Teori Penetrasi Sosial Altmen dan Taylor

II.4. Teori Penetrasi Sosial Altmen dan Taylor

Teori – teori lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah : Teori Penetrasi Sosial, teori ini dicetuskan oleh Irwin Altman dan Darwis Taylor pada tahun 1973. Teori ini berintisarikan tentang hubungan yang berkembang dari tahap perkenalan ke tahap yang lebih dalam. Teori Penetrasi Sosial ini merupakan pengembangan dari Teori Self Disclosure. Self Disclosure adalah salah satu teori dalam komunikasi antar pribadi yang dikemukakan oleh Sidney Jourard pada tahun 1958. Teori ini menyatakan bahwa manusia memerlukan pembagian informasi tentang dirinya kepada orang lain. Teori Self Disclosure lebih banyak berisikan kejujuran, kenyataan dan perasaan. Teori ini memerlukan rasa percaya kepada komunikan yang tinggi, karena menyangkut informasi pribadi komunikator. Teori Self Disclosure diperlukan oleh setiap manusia, karena bisa meredam rasa gelisah dan stress dengan berbagi informasi dengan orang lain. Dengan berbai informasi oorang lain kita bisa mencegah hal – hal yang buruk terjadi pada diri kita. Efek negatif dari Teori Self Disclosure ini adalah komunikator mengalami penurunan keawasan diri mereka sendiri, karena adanya informasi pribadi yang dibagikan oleh mereka. Aspek – aspek yang berada dalam teori ini adalah : 1. Nilai Penghargaan Dilihat apakah informasi yang diberikan positif ataukah negative dari komunikator atau komunikan Universitas Sumatera Utara 2. Kesediaan Informasi Jumlah informasi yang diberikan dalam bentuk kedekatan pribadi. Berapa besar informasi pribadi yang dibagikan kepada komunikan dengan kejujuran komunikator. 3. Aksesibilitas Kemudahan mendapat informasi dari komunikator atau dari orang lain. 4. Kejujuran Pesan yang didapat dari informasi mengindikasikan kejujuran psikologikal dari komunikator. 5. Kesukarelaan Informasi yang diberikan berdasarkan niat rela dari komunikator kepada komunikan tanpa ada paksaan. 6. Norma Sosial Informasi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan mendukung atau tidak dari kebiasaan yang ada ataupun tingkah laku yang normal. 7. Efektifitas Informasi yang dibagi bisa memberikan keinginan komunikator. Manusia sering sekali menyatakan mereka tidak akan membagi informasi pribadi mereka, namun tanpa disadari mereka membuat puisi, lagu, catatan diari ataupun catatan kecil tentang perasaan mereka. Karena kecanggihan teknologi, manusia bisa melakukan Self Disclosure kepada orang lain melalui internet. Tidak sedikit dari orang memakai Universitas Sumatera Utara internet untuk berbai informasi kepada orang lain. Baik menggunakan program messenger, situs pribadi ataupun situs yang global seperti www.myspace.com, www.friendster.com dan lain – lainnya. Sehingga setiap manusia bisa terkena efek dari Teori Self Disclosure ini. http:www.jimandlindsay.com Berbeda sedikit dengan Liliweri 1991:49, mengemukakan bahwa Teori Self Disclosure ini adalah teori yang berkembang atas hubungan manusia dan memandangnya dari sisi psikologis. Sehingga alter-teori Self Disclosure ini disebut sebagai Teori Jendela Johari Johari’s Window. Para pakar psikologi mengemukakan bahwa model teoritis yang dia ciptakan ini merupakan dasar untuk memahami dan menjelaskan interaksi antar pribadi secara manusiawi. Johari mengemukakan bentuk kuadran sebagai berikut : Gambar 1. Saya tahu Saya tidak tahu Orang lain tahu Orang lain tidak tahu Jendela Johari Sumber: Liliweri 1991:49 Jendela Johari terdiri dari empat bingkai, dimana dia menyakini, jika setiap orang bisa memahami dirinya, maka dia bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya di saat berhubungan dengan orang lain. 1.TERBUKA 2.BUTA 3.TERSEMBUNYI 4.TIDAK DIKENAL Universitas Sumatera Utara Pada bingkai 1, menunjukkan orang yang terbuka kepada orang lain. Hal tersebut terjadi karena dua pihak saya dan orang lain sama – sama mengetahui informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan, dan lain – lain. Johasri menyebutnya sebagai bidang terbuka, bidang yang ideal untuk komunikasi antar pribadi. Kemudian bingkai 2, adalah bidang buta, merupakan bidang yang menjelaskan bahwa orang yang tidak mengetahui dirinya sendiri tetapi orang lain banyak tahu tentang dia. Lalu di bingkai 3, dimana seseorang menyembunyikan banyak hal tentang dirinya dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Pada bingkai terakhir atau keempat, yang menunjukkan berbagai keadaan diri sendiri yang tidak diketahui oleh diri sendiri dan orang lain. Jika salah satu bingkai diperbesar maka akan terjadi ketimpangan. Kecuali hal tersebut terjadi pada bingkai yang pertama. Karena telah ada dua pihak saya dan orang lain yang sama – sama mengakui dan mengetahui, sehingga pantas disebut orang yang open minded person. Apabila bingkai kedua diperbesar maka, manusia tersebut sering disebut sebagai orang yang suka menonjolkan diri terhadap orang lain, tetapi tidak mengetahui dirinya sendiri. Pada bingkai ke 3 diperbesar, maka orang itu tipikal introvert, dia selalu menyendiri tanpa ada teman. Kemudian di bingkai keempat adalah tipikal orang yang mengetahui banyak hal tentang orang lain, tetapi dia juga tidak mau terbuka untuk orang lain. Berdasarkan pemikiran yang diciptakan Sidney Jourard, membuat Altmen dan Taylor mengembangkan teori tersebut menjadi teori Penetrasi Sosial. Dimana melihat dari sisi lain bahwa orang lain mencoba masuk kedalam diri sosial orang lain tanpa merasa terganggu dengan kehadirannya. Universitas Sumatera Utara Dasar dari pemikiran teori ini adalah jika keterbukaan semakin tinggi maka hubungan akan semakin membaik. Dalam teori ini, manusia selaku komunikan dan komunikator akan mempertimbangkan untung ruginya dirinya ketika membuka suatu hubungan dengan manusia lainnya. Pengertian teori ini secara umum adalah semakin sering kita berhubungan dengan orang lain, maka semakin sering pua kita membuka diri untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik. Altmen dan Taylor mendapatkan ide teori ini dengan perumpamaan sebuah bawang. Menurut mereka hubungan manusia itu seperti bawang. Pada awalnya kulitnya terpisah – pisah, sehingga masih sulit untuk menemukan kesamaan sifat dan pengalaman frame of reference experience. Namun, ketika keduanya telah membuka kulitnya satu persatu dan makin kedalam, maka akan kelihatan kesamaan diantara mereka. Kulit bagian luar adalah perumpamaan dari apa yang bisa terlihat dan diketahui sebelum hubungan meningkat. Ketika sampai pada bagian inti, informasi, perasaan, kehidupan pribadi dan lain sebagainya akan terungkap. Altmen dan Taylor mengatakan bahwa ketika mereka merasa nyaman dan untung, mereka akan semakin terbuka. Jika mereka merasa dirugikan dari hubungan tersebut, maka mereka tidak akan ragu – ragu menutup dirinya. Hal ini sangat sesuai dengan pernyataan ciri – ciri komunikasi antar pribadi yang bisa menghasilkan suatu hal yang tidak terduga. Dalam teori ini pula Altmen dan Taylor mengemukakan unsur – unsur dari teori ini, yaitu : 1. Outcome Values Nilai yang telah dikurangi oleh beberapa bentuk aksi yang telah diberikan atau dikorbankan pada suatu hubungan. Universitas Sumatera Utara 2. Comparison Levels CL Batasan tingkat hasil yang mereka dapatkan dari Outcome Values pada saat hubungan berlangsung. Ini adalah batas minimal dari kepuasan mereka yang telah mengeluarkan Outcome Values. 3. Comparison Levels Alternatives CL alt Tingkat hasil alternatif yang mereka dapatkan dari hasil Outcome Values dalam suatu hubungan. Tingkat hasil alternatif ini menentukan lamanya orang dalam melakukan hubungan. Berdasarkan unsur – unsur tersebut, maka Altmen dan Taylor memunculkan diagram kuadran berikut ini : Outcome CL alt Outcome CL alt Outcome CL Puas Tetap Puas Pergi Outcome CL Tidak Puas Tetap Tidak Puas Pergi Universitas Sumatera Utara Kuadran tersebut menyangkut pautkan kepuasan dan keinginan untuk tetap atau pergi dari sebuah hubungan. Pada kotak kiri atas, bisa dilihat inilah suatu bentuk hubungan yang ingin diraih. GRO bisa mempertahankan hubungan dengan para ekspatariat tetap di Shoot Sports Bar Billiard Medan dengan peranan Komunikasi Antar Pribadi dalam melakukan tugasnya. Tamu ekspatariat memperoleh kepuasan dengan pelayanan GRO dan Shoot Sports Bar Billiards Medan. Pada kotak kedua, kiri bawah, ekspatariat kurang puas akan peranan Komunikasi Antar Pribadi yang dilakukan oleh GRO, mungkin karena adanya kesalahan kecil sehingga mengakibatkan munculnya hasil yang tidak dapat diduga.Tetapi tamu ekspatariat tidak bisa mendapatkan tempat lain seperti Shoot Sports Bar Billiard Medan. Pada kotak kanan atas, terlihat hubungan sedikit goyah, ketika ekspatariat tersebut merasa puas terhadap peranan Komunikasi Antar Pribadi yang dilakukan oleh GRO di Shoot Sports Bar Billiard Medan namun dia tidak menetap. Hal ini bisa disebabkan adanya penawaran ataupun tempat yang lebih menarik untuk mereka daripada Shoot Sports Bar Billiards Medan. Pada kotak keempat, kanan bawah, terlihat jelas sudah gagalnya hubungan yang dibina oleh GRO kepada tamu ekspatariat dan tamu tersbut tidak ingin untuk kembali ke Shoot Sports Bar Billiards .http:www.uky.edu~drlanecapstoneinterpersonalsocpen.html

II.5. Kebutuhan dan Kepuasan

Dokumen yang terkait

Peran Komunikasi Antar Pribadi Pengajar Tari Dalam Meningkatkan Potensi Diri Anak (Studi Kasus Pada Sanggar Tari Sir Istana Maimun Medan)

0 58 136

Peran Komunikasi Antar Pribadi(Studi Deskriptif Peranan Komunikasi Antar Pribadi Untuk Mensosialisasikan Bantuan Operasional Sekolah Kepada Siswa SD. Advent Timbang Deli Medan).

0 57 127

Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi : (Studi Deskriptif Pendekatan Neuro-Linguistic Dalam Komunikasi Antar Pribadi Pada Karyawan PT Bank Bukopin Cabang Syariah Medan)

6 51 77

Komunikasi antar pribadi dan peningkatan kinerja karyawan(studi korelasional peranan komunikasi antar pribadi terhadap peningkatan kinerja karyawan PTPN IV Unit Kebun Laras).

2 35 134

Komunikasi Antar Pribadi Ayah Dan Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja di SMA Swasta Al- Ulum, Medan)

0 44 140

Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

3 84 217

Komunikasi Antar Pribadi

0 7 1

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU TERHADAP MURID (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Dalam Membentuk

0 3 16

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI GURU TERHADAP MURID (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Murid Dalam Membentuk

1 4 13

PERANAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI. pptx

0 0 2