaan mereka. Tamu ekspatariat ini merupakan tamu yang unik, mereka sangat melindungi
hal – hal pribadinya. Menurut mereka adalah hal yang sangat tidak sopan apabila kita mempertanyakan hal pribadi mereka seperti ; nama depan, agama, usia dan status
pernikahan. Apabila pertanyaan tersebut dilakukan dalam kepentingan formal, hal tersebut bukan masalah bagi mereka. Jika pertanyaan itu kita ajukan pada saat kita
hendak melakukan pendekatan pribadi maka mereka tidak segan – segan menjauhi kita.
I.6. Kerangka Konsep