Pengukuran Status Gizi Masyarakat

b. Berat badan bayi tidak diawasi secara teratur dan terus menerus sehingga tidak dapat diketahui apakah makanan bayi cukup atau tidak. c. Bayi diberi tambahan makanan yang mutu gizinya tidak baik atau bahkan sudah kedaluarsa. d. Produk ASI terhenti karena berbagai sebab dan kepada anak diberikan makanan pengganti yang tidak memenuhi syarat gizi. e. Daya kekebalan tubuh anak sudah mulai menurun sedangkan anak semakin terbuka terhadap penyakit infeksi. Tanda-tanda kurang gizi menurut Sjahmien Moehji, 2003: 29 adalah: a Rambut, bila rambut kurang bercahaya, kusam dan kering, mudah rontok, tipis dan jarang. b Wajah, terjadinya pengeringan selaput mata, wajah menonjol keluar dan pengeringan kornea. c Bibir, adanya luka yang menyebar di bibir, adanya pembengkakan pada mulut saat keadaan iklim dingin.

3.5. Pengukuran Status Gizi Masyarakat

Indikator yang dipergunakan untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita. Pada umumnya peneliti cenderung mengacu pada Standard Harvard dengan berbagai modifikasi. Di bawah ini akan diuraikan 3 macam Universitas Sumatera Utara pengukuran status gizi yang sering dipergunakan dibidang gizi masyarakat serta klasifikasinya. a. Dilihat dari Berat Badan Menurut Umur Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan yang mendadak, misalnya terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikomsumsi, dalam normal berat badan akan berkembang mengikuti pertambahan umur. Klasifikasi untuk berta badan menurut umur yang diklsifikasikan secara standar Harvard : 1. Gizi baik,adalah apabila berat badan balita menurut umurnya lebih dari 89 standard Harvard. 2. Gizi kurang, adalah berta badan balita menurut umur berada diantara 60,1 - 80 standard Harvard. 3. Gizi buruk, adalah apabila berat badan balita menurut umurna 60 atau kurang dari standard Harvard. b. Tinggi Badan Menurut Umur. Tinggi badan menggambarkan keadaan pertumbuhan, pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif sensitifterhadap masalah kekurangangizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defesiensi zat gizi akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Pengukuran status gizi balita berdasarkan tinggi badan menurut umur, Universitas Sumatera Utara juga menggunakan modifikasi Standard Harvard, dengan klasifikasi adalah sebagai berikut : 1. Gizi baik, adalah apabila panjang tinggi badan menurut umurnya lebih dari 80 dari standard Harvard. 2. Gizi kurang, adalah apabila panjang tinggi badan balita menurut umurnya berada diantara 70,1 - 80 Standard Harvard. 3. Gizi buruk, adalah apabila panjang tinggi badan balita menurut umurnya 70 atau kurang dari standard Harvard. c. Berat Badan Menurut Tinggi. Pengukuran berat badan menurut tinggi badan diperoleh dengan mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur menurut standard Harvard. Klasifikasi pengukuran berat badan ini adalah : 1. Gizi baik, adalah apabila berat badan balita menurut panjang tingginya lebih dari 90 dari standard Harvard. 2. Gizi kurang, adalah berat badan balita menurut panjang tingginya berada diantara 70,1 - 90 Standard Harvard. 3. Gizi buruk, adalah berat badab balita menurut panjang tingginya 70 atau kurang dari standard Harvard.

3.6. Fungsi Gizi Pada Anak Balita