BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Komunikasi
Setiap manusia memiliki kemampuan berinteraksi, kemampuan berinteraksi tersebut diwujudkan dalam komunikasi. Komunikasi adalah sarana yang dibutuhkan
manusia akan adanya hubungan sosial. Menurut Effendi 1995:3 secara umum pengertian komunikasi dapat dilihat
secara etimologis, bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang asal katanya communis, artinya “sama”, atau sama makna, jadi komunikasi dapat berlangsung
apabila terdapat adanya orang – orang yang terlibat didalamnya memiliki sama makna akan suatu hal. Sederhananya, apabila seseorang mengerti akan sesuatu yang dinyatakan
orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan mereka tersebut memiliki sifat komunikatif. Sebaliknya, jika ia tidak mengerti,
komunikasi tidak berlangsung, maka hubungan antar orang tersebut tidak bersifat komunikatif walaupun adanya komunikasi.
Komunikasi sering juga disamakan artinya dengan publisistik. Menurut Susanto dalam Liliweri 1991:2 mengemukakan bahwa publisistik berasal dari kata populus
dalam bahasa Latin yang berarti penduduk. Kata populus memiliki kata sifat yaitu publicus yang berarti kepada masyarakat luas atau berarti atas ongkos negara, publice
berarti atas perintah negara, dan kata publicare berarti menjelaskan kepada penduduk,
Universitas Sumatera Utara
dan kata publicani. Berdasarkan hal tersebut, publisistik lebih sering dihubungkan dengan kegiatan politik atau giatan mempengaruhi penduduk yang adalah anggota masyarkat
suatu negara. Kegiatan tersebut khusus dilakuka negara kepada masyarakatnya, contohnya pada zaman Romawi, kegiatan ini biasa dilakukan di forum kota melalui
media massa yang disebut Acta Diurna. Secara etimologi, kegiatan publisistik diartikan sebagai kegiatan seseorang atau
instansi untuk mempengaruhi seseorang atau instansi lain. Publisistik lebih sering dipakai dalam kegiatan formal dan kenegaraan, ilmu publisistik juga lebih sering dipakai dalam
kegiatan jurnalisme dan kewartawanan. Komunikasi lebih menitik beratkan hubungan sosial antara sesama manusia. Sehingga ilmu komunikasi lebih sering menjurus
kebahagian public relation dan sebagainya. Secara terminologis, bahwa komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian tersebut, jelas bahwa proses komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu
kepada orang lain. Jadi yang terlibat dalam komunikasi tersebut adalah manusia, karena komunikasi disini adalah komunikasi manusia. Komunikasi manusia sebagai bentuk
singkat dari komunikasi antar manusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya pada manusia yang bermasyarakat terjadinya komunikasi.
Komunikasi secara paradigmatis, bahwa komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, tertulis, tatap muka, atau melalui media. Jadi komunikasi
dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional, mengandung ujuan, karena itu harus dilakukan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu tergantung kepada pesan
yang akan dikomunikasikan.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian komunikasi secara paradigmatis yaitu proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu sesuatu mengubah sikap,
pendapat ataupun perilaku, baik secara lisan maupun tidak langsung dengan menggunakan media.
Definisi komunikasi sangat banyak dibuat oleh para ahli, diantaranya menurut Shanon dan Weaver, bahwa komunikasi mencakup semua prosedur, melalui mana pikiran
seseorang dapat dipengaruhi orang lain. Fisher,1986:10. Sedangkan menurut Hovland dalam Effendi, 1995:10, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas azas – azas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Dance dalam Liliweri 1991:5 mengemukakan bahwa ada 6 definisi komunikasi yang sudah mencakup seluruh makna komunikasi itu sendiri. Adapun 6 definisi tersebut
adalah : 1.
Komunikasi sebagai suatu aktivitas dari suatu pihak. Communication is the discriminatory respons of an organisme to a stimulus. Stevens,1950
2. Aktivitas yang datang dari pihak lainmempengaruhi. Communication is the
process by which an individual the communicator transmits stimulus usually verbal symbols to modify, the behaviour of other individual.Hoveland,1948
3. Komunikasi yang menekankan hubungan. Communication is essentially the
relationship set up by the transmission of stimully and the evocation of response. Cherrey,1964
Universitas Sumatera Utara
4. Komunikasi yang menekankan sharing atau kepemilikkan. Communication is
process that makes common to or several what was the monopoly of one or some. Gode,1959
5. Komunikasi sebagai transmisi informasi. Communication is an information
transformation process which originates at minds and ends at minds. Toda,1967
6. Komunikasi sebagai penggunaan lambang. Communication to deignate
interaction by means of signs and symbols. Cullen,1939
Dari beberapa definisi yang disebutkan diatas, kita dapat melihat bahwa komunikasi selain sebagai penyampai informasi, komunikasi juga berfungsi sebagai
penyampai ide, pesan hingga untuk merubah perilaku ataupun pendapat orang lain. Oleh Effendi dalam Liliweri 1991:6 mengelompokkan sebuah alternatif definisi
yang diambil dari Harold Laswell yaitu : “Siapa” mengatakan “apa” melalui “saluran apa” kepada “siapa” dan dengan “efek apa” Who says what in which channel to whom
with what effect . Dari paradigma Lasswell tersebut tercipta ruang lingkup komunikasi atas unsure – unsure : 1 bentuk ; 2 sifat ; 3 metode ; 4 teknik ; 5 fungsi ; 6 tujuan ; 7
model ; 8 lapangan ; 9 sistem. Fungsi komunikasi, menurut Effendi 1995:27-28 diuraikan bahwa, komunikasi
tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Dalam sistem sosial,
fungsinya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti
dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang lain, kemudian agar dapat mengamati keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi Pemasyarakatan
Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif menyebabkan ia sadar akan
fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat. 3.
Motivasi Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang,
mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginnya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan Diskusi
Menyediakan dan saling tukar menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai
suatu masalah. 5.
Pendidikan Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual,
pembentukan watak dan pendidikan ketrampilan serta kemahiran yang diperlukan dalam semua bidang kehidupan.
6. Memajukan Kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
Penyebarluasan hasil budaya dan seni dengan maksud melestariakn warisan masa lalu, membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas serta kebutuhan
estetikanya. 7.
Hiburan Penyebarluasan sinyal, simbol, suara, citra image dari drama, tari, kesenian,
kesusastraan, musik, komedi, olah raga, permainan dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan kelompok atau individu.
8. Integrasi
Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar mereka dapat saling mengenal, mengerti dan
menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.
Fungsi – fungsi komunikasi tersebut, dapat dimanfaatkan oleh para pengguna komunikasi untuk memperoleh tujuan mereka.
II.2. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi