13
• Pengetahuan tentang situasi local secara inovatif.
II.1.4 KLASIFIKASI WISATA AGRO
Ruang lingkup dan potensi wisata agro yang dapat dikembangkan antara lain: •
Kebun Raya Obyek wisata kebun raya memiliki kekayaan berupa tanaman yang berasal dari
berbagai spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan kepada wisatawan mencakup kekayaan flora yang ada, keindahan pemandangan didalamnya, dan kesegaran udara
yang memberikan rasa nyaman. Contohnya: Kebun Raya Bogor. •
Perkebunan Kegiatan usaha perkebunana meliputi tanaman keras dan tanaman lainnya, yang
dikelola oleh perkebunan besar baik swasta, nasional maupun asing, BUMN dan perkebunan rakyat. Kegiatan objek wisata perkebunan dapat berupa praproduksi
pembibitan, produksi dan pasca produksi pengolahan dan pemasaran Daya tarik wisata agro perkebunan antara lain:
- Sejarah perkebunan - Lokasi yang terletak di daerah berkontur
- Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengelolan dan prosesnya. - Perkembangan teknologi pengolahan yang digunakan
Contoh: Wisata agro Gunung Mas berupa perkebunan the di daerah Puncak Jawa Barat. •
Tanaman Pangan dan Holtikultura Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija
serta holtikultura berupa buah, sayur, bunga dan jamu-jamuan. Kegiatan yang dapat menjadi daya tarik di obyek wisata ini dimulai dari prapanen, pasca panen berupa
pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya. Contohnya Taman buah Mekarsari, Bogor.
• Perikanan
Ruang lingkup wisata perikanan dapat berupa kegiatan budi daya perikanan sampai proses pasca panen. Yang dapat menjadi daya tarik antara lain pola tradisional
dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya pemancingan. •
Peternakan
Universitas Sumatera Utara
14
Daya tarik wisata agro perikanan dapat berupa pola beternak, cara tradisional dalam peternakan, serta budidaya hewan ternak
II.1.5 PENGEMBANGAN WISATA AGRO
Adapun daya tarik wisata agro yang dapat dikembangkan baik berupa proses budidaya, penangan pasca panen, pengelohan hasil, penyajiantransaksi hasil produksi
maupun pemasaran hasil dari komoditas pertanian yang meliputi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, perternakan, perikanan dan kehutanan.
Dalam pengembangan wisata agro memiliki beberapa fungsi yang meliputi : 1. Sebagai pusat informasi setempat untuk mengetahui, mengenal, memahami dan
menghayati peristiwa kehidupan dan peri kehidupan suatu kelompok. 2. Sebagai pusat promosi pariwisata setempat atau pariwisata regional karena sarana
dan fasilitas dapat didayagunakan untuk penampilankeragaan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya suatu kelompok masyarakat.
3. Sebagai pemusatan kegiatan suatu kegiatan kelompok masyarakat yang dapat diarahkan dan mewakili semua sektor kehidupan bersama yang dibutuhkan kelompok
tersebut. 4. Sebagai arena yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya aspirasi seni dan
budaya masyarakat setempat, yang dikaitkan dengan budaya pertanian yang mereka lakukan secara turun menurun.
5. Sebagai salah satu usaha untuk melestarikan mempertahankan kelestarian beberapa varietas tumbuhan dan tanaman yang bersifat khas Ridjal ,1997.
Menurut Alikodra dalam Topan 2005. Lingkungan wisata agro wisata agro yang dapat dikembangkan di Indonesia antara lain :
1. Wisata Daerah Perkebunan.
Wisata ini dapat dilakukan berupa kegiatan pra produksi pembibitan, pemetikan dan pasca produksi pengelolaan dan pemasaran. Sebagai contoh kegiatan wisata
perkebunan teh di daerah Puncak dan Bandung Selatan. Pada daerah itu wisatawan dapat menyaksikan keindahan alam, hawa yang sejuk, pemetikan teh, proses daur
teh menjadi teh yang sudah dikemas.
2. Wisata Di daerah Pertanian Tanaman Pangan dan Hias.
Wisata di daerah pertanian tanaman pangan dan hias dewasa ini merupakan paket kegiatan kunjungan wisata ke kebun buah-buahan. Para wisatawan dan menikmati
buah-buahan dengan cara memetik sendiri dan juga dapat melihat secara langsung
Universitas Sumatera Utara
15
teknologi pengalengan buah. Hal serupa yang dapat dilakukan pada taman bunga dengan pemandangan yang indah.
3. Wisata Areal Perikanan.
Para wisatawan dapat menyaksikan budidaya ikan dan melakukan kegiatan menangkap ikan seperti menjaring dan memancing.
4. Wisata Di Daerah Perternakan.
Wisata pada daerah ini merupakan usaha yang bertujuan untuk mempelajari cara- cara berternak tradisional maupun modern, seperti kawasan peternakan unggas, sapi
perah dan sapi potong.
II.1.6 MANFAAT WISATA AGRO
Dan Menurut Tirtawinata 1999 beberapa manfaat dari adanya wisata agro antara lain :
1. Meningkatkan Konservasi Lingkungan Pengembangan dan pengelolaan wisata agro yang objeknya benar-benar menyatu
dengan lingkungan alamnya harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Nilai-nilai konservasi yang ditekankan pada keseimbangan ekosistem yang ada menjadi salah
satu tujuan pengelolaan wisata agro. Daerah wisata agro diharapkan memiliki nilai- nilai exsistence effect yang berguna bagi lingkungan yang akan mempengaruhi cuaca
bahkan iklim sekitar. 2. Meningkatkan Nilai Estetika dan Keindahan Alam
Lingkungan alam yang indah dan tertata apik tentu akan membuat orang terpesona. Keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna, warna dan
arsitektur bangunan yang tersusun dalam suatu tata ruang yang serasi dengan alam. Oleh karena itu dalam pembuatan wisata agro diperlukan perencanaan tata letak,
arsitektur bangunan dan lanskap yang tepat serta kebersihan sebagai salah satu unsur keindahan juga perlu mendapat perhatian dengan penyediaan sarana
kebersihan tempat sampat dapat diletakan pada tempat yang strategis. 3. Memberikan Nilai Rekreasi.
Rekreasi ditengah alam yang indah dan nyaman memang memiliki nilai kepuasan tersendiri sebagai tempat rekreasi, pengelola wisata agro perlu membuat dan
menyediakan fasilitas penunjang paket-paket acara yang dapat menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
16
kegembiraan ditengah alam. Oleh karena itu kegiatan rekreasi perlu direncanakan secara matang dan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana pendukung.
4. Meningkatkan Kegiatan Ilmiah dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Pengunjung tidak hanya ditawarkan melihat tanaman saja tetapi juga menerima
informasi tentang pembibitan, budidaya sampai pemeliharaan pengelolaan dan meningkatkan kualitas tempat wisata agro antara lain membina hubungan dengan
lembaga-lembaga penelitian dan pendidikan. Para peneliti dan mahasiswa diberi kesempatan melakukan penelitian di areal wisata agro.
5. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi. Wisata agro memberikan keuntungan tidak hanya bagi pengelola tetapi juga bagi
masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan negara pada umumnya. Keuntungan ekonomi bagi daerah dan masyarakat antara lain membuka lapangan perkerjaan,
meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatakan popularitas daerah dan meningkatkan produksi.
II.1.7 LINGKUP PELAYANAN