Latar Belakang Perilaku Masyarakat Tentang Buang Air Besar Sembarangan Pada Desa Yang Diberi Dan Tidak Diberi Intervensi Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Kecamatan Gumai Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka peningkatan program kesehatan lingkungan dan menyongsong Indonesia Sehat 2010, perlu upaya melibatkan seluruh lapisan masyarakat, agar dapat dimengerti dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat, salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan pembangunan disektor sanitasi yang merupakan salah satu komponen program penyehatan lingkungan. Mengingat komponen sanitasi sangat erat kaitannya dengan aspek kehidupan, kondisi geografis dan aspek perubahan perilaku masyarakat yang sudah tertanam sejak lama, membutuhkan berbagai metode pendekatan untuk membuat pembangunan sektor tersebut berhasil dan berdayaguna masyarakat. Depkes RI, 1999 Dari beberapa studi evaluasi terhadap beberapa program pembangunan sanitasi didapatkan hasil bahwa banyak sarana yang dibangun tidak digunakan dan dipelihara masyarakat. Banyak faktor penyebab mengenai kegagalan tersebut, salah satu diantaranya adalah tidak adanya demand dan responsive yang muncul pada masyarakat ketika program dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Sampai saat ini praktek sanitasi di masyarakat sangat memprihatinkan, dari hasil studi Indonesian Sanitation Sector Development Program ISSDP tahun 2006 menunjukkan 47 masyarakat masih berperilaku buang air besar BAB sembarangan, sementara itu berdasarkan studi Basic Human Service BHS ditahun yang sama menghasilkan data bahwa perilaku masyarakat terhadap pola Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS adalah setelah buang air besar 12, setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9, sebelum makan 14, sebelum memberi makan bayi 7 dan sebelum menyiapkan makanan 6, merebus air untuk mendapatkan air minum tapi 47,50 air tersebut mengandung Echericia coli E.coli, belum lagi kesadaran masyarakat untuk membuang sampah dan limbah rumah tangga dengan aman masih rendah.Depkes RI, 2008. Kajian global terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2000, ditemukan sekitar 1,1 milyar penduduk di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air bersih dan 2,4 milyar penduduk belum terakses sarana sanitasi jamban yang memenuhi syarat. Sebagian besar penduduk tersebut berada di benua Asia-Afrika dan lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia belum memiliki kemudahan akses terhadap sumber air minum Depkes RI, 2001 Cakupan air bersih dan sanitasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan, dimana persentase keluarga yang menggunakan air bersih di pedesaan sebesar 68,8 dan untuk perkotaan sebesar 91,10. Persentase keluarga yang menggunakan jamban memenuhi syarat di pedesaan sebesar 52 dan perkotaan 77,4 Depkes RI, 2001. Universitas Sumatera Utara Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM atau dikenal juga dengan nama Community Led Total Sanitation CLTS merupakan program pemerintah dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals MDGs tahun 2015. Upaya sanitasi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 852 Menkes SK IX2008 yang disebut Sanitasi Total Berbasis Masyarakat STBM, yaitu : meliputi tidak buang air besar BAB sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar mengelola limbah air rumah tangga dengan aman Depkes RI, 2008. Dari data profil kesehatan Kabupaten Lahat tahun 2008 jumlah kepemilikan jamban di Kabupaten Lahat sebesar 49,40 dan penyakit diare masuk dalam sepuluh besar penyakit yang diderita masyarakat di kabupaten tersebut. Kabupaten Lahat yang merupakan wilayah dari provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kabupaten yang menjalankan gerakan STBM. Kegiatan gerakan STBM ini akan terus berjalan di seluruh wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat secara bertahap dan berkelanjutan dari satu desa ke desa yang lain sampai keberhasilan penggunaan jamban mencapai 100 Dinkes Lahat, 2008. Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kecamatan yang menjalankan gerakan STBM. Desa Ngalam Baru yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Sukaramai merupakan desa yang Universitas Sumatera Utara mendapatkan intervensi gerakan STBM dan desa Muara Tandi yang juga berada di wilayah kerja Puskesmas Sukaramai merupakan desa yang tidak mendapatkan intervensi gerakan STBM. Kegiatan utama dari gerakan STBM yang dilakukan adalah merubah prilaku masyarakat agar tidak BAB sembarangan. Kegiatan yang dilaksanakan berupa intervensi dengan melakukan diskusi, mapping, transect walk, simulasi penularan penyakit dari tinja dengan tujuan menimbulkan rasa jijik, malu, takut sakit untuk merubah kebiasaan BAB sembarangan. Karena dengan merubah prilaku masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan merupakan suatu jalan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, pada desa Ngalam Baru yang memiliki jumlah penduduk 567 jiwa yang terdiri dari 157 KK dan 115 rumah. Sebelum intervensi STBM hanya memiliki jamban keluarga 40 unit, akan tetapi setelah pemicuan melalui gerakan STBM jumlah jamban keluarga menjadi 80 unit dan pemanfaatan jamban keluarga di desa tersebut telah mencapai 100. Keberhasilan peningkatan jumlah jamban yang dibangun oleh masyarakat setelah adanya pemicuan melalui gerakan STBM berlangsung dalm kurun waktu lebih kurang 6 bulan, hal ini disebabkan tidak adanya subsidi yang diberikan untuk pembangunan jamban. Sementara itu, untuk desa Muara Kandi yang memiliki jumlah penduduk 769 jiwa yang terdiri dari 190 KK dan 107 rumah dan hanya memiliki jamban keluarga 43 unit dan pemanfaatan jamban keluarga hanya 258 jiwa dari keseluruhan penduduk 33,5. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil survei pendahuluan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perilaku Masyarakat Tentang Buang Air Besar Sembarangan Pada Desa yang Diberi dan Tidak Diberi Intervensi Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2009”.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

0 3 102

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

0 0 6

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

1 3 11

Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

0 0 13

this PDF file Determinan perilaku buang air besar pada masyarakat pesisir di kabupaten Buton Selatan | Dwiana | Berita Kedokteran Masyarakat 1 PB

0 2 4

Stop Buang Air Besar Sembarangan. Commun

0 2 98

STUDI KOMPARATIF PERILAKU BUANG AIR BESAR PADA MASYARAKAT YANG TELAH DAN BELUM MENERAPKAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI KECAMATAN INDERALAYA COMPARATIVE STUDIES DEFECATE BEHAVIOR IN COMMUNITY THAT HAVE AND HAVE NOT IMPLEMENTED THE C

0 0 8

PEMELIHARAAN JAMBAN KELUARGA DAN PERILAKU BUANG AIR BESAR PASCA PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI DESA PANGARIBUAN KECAMATAN SIEMPAT NEMPU HULU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2016 SKRIPSI

1 6 18

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN PADA MASYARAKAT DI DESA PANTON BAYAM KECAMATAN BEUTONG KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI SABDAN HUSAINI 09C10104007

0 0 54