dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
3. Mekanisme
apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga.
4. Adaptasi
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasinya sendiri tanpa
mengurangi tindakan tersebut.
2.5. Kerangka Konsep
Baik
Sedang
Rendah Intervensi STBM
Tidak di Intervensi STBM
Prilaku masyarakat tentang BAB
sembarangan : -
Pengetahuan -
Sikap -
Tindakan
Karakteristik responden :
- Pendidikan
- Penghasilan
- Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
2.6. Hipotesa Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah : Ho
: Tidak ada perbedaan pengetahuan masyarakat tentang buang air besar sembarangan pada desa yang di intervensi dan tidak di intervensi.
Ha : Ada perbedaan pengetahuan masyarakat tentang buang air besar
sembarangan pada desa yang di intervensi dan tidak di intervensi Ho
: Tidak ada perbedaan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan pada desa yang di intervensi dan tidak di intervensi.
Ha : Ada perbedaan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan pada
desa yang di intervensi dan tidak di intervensi. Ho
: Tidak ada perbedaan tindakan masyarakat tentang buang air besar sembarangan pada desa yang di intervensi dan tidak di intervensi.
Ha : Ada perbedaan tindakan masyarakat tentang buang air besar sembarangan
pada desa yang di intervensi dan tidak di intervensi
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan desain cross-sectional, untuk mengetahui perbedaan perilaku masyarakat tentang BAB
sembarangan pada desa yang diberi intervensi dan yang tidak diberi intervensi STBM di Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2009. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan dan pilihan jawaban yang akan dipilih responden.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di desa Ngalam Baru untuk desa yang diberi intervensi STBM dan desa Muara Tandi untuk desa yang tidak diberi intervensi di
Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Desember – Januari tahun 2010.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Yang dimaksud populasiobjek dari penelitian ini adalah semua Kepala Rumah Tangga yang yang ada di desa Ngalam Baru untuk desa yang diintervensi
Universitas Sumatera Utara
dengan STBM yang berjumlah 157 KK dan desa Muara Kandi Untuk desa yang tidak diberikan intervensi yang berjumlah 190 KK.
3.3.2. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus penentuan jumlah sampel menurut Lemeshow 1994, sebagai berikut :
1 1
1
2 2
2
P P
Z N
d N
P P
Z n
Keterangan : N = Besar Populasi n = Besar Sampel
d = Galat Pendungaan 0,1 Z = Tingkat Kepercayaan 95 = 1,960
P = Proporsi Populasi 0,5 Berdasarkan data pada survei pendahuluan diketahui bahwa jumlah KK pada
desa ngalam baru adalah 157 KK , Maka besar sampel yang akan diteliti adalah
1 1
1
2 2
2
P P
Z N
d N
P P
Z n
5 ,
1 5
, 960
, 1
1 157
01 ,
157 5
, 1
5 ,
960 ,
1
2 2
2
x
n
9604 ,
56 ,
1 157
25 ,
842 ,
3
x
x n
5204 ,
2 79
, 150
n
82 ,
59
n ≈ 60
Dengan menggunakan rumus tersebut, jumlah sample yang akan diteliti adalah 60 KK untuk desa Ngalam Baru dan 64 KK untuk desa Muara Tandi. Maka
Universitas Sumatera Utara
jumlah sampel yang akan diteliti adalah 65 KK untuk desa Ngalam Baru dan Desa Muara Tandi.
3.3.3. Cara Pengambilan Sampel
Mengingat hal tersebut diatas dan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana maka penulis dalam penelitian ini mengambil jumlah sampel
sebanyak 65 KK untuk Desa Ngalam Baru dan Desa Muara Kandi. Teknik pengambilan sampel memakai sistematik sistematic random sampling.
Sistem random sampling digunakan karena anggota populasi bersifat homogen, hal ini berarti setiap anggota populasi itu mempunyai kesempatan yang
sama untuk diambil sebagai sampel. Pengambilan sampel secara acak sistematis sistematic sampling. Caranya adalah membagi jumlah anggota populasi dengan
perkiraan jumlah sampel yang digunakan. Pengambilan sampel dengan membuat interval 3 dalam daftar urutan rumah didesa Ngalam Baru dan desa Muara Tandi.
Maka populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang mempunyai kelipatan 3. dalam pengambilan sampel pertama dilakukan secara acak. Interval 3 ini diperoleh
dengan hasil pembagian jumlah populasi dengan jumlah sampel.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data primer
Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner di Desa Ngalam Baru dan Desa Muara Tandi Kecamatan Gumai Talang Kabupaten
Lahat.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Skunder
Data skunder diperoleh dari Kantor Kepala Desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat dan Instansi Pemerintah lainnya.
3.5. Definisi Operasional
Sesuai dengan kerangka penelitian, maka definisi operasional dari variabel adalah sebagai berikut :
1. Intervensi STBM adalah adanya kegiatan pemicuan dengan gerakan STBM
dengan metode diskusi, mapping, transect walk dan metode lainnya untuk menimbulkan rasa jijik dan malu pada masyarakat sasaran dan dilaksanakan
oleh pemerintah. 2.
Tidak di Intervensi STBM adalah tidak adanya kegiatan pemicuan dengan gerakan STBM dengan metode diskusi, mapping, transect walk dan metode
lainnya untuk menimbulkan rasa jijik dan malu pada masyarakat sasaran dan dilaksanakan oleh pemerintah.
3. Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh responden
tentang buang air besar sembarangan. 4.
Sikap adalah tanggapan responden tentang kebiasaan buang air besar sembarangan.
5. Tindakan adalah aktifitas responden mengenai kebiasaan buang air besar
sembarangan. 6.
Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang dicapai oleh responden. 7.
Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari responden untuk menghasilkan uang.
Universitas Sumatera Utara
8. Penghasilan adalah banyaknya uang yang dihasilkan responden setiap bulan.
a. Penghasilan Rendah, yaitu : penghasilan dibawah UMR Propinsi Sumatera Selatan Rp 824.730,-
b. Penghasilan Tinggi, yaitu : penghasilan diatas UMR Propinsi Sumatera Selatan Rp 824.730,-
9. Penggunaan jamban keluarga adalah kemauan masyarakat untuk
menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan. 10.
Baik adalah prilaku masyarakat tentang penggunaan jamban yang baik. 11.
Sedang adalah prilaku masyarakat tentang penggunaan jamban yang sedang. 12.
Rendah adalah prilaku masyarakat tentang penggunaan jamban yang rendah.
3.6. Aspek Pengukuran 3.6.1. Pengetahuan