Pemeliharaan Jamban Keluarga Dan Perilaku Buang Air Besar Pasca Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Di Desa Pangaribuan Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi
Daftar Pertanyaaan Penelitian Kualitatif Wawancara
Narasumber : Pemilik Usaha
1. Sejak kapan usaha ini berdiri? Jawab: Pada bulan Maret 2015
2. Bagaimana sejarah berdirinya usaha ini?
Jawab: Berawal dari keinginan untuk memiliki usaha sampingan dan juga merupakan kebiasaan pemilik usaha selama berada di Jawa tepatnya di Yogyakarta yang pada malam hari terbiasa minum susu murni, maka pemilik membuka usaha susu murni dengan konsep outdoor di Jalan Dr. Mansyur simpang lampu merah. Usaha ini juga memiliki ciri khas berupa icon sapi dan juga spanduk yang bertuliskan “Cintamu tak semurni susuku”. Sehingga hal ini membuat para pelanggan tertarik dan mudah mengingat usaha susu murni kakilima tersebut.
3. Apa yang menjadi alasan pemilihan lokasi tempat usaha?
Jawab: merupakan lokasi yang strategis karena mudah terjangkau dan terlihat oleh konsumen.
4. Apa saja produk yang dijual dalam usaha ini?
Jawab : Hanya menjual susu murni yang siap diminum oleh konsumen dengan kualitas yang baik dan memiliki beberapa varian rasa.
5. Berapa jumlah susu murni yang dijual setiap harinya?
Jawab: Setiap hari menjual susu murni sekitar 20 liter atau 100 botol pada awal berdirinya dan sekarang sudah menjual 30 liter atau sebanyak 160 botol disebabkan oleh permintaan dari konsumen yang tinggi.
6. Bahan-bahan apa yang diperlukan untuk menyediakan susu murni?
Jawab: Tentunya memerlukan susu murni yang menjadi bahan pokok, kemudian memerlukan bubuk rasa dan juga sirup premium, dan memakai es lalu diblender.
7. Dari mana bahan-bahan tersebut didatangkan?
Jawab: bahan baku susu murni didatangkan dari Pasteurisasi susu sapi yang ada di Berastagi yaitu Gundaling Farm. Sementara sirup premium dan juga bubuk perasa dipesan secara online dari supplier yang berada di Jakarta.
(2)
8. Alat-alat apa yang digunakan untuk menyajikan susu murni ini?
Jawab: Peralatan yang digunakan berupa gelas ukur, blender, dan juga botol untuk kemasan penyajiannya.
9. Berapa orang karyawan yang dipekerjakan?
Jawab: Ada 3 orang karyawan
10. Bagaimana peraturan kerja bagi karyawan dalam usaha ini?
Jawab: Peraturannya sesuai yang telah disepakati untuk saling melengkapi dan membantu satu sama lain jikalau membutuhkan bantuan,dan bekerja setiap harinya.
11. Bagaimana sistem penggajian karyawan?
Jawab: Karyawan digaji setiap bulan dan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan pemilik.
12. Bagaimana pembagian kerja di usaha ini?
Jawab: Pembagiannya sama, yaitu bekerja sama dalam melayani konsumen yang datang untuk membeli.
13. Bagaimana cara memasarkan/menjual susu murni dari usaha ini? Jawab: pemasaran susu murni ini dilakukan melalui direct sale dan juga media sosial ( seperti path, instagram)
14. Apakah cara penjualan demikian telah mampu memperoleh keuntungan?
Jawab: Ya mampu, dikarenakan dengan menggunakan media sosial lebih efektif dan efisien pada zaman yang serba menggunakan teknologi.
15. Berapa jumlah produk yang terjual setiap hari?
Jawab: 20-30 liter atau sebanyak 100-160 botol setiap harinya dan terus mengalami peningkatan setiap bulannya nya secara signifikan.
(3)
Jawab: dengan meningkatkan kualitas susu murni dan juga varian rasa yang akan ditambahkan.
17. Pernahkan Anda membandingkan kualitas dan bentuk produk Anda dengan produk lainnya?
Jawab: Pernah, karena itu wajib untuk mellihat kondisi yang ada untuk melakukan perbaikan.
18. Pernahkan Anda menaikkan atau menurunkan harga produk anda? Jawab: Pernah, pada awalnya harga susu murni per botol sebesar Rp 10.000, kemudian naik menjadi Rp. 12.000.
19. Berapa keuntungan yang bisa peroleh dari usaha ini setiap bulannya? Jawab : Rp. 15.000.000 laba bersih.
20. Menurut abang, apakah modal yang abang butuhkan sejauh ini cukup? Jawab : Untuk modal juga perlu karena ingin mengembangkan usaha,dan rencana mengajukan peminjaman ke bank.
21. Bagaimana kualitas tenaga kerja disini?
Jawab: Kualitasnya baik, karena para pekerja saling bekerja sama dengan baik.
22. Apa kelemahan usaha dan produk abang ini?
Jawab: kelemahan dari usaha ini karena konsep outdoornya, jika terjadi hujan maka tidak ada tempat untuk berteduh bagi konsumen.
23. Apa kendala yang abang alami dalam menjalankan usaha ini? Jawab: yang menjadi kendala yaitu kualitas produk susu yang berasal dari distributor ( Gundaling Farm) dan juga harga bahan baku karena
menggunakan bahan yang bagus yakni sirup premium yang merupakan produk import.
24. Bagaimana pasokan dan harga bahan baku?
Jawab: Pasokan selalu lancar dan sejauh ini masih aman-aman saja dan harga pun masih terjangkau.
(4)
25. Bagaimana perijinan usaha ini?
Jawab: usaha ini tidak memiliki izin, karna saya hanya melakukan sewa tempatnya saja, Ya paling hanya pada keamanan setempat
26. Apakah abang melihat peluang bagi perkembangan usaha ini? Jawab: Tentu saja berupa gaya hidup pada zaman sekarang.
27. Apakah Anda menganggap jamur lainnya sebagai ancaman bagi produk Anda?
Jawab: Tidak, karena jamur tiram lebih murah harganya dibanding jamur lainnya dan mudah ditemukan
28. Siapa saja yang Anda anggap sebagai pesaing dalam menjalankan usaha ini?
Jawab: Yang memproduksi produk yang sama.
29. Bagaimana Anda melihat persaingan usaha sejak usaha ini berdiri hingga sekarang? Jawab: Semua masih berjalan normal dan tidak terlalu merugikan satu sama lain.
30. Apa cara yang dilakukan untuk mengatasi persaingan tersebut? Jawab: Meningkatkan pemasaran, mempertahankan kualitas untuk
kepuasan pelanggan, mempertahankan harga jual serta melakukan inovasi-inovasi baru yang lebih menarik.
31. Bagaimana pengaruh lokasi usaha terhadap penjualan? Jawab: Sangat berpengaruh, karena berada dipinggiran jalan besar sehingga mudah terlihat.
32. Bagaimana peran pemerintah dalam perkembangan usaha ini?
Jawab: Masih belum maksimal dalam pemberian modal karena modal yang diberikan belum merata dan tidak cukup untuk mengembangkan usaha serta kurangnya perhatian terhadap para pengusaha kecil atau pedagang kakilima.
(5)
Daftar Pertanyaaan Penelitian Kualitatif Wawancara 2016
Narasumber : karyawan
1. Sejak tahun berapa bekerja disini? Jawab: Sejak bulan maret 2015
2. Apa bagian kerja anda disini?
Jawab: Ya, kami disini saling bergantian dan saling membantu satu sama lain untuk memperlancar proses produksi
3. Bagaimana Sistem penggajian?
Jawab: Kami digaji perbulan, dan diberikan uang saku per harinya. 4. Bagaimana hubungan dengan pemilik?
Jawab: Hubungan kami baik, karena beliau sangat ramah dan selalu memberitahu jika kami melakukan kesalahan dan memperbaikinya
5. Hubungan dengan karyawan lain?
Jawab: Kami disini sudah seperti keluarga, karena pekerja lain juga teman saya sendiri yang saya rekomendasikan kepada pemilik usaha.
6. Berapa susu murni yang terjual setiap hari?
Jawab : Hasilnya selalu berubah-ubah dan tidak tetap. Awal usaha ini dirintis biasanya 20 liter per hari target penjualannya, semakin berkembang dan konsumen semakin banyak maka pejualan susu murni bertambah menjadi 30 liter per hari (sekitar 160 botol) dan pada saat weekend terjual sebanyak 195 botol.
(6)
Daftar Pertanyaaan Penelitian Kualitatif Wawancara 2016
Narasumber : Pelanggan / Konsumen Susu Murni Kakilima 1. Apakah anda menyukai susu murni?
Jawab: Ya, saya suka minum susu
2. Apa yang mendorong Anda untuk membeli Susu Murni di sini?
Jawab: Awalnya saya melihat lokasinya dan cocok untuk nongkrong sambil cerita dengan teman-teman
3. Bagaimana Variasi rasa yang dijual pada usaha susu murni kakilima ini? Jawab: Menurut saya variasinya enak namun ada baikknya apabila
diperbanyak dengan aneka rasa lainnya
4. Dari manakah Anda mengetahui Susu Murni Kakilima ini?
Jawab: Susu Murni ini saya tahu dari rekan-rekan kerja dan juga pernah melintas dan membaca spanduk yang cukup unik jika dibaca.
5. Menurut Anda bagaimana dengan haga jual dari susu murni kakilima ini?
Jawab: saya rasa harganya wajar dan dapat dijangkau hampir semua kalangan usia dan profesi juga.
6. Apakah Anda pernah mencoba minum susu murni ditempat lain? Apa yang membedakannya?
Jawab : Sudah pernah, dan yang saya rasakan susu murni kakilima ini punya varian rasa yang berkualitas, sebagai contoh susu coklat kalau ditempat lain menggunakan susu coklat kaleng sementara disini saya lihat pakai coklat yang diimport itu.
(7)
Lampiran 1.Kemasan Susu saat disajikan kepada konsumen
(8)
Lampiran 3. Foto icon Sapi
(9)
(10)
Lampiran 7. Lokasi Jualan Susu Murni Kakilima
(11)
(12)
(13)
(14)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era
Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
____________ . 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hubeis, Musa. 2009. Prospek Usaha Kecil dalam Wadah Inkubator Bisnis.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Irawan, Andi. 2007. Kewirausahaan UKM Pemikiran dan Pengalaman.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Jatmiko, RD . 2005. Pengantar Bisnis. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang Press.
Juliandi, Azuar.2013. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis.
Medan: M2000.
Kuncoro, M. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana meneliti
dan menulis tesis?. Yogyakarta: Penerbit Erlangga.
Putra, Nusa. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Manajemen. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
_______. 2013. Analisis SWOT (Edisi Revisi). Jakarta: PT Gramedia Pustaka
utama.
_______. 2014. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT
(15)
Salemba Empat
Umar, Husein. 2001. Strategic Management In Action. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Skripsi :
Ayu, dwi arsita sari. 2014. Strategi pengembangan usaha pada butik Keika (studi
pada Butik Keika jalan Tb.Simatupang Ruko Komplek plam Mas, Medan). Medan: FISIP USU.
Hakim, Erwin. 2012. Formulasi strategi pengembangan usaha milkfood barokah,
Bogor. Bogor : Institut Pertanian Bogor. (diakses 14 Maret 2016)
Ida, Melva Sitompul. 2010. Strategi Pengembangan Usaha (Studi pada Usaha
Mikro Kecil Jamur Tiram Putih di desa Lau Bakeri, kecamatan Kutalimbaru, kabupaten Deli Serdang). Medan : FISIP USU.
Switha, rima. 2014. Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran
Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera. Medan :
FISIP USU.
Suardi, Weman. 2005. Formulasi Strategi pengembangan produk terhadap
tingkat volume penjualan. Bogor : Jurnal Ilmiah Rangga Gading. (diakses pada 14 Maret 2016)
(16)
Web :
UU No 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
http://bisnisukm.com/susu-murni-sebagai-potensi-bisnis-kabupaten-boyolali.html
(17)
18
METODE PENELITIAN 3.1Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk memahami fenomena tentang apa saja yang
terjadi dan dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, motivasi, tindakan
dan yang diteliti secara dekripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan keadaan usaha beserta analisis mengenai
lingkungan pemasaran yang terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Analisis tersebut digunakan sebagai dasar dalam merumuskan strategi
pemasaran yang sebaiknya digunakan oleh Usaha Kecil Susu Murni Kakilima
dalam rangka menghadapi persaingan usaha yang semakin kompleks.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Jalan Dr.Mansyur, simpang lampu merah. Hal
ini dengan pertimbangan bahwa lokasi mudah di jangkau dan fenomena-fenomena
yang ada sesuai dengan fokus dalam penelitian.
3.3Informan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat tiga jenis informan, yaitu informan kunci
adalah mereka yang memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian dan informan utama ialah mereka yang terlihat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan adalah Orang yang dapat
memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi yang
(18)
19
Oleh sebab itu, untuk mendapatkan data yang relevan pada penelitian ini,
maka peneliti ingin mengetahui alasan dasar mengapa memilih usaha susu murni,
berdiri sejak kapan, oleh siapa, dan modal awalnya berapa maka peneliti menggali
informasi dari Informan kunci yaitu Ivan M. Tarigan sebagai pemilik usaha Susu
Murni Kakilima. Selain itu pula, peneliti juga ingin mengkaji proses penjualan
susu murni, pelayanan terhadap pelanggan, dan omzet penjualan tiap harinya
melalui informan utama yaitu karyawan usaha Susu Murni Kakilima dalam hal ini
diwakili oleh abang Azir. Sementara, informan tambahan dari penelitian ini
adalah pelanggan dari Susu Murni Kakilima. Informan tambahan ini dilakukan
secara accidental.
3.4Definisi Konsep
Konsep adalah untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan,
kelompok atau individu yang menjadi pusat penelitian ilmu sosial (Singarimbun,
1995 : 33). Adapun konsep dari penelitian ini adalah :
1. Strategi
Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Alat analisis
yang sesuai unztuk merumuskan strategi tersebut adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) dan secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).
(Rangkuti,2004:3).
2. Pengembangan Usaha
Pengembangan suatu usaha sangat bergantung pada tersedianya
(19)
produksi dan keuntungan yang dihasilkan juga terbatas. Sumber daya
merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu usaha yaitu lahan,
modal, tenaga kerja, dan saran produksi. ( Andri, 2004:11). Pengembagan
usaha erat kaitannya dengan proses, seperti pendefinisian masalah (SO dan
WT), pemecahan masalah, seleksi gagasan (kriteria dan ujia sesuai aspek),
dan pengayaan gagasan yang terkait dengan fungsi pengusaha (produksi,
pemasaran, administrasi, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengembangan) serta fungsi manajemen. (Hubeis : 2009).
3.5Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi dari variabel-variabel yang dipilih
oleh peneliti. Adapun variabel-variabel tersebut, yaitu :
1. Strenght (S)
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari perusahaan/ organisasi
pada saat ini.
2. Weakness (W)
Situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari perusahaan/
organisasi pada saat ini.
3. Opportunity (O)
Situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi perusahaan/organisasi di masa
(20)
21
4. Threats (T)
Situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
perusahaan/organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
depan.
3.6Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan, maka metode pengumpulan data
dilakukan berdasarkan:
1. Data Primer adalah data informasi yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian. Data primer dilakukan dengan instrumen :
a. Wawancara
Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan seputar
permasalahan yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini
yang menjadi informan adalah pemilik, karyawan, dan konsumen
pada usaha Susu Murni Kakilima.
b. Observasi/Pengamatan
Pengamatan/observasi adalah kegiatan melihat suatu kondisi
secara langsung terhadap objek yang diteliti. (Juliandi, 2013:72)
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
tidak terstruktur, yaitu pengamatan/observasi yang dilakukan
dengan tidak menggunakan pedoman pengamatan. Maka, pada
penelitian ini peneliti akan membuat pengamatan secara langsung
mengenai gejala-gejala yang terjadi pada usaha Susu Murni Kaki
Lima yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yaitu
(21)
3. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku-buku literature
dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan topic yang dibahas.
Instrumen dari data sekunder,yaitu :
a. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari
berbagai literatur seperti buku-buku, jurnal,artikel, dan majalah
yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumentasi yaitu dengan memanfaatkan
dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, atau benda lainnya yang
berkaitandengan masalah yang diteliti.
3.7Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu bagian dari proses penelitian.
Analisis data berarti menginterprestasikan data-data yang telah
dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan
informasi tertentu (Juliandi, 2013:88). Teknik analisis data yang peneliti
gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teknik analisis data deskriptif
kualitatif yaitu pengumpulan data berupa kata-kata bukan angka-angka.
Dengan tujuan menggambarkan keadaaan atau fenomena yang ada
dilapangan (hasil research) dengan dipilih-pilih secara sistematis menurut
katagorinya dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna atau muda
dipahami oleh masyarakat umum.
3.7.1 Matriks IFAS
Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan faktor-faktor
strategis internal ke dalam kerangka Strength and Weakness
(22)
23
perusahaan diidentifikasi, tabel IFAS (Internal Strategic Factors
Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut. Adapun cara penentuan faktor strategi
internal adalah :
1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling
penting dalam kolom faktor strategis, tunjukkan mana yang
merupakan kekuatan (S) dan kelemahan (W) untuk analisis internal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis
perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00.
3. Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar
diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1.
Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan
sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannnya
kecil ratingnya 4. Matriks IFAS digunakan untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal ke dalam kerangka Strength and
(23)
Tabel 3.1 Matriks IFAS
Faktor- faktor Strategi Internal BOBOT RATING BOBOT x
RATING
KEKUATAN :
Jumlah
X X X
KELEMAHAN :
Jumlah
X X X
TOTAL 1,00
Sumber : Rangkuti (2014:27)
Rating pada matriks IFAS :
1 = merupakan kelemahan utama
2 = merupakan kelemahan kelemahan yang kecil
3 = merupakan kekuatan yang kecil
4 = merupakan kekuatan utama
3.7.2 Matriks EFAS
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor-faktor strategis
eksternal ke dalam kerangka opportunities and Threats perusahaan.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal
memampukan organisasi untuk mengembangkan misi yang jelas,
merancang strategi guna mencapai tujuan jangka panjang, dan
mengembangkan berbagai kebijakan untuk meraih tujuan organisasi.
Sebelum strategi diterapkan, perencanaan stategi harus menganalisis
(24)
25
dan ancaman. Setelah itu dapat dibuat tabel EFAS (external strategic
factors analysis summary). Adapun cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) adalah:
1. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling
penting dalam kolom faktor strategis eksternal, tunjukkan mana yang
merupakan peluang (O) dan ancaman (T) untuk analisis eksternal.
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 0,2 (sangat
penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor- faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis
perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00.
3. Hitung rating untuk masing-masing faktor peluang, ancaman,
kekuatan, kelemahan dengan memberikan skala mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating ancaman
kebalikannya, jika nilai ancaman sangat beasr ratingnya adalah 1,
sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya.
Matriks EFAS digunakan untuk merumuskan faktor-faktor strategis eksternal ke
(25)
Tabel 3.2 Matriks EFAS Faktor- faktor Strategi
Eksternal
BOBOT RATING BOBOT x
RATING
PELUANG :
Jumlah
X X X
ANCAMAN :
Jumlah
X X X
TOTAL 1,00
Sumber : (Rangkuti, 2009: 25)
Kriteria bobot Kriteria Rating
Paling penting = 0,16-0,20 Sangat baik = 4
Penting = 0,11-0,15 Baik = 3
Cukup penting = 0,06-0,10 Cukup Baik = 2
Kurang penting = 0,01-0,05 Kurang Baik = 1
Tidak penting = 0,00
3.7.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi internal
organisasi serta analisis mengenai ancaman dan peluang yang dihadapi
organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal organisasi.
Pada intinya, dengan melakukan analisisi SWOT yaitu analisis mengenai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi yang dilakukan melalui telaah
(26)
27
peluang yang dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi eksternal organisasi.
Analisis SWOT ini dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman merupakan faktor-faktor strategi perusahaan yang perlu di analisis
oleh suatu perusahaan.Teknis analisis data yang digunakan peneliti adalah
metode analisis SWOT, yaitu melakukan identifikasi terhadap faktor internal
dan faktor eksternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman. Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui kondisi suatu usaha
yang diteliti dan merumuskan strategi yang sesuai untuk digunakan, serta
memaksimalkan faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pada Susu
Murni Kaki Lima di jalan Dr.Mansyur.
Gambar 3.1 Diagram SWOT
(27)
Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan. Sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi)
Kuadran II: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk / pasar).
Kuadran III: Perusahaan menghadapi peluang pasaryang sangat besar, tetapi dilain
pihak ia menghadapi kendala internal. Kondisi bisnis pada kuadran ini mirip
dengan Question Mark pada BCG Matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
3.8 Matriks SWOT
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan kemudian dapat disesuaikan
(28)
29 Tabel 3.3 Matriks SWOT IFAS EFAS STRENGTHS (S) Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal
WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
THREATS (T) Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber : Rangkuti (2014: 83)
Dari hasil analisis SWOT akan dihasilkan empat alternatif strategi
(Rangkuti, 2014: 84) yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh
manajemen perusahaan, yaitu :
1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST : Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
(29)
3. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif
dan berusahan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan
(30)
30 BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Usaha Susu Murni Kakilima
Susu Murni Kakilima ini beroperasi sejak tahun 2015 di jalan Dr. Mansyur
tepatnya di persimpangan lampu merah, Medan. Berdirinya usaha ini dilatar
belakangi oleh keinginan Ivan M Tarigan sebagai pengelola sekaligus pemilik
usaha untuk memiliki bisnis tambahan disamping pekerjaan tetapnya sebagai
seorang fotografer di studio milik keluarga. Adanya ide membuka usaha susu
murni ini dari pemilik usaha yaitu Ivan M. Tarigan berasal dari pengalaman dan
kebiasaan pada malam harinya yang dilakukan selama masa kuliah di Yogyakarta
bersama dengan anak-anak muda lainnya yang sering duduk santai dan berdiskusi
sambil minum susu murni. Adapun yang membuat susu murni kakilima ini
menarik yakni spanduk yang bertuliskan “Cintamu tak Semurni Susu ku” yang dipasang saat mulai berjualan di malam hari dengan ukuran cukup besar sehingga
akan menarik perhatian orang yang melintas sekitar jalan tersebut dan tertarik
untuk singgah. Selain spanduk dengan tulisan yang menarik, terdapat pula icon
sapi sambil memegang susu yang terlihat unik dan lucu bila dilihat.
Sumber bahan baku susu didapat dari peternakan sapi perah yang dikelola
dengan cara Pasteurisasi dari Gundaling Farm di Berastagi. Dengan potensi tenaga
kerja yang dimiliki usaha susu murni kakilima ini berjumlah tiga orang. Faktor
yang menjadi pertimbangan pemilik usaha atas pemilihan lokasi perusahaan ini
yakni berada strategis di pinggiran jalan yang ramai dilalui, selain itu tempatnya
(31)
Adapun struktur organisasi yang terdiri dari pemilik usaha dan karyawan
langsung, dapat menggambarkan Susu Murni Kakilima ini sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktur organisasi Susu Murni Kakilima
Sumber: Hasil Penelitian, 2016
4.1.2 Deskripsi Jabatan
Berikut adalah deskripsi kerja pada struktur organisasi usaha susu murni
Kakilima :
1. Pemilik Usaha
Sebagai seorang pemilik usaha dari Susu Murni Kakilima adapun yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya, antara lain :
a. Mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dipasar.
b. Menyusun segala kebutuhan untuk jualan seperti menetapkan varian rasa
susu yang akan dijual.
c. Membuat/menyusun laporan keuangan, seperti pemasukan dan
pengeluaran.
d. Melakukan pengawasan operasional kerja dan memberi motivasi kerja.
e. Memberikan kenyamanan bagi para pelanggan dan karyawan.
KARYAWAN
PEMILIK
USAHA
(32)
32
f. Pergi ke Pasteurisasi Susu Sapi di Brastagi untuk memesanan stock susu
murni yang akan dijual, atau memesannya via telepon.
g. Menggaji karyawan.
2. Karyawan
Adapun yang menjadi tugas karyawan pada Susu Murni Kakilima ini, sebagai
berikut :
a. Membuka tempat usaha (menyusun meja dan kursi, memasang spanduk,
dan menyusun varian susu disteling).
b. Sebagai orang kepercayaan dari pemilik usaha karyawan ini juga sebagai
kasir.
c. Melakukan pencatatan langsung jumlah susu yang terjual.
d. Menerima pemasukan dan memberikannya langsung kepada pemilik
usaha.
e. Melayani konsumen secara langsung.
4.2 Penyajian Data
Dari hasil observasi dan wawancara secara langsung yang dilakukan oleh
peneliti, hasil penelitian ini dibagi atas dua aspek yaitu aspek lingkungan internal
dan lingkungan eksternal. Dimana aspek lingkungan internal terdiri dari strenght
dan weakness. Dalam aspek ini terdiri dari beberapa sub seperti, produk,
pemasaran, distribusi dan persediaan, pelayanan pelanggan, sumber daya manusia,
dan sistem manajemen. Sedangkan aspek eksternal terdiri dari opportunity dan
threat. Dalam aspek ini terdiri dari beberapa sub seperti, persaingan, kebijakan pemerintah, peluang, kemajuan teknologi.
(33)
4.2.1 Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan atau pemilik usaha.
Analisis ini mencakup bidang Pemasaran, Produksi atau Operasi, Manajemen dan
Sumber Daya Manusia serta Keuangan.
1. Aspek Pemasaran
a. Produk
Usaha ini menjual produk susu murni yang berkualitas dengan bahan baku
yang dibeli dari pemasok yang proses pengolahannya menggunakan proses
pasteurisasi dan dipasok secara berkala sehingga produk yang dijual selalu
segar. Susu Murni kakilima ini memiliki variasi rasa yang cukup unik dan
digemari untuk ditawarkan kepada konsumennya yang terdiri dari lima arian
rasa yaitu varian rasa original, coklat, strawberry, vanilla, dan greentea.
Konsumen memiliki selera yang berbeda dan beragam terhadap suatu produk
seperti rasa, ukuran, dan kemasan. Susu Murni Kakilima menyediakan
produk dengan beberapa inovasi produk susu olahan dan beberapa pilihan
rasa bagi konsumen. Produk ini dibuat untuk memenuhi keinginan semua
konsumen. Produk susu murni ini berasal dari Gundaling Farm juga telah
memiliki izin edar BPOM dan bersertifikat Halal MUI yang dapat menambah
nilai produk sebagai produk yang aman untuk dikonsumsi.
Dari hasil wawancara dengan para informan, usaha ini memiliki variasi
rasa susu yang dianggap unik disebabkan oleh rasa yang dijual merupaka rasa
yang disukai dan dipesan oleh peminat susu murni. Produk ini juga
(34)
34
apabila minum ditempat, sementara untuk dibawa pulang menggunakan cup
plastic (Oz 14).
b. Harga
Susu murni kakilima ini tidak memiliki strategi khusus dalam menetapkan
harga jual produknya. Penetapan harga dilakukan setelah melihat dan
mengamati harga dipasaran, mensurvey harga juga dengan pesaing disekitar
lokasi penjualan, serta dengan mempertimbangkan perbandingan antara
biaya-biaya operasional yang dikeluarkan dengan keuntungan yang akan
didapatkan. Pemilik usaha tidak berani mengambil resiko dengan menetapkan
harga yang terlalu mahal karena banyaknya usaha sejenis yang ada disekitar
lokasi tempat penjualan susu murni kakilima ini. Untuk harga per botol susu
murni dengan varian rasa pemilik usaha memberikan harga jual sebesar Rp
12.000 dan untuk susu murni dengan rasa original pemilik menetapkan harga
sebesar Rp 10.000. Harga ini disesuaikan dengan kualitas produk dan bahan
baku pelengkap yang digunakan dengan kualitas premium.
Adapun hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik usaha, harga
yang diberikan telah sesuai dengan perhitungan antara biaya-biaya yang
dikeluarkan serta untung yang ingin diperoleh. Selain itu, dengan rasa susu
yang enak dan kualitas baik yang ditawarkan, harga susu tersebut justru
dirasa tidak mahal bagi konsumen.
Adapun produk yang dijual pada susu murni kakilima ini, sebagai
(35)
Tabel 4.1
Produk dan Harga Jual Pada Susu Murni Kakilima Jenis produk Harga jual Susu murni original hangat Rp 10.000
Susu murni original dingin Rp 12.000
Susu murni rasa vanilla Rp 12.000
Susu murni rasa coklat Rp 12.000
Susu murni rasa green tea Rp 12.000
Susu murni rasa strawberry Rp 12.000
Sumber : diolah peneliti, 2016
c. Lokasi
Pemilik usaha memilih untuk membuka usaha susu murni di jalan Dr.
Mansyur simpang lampu merah, karena lokasi yang cukup luas dan sesuai
dengan konsep yang diinginkan oleh pemilik usaha. Lokasi penjualan ini
menguntungkan karena langsung terlihat oleh para peminat susu murni
maupun masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Selain itu, para konsumen
yang hendak membeli susu murni juga memiliki lapangan yang luas sebagai
tempat parkir dan tidak dipungut biaya parkir. Hal ini menjadikan lokasi susu
murni kakilima menguntungkan bagi pemilik usaha maupun konsumen.
d. Promosi
Dalam melakukan bisnis atau menjalankan sebuah usaha salah satu faktor
terpentingnya yaitu melakukan promosi agar menarik perhatian konsumen
untuk membeli produk yang ditawarkan tersebut. Berdasarkan hasil
(36)
36
baik dalam melaksanankan promosi, terlihat pada spanduk cukup besar yang
bertuliskan “Cintamu Tak Semurni Susu ku” yang diikatkan di batang pohon besar pada saat pembukaan lokasi penjualan, serta icon sapi sambil
memegang botol yang berisi susu. Selain itu, pemasaran lain dengan
memanfaatkan kekuatan word of mouth communication oleh pemilik usaha
kepada rekan-rekannya, dan juga kepada pelanggan tetep usaha susu murni
kakilima tersebut. Penggunaan media sosial pada usaha ini juga dilakukan
namun pemanfaatannya belum efektif oleh pemilik usaha, adapun media
sosial yang telah dibuat yaitu instagram dam Path. Berdasarkan hasil
wawancara kepada konsumen, mereka mengetahui usaha susu murni ini dari
mulut ke mulut atau juga karena mengenal pemilik usaha ini, serta tertarik
karena membaca spanduk yang terpasang. Hal ini dapat memperlambat
berkembangnya usaha tersebut.
2. Aspek Produksi/Operasional
Secara umum perusahaan tidak memiliki kesulitan yang berarti dalam
memperoleh produk yakni susu murni. Susu murni yang paling sering dipesan dan
diolah dalam jumlah yang belum terlalu banyak umumnya selalu tersedia
sepanjang waktu. Pemilik usaha biasa memesan sekitar 140 liter per minggu
dengan perincian target terjual sekitar 20 – 30 liter per harinya. Sejak pemilik pertama kali memulai berusaha, hubungan baik telah dijalin oleh pemilik dengan
pemasok yaitu Gundaling Farm. Hubungan ini berawal saat mulainya pemilik
bekerja sama dengan pemasok sebagai rekan bisnis, pemilik menyediakan susu
murni tidaklah berdasarkan pesanan saja karena ada target penjualan per harinya
(37)
menyediakan lebih dari pemesanan yang telah ada guna memenuhi kebutuhan
stok meskipun tidak banyak. Selain bahan pokok susu murni segar terdapat pula
bahan baku pelengkap lainnya yang dipakai dalam menyajikan susu murni yaitu
sirup rasa dengan kualitas premium. Pemilik juga hanya akan menggunakan bahan
baku dengan merek yang jelas dan telah terjamin kualitas serta rasanya. Adapun
bahan baku produksi yang digunakan pada usaha ini adalah susu sapi murni yang
telah mengalami proses pasteurisasi, bubuk untuk varian rasa, dan menggunakan
sirup berkualitas premium yang merupakan bahan import. Oleh karena itu, usaha
susu murni kakilima ini sudah memakai bahan baku yang berkualitas dan aman
tentunya bagi konsumen.
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi sudah dan lebih
mengandalkan kecakapan dan keterampilan manusia. Peralatan yang digunakan
merupakan peralatan yang biasa dijumpai ditempat penjualan minuman lainnya
seperti blender dan listrik. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dalam usaha ini
yaitu botol kaca, gelas, cup ukuran 14, boks es, sedotan, kantongan plastik.
Dalam beroperasi, modal yang dimiliki oleh usaha dirasakan kurang
mendukung untuk berkembang, terutama modal uang sangat mendukung dalam
pengembangan usaha. Walaupun modal berputar secara cepat dan stabil, pemilik
merasa modal yang ada saat ini masih kurang untuk mengembangkan usahanya.
Pemilik masih memerlukan modal untuk mencari tempat baru untuk berjualan
dikarenakan tempat usaha merupakan sewaan dan menambah alat-alat misalnya
listrik dan air. Dalam hal sewa tempat, tidak ada kepastian bagi pemilik apakah
dapat terus menyewa dan berjualan di tempat tersebut, karena pemilik bengkel
(38)
38
tersebut. Oleh karena itu, pemilik memiliki keinginan untuk memiliki tempat
usaha sendiri, namun karena keterbatasan modal hal ini belum dapat terpenuhi.
Selain izin dari pemilik bengkel, perlu diperhatikan juga izin untuk berjualan
dilokasi tersebut dari pemerintah kota Medan diperbolehkan atau tidak.
Usaha ini juga dapat dikatakan sangat minim dalam hal pembukuan dan
administrasi yang sistematis. Hal ini disebabkan pemilik merasa tidak terlalu
penting untuk menuliskan kembali perincian keuangannya dan tidak adanya
keterampilan tentang bagaimana membuat pembukuan yang sistematis. Pemilik
seperti beranggapan bahwa semua biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang
diperoleh dapat diperkirakan tanpa harus membuat pembukuan yang jelas dan
pedoman pada prinsip akuntasi. Pemilik yang diwakilkan oleh karyawannya
hanya mencatat jumlah penjualan susu berapa botol per harinya. Oleh karena itu,
pengelolaan sumber dana yang dimiliki belum efektif untuk pengembangan usaha,
melainkan banyak digunakan untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan produksi
perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan usaha karena hanya mencatat jumlah
penjualan susu dan hasil transaksi yang didapatkan saja.
3. Sumber Daya Manusia
Karyawan yang bekerja pada usaha susu murni kakilima ini sangat membantu
pemilik usaha. Karena tanpa dia, pemilik usaha akan bekerja sendiri dan
membutuhkan waktu yang sangat lama dalam berbagai hal. Hubungan antara
pemilik usaha dan karyawan sangatlah baik. Kerjasama yang mereka jalin dapat
terlihat pada saat mereka melayani konsumen. Beberapa motivasi yang diberikan
oleh pemilik usaha kepada karyawannya membuat karyawannya memiliki niat
(39)
minggu. Karyawan yang bekerja mengatakan bahwa hubungan antara Ia dan
pemilik usaha sangat baik.
Pemilik memberikan kompensasi sebesar Rp.1.500.000 per bulan dengan uang
saku Rp 40.000 per harinya kepada karyawan lebih lama bekerja, sementara untuk
karyawan yang baru diberikan kompensasi sebesar Rp. 800.000 per bulan dengan
uang saku Rp 10.000 per hari. Jam kerja yang berlaku dimulai dari sekitar jam 6
sore hingga 12 malam setiap harinya. Usaha ini mulai dibuka sekitar pukul 18.00
dan di tutup pada pukul 23.30 malam. Setiap harinya karyawan tersebut
membantu persiapan buka tempat usaha dan membantu penutupannya saat selesai
berjualan pada pukul 23.30 malam.
4. Aspek Keuangan/akuntansi
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, usaha susu ini memiliki
laporan keuangan yang sederhana berupa pencatatan jumlah penjualan berapa
botol susu murni setiap harinya. Pemilik merasa tidak perlu memiliki suatu
laporan keuangan yang begitu lengkap bagi usahanya karena beranggapan bahwa
usahanya hanya merupakan usaha kecil. Dari segi modal usaha, pemilik menilai
bahwa modal yang dimilikinya belum mencukupi untuk menjalankan operasional
usahanya sehingga memerlukan tambahan modal lagi. Hal ini menyebabkan
pemilik merasa membutuhkan adanya dana pinjaman dari pihak lain dalam
mengembangkan usahanya.
4.2.2 Lingkungan Eksternal
Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan data faktor-faktor yang
(40)
40
1. Aspek Pasar
Dari aspek pasar, konsumen usaha ini memiliki pasar yang masih luas
karena usaha ini bergerak dalam bidang industry minuman yang merupakan salah
satu kebutuhan pelengkap manusia. Selain itu masyarakat saat ini sudah memiliki
kesadaran dan pengetahuan tentang manfaat mengonsumsi susu murni. Pasar yang
luas ini dapat menjadi peluang bagi perkembangan usaha ini, adapun yang
menjadi target pasar pada usaha susu murni ini adalah semua kalangan usia,
laki-laki, perempuan, tua, muda, maupun anak-anak dapat mengonsumsi susu muni.
Mereka yang merespon baik pada usaha ini adalah mereka yang datang secara
berulang untuk menikmati susu murni. Ini menjadi sebuah peluang yang besar
bagi susu murni kakilima untuk lebih mengembangkan usaha ini, baik dari segi
varian rasa maupun fasilitas yang membuat pelanggan nyaman dan aman berada
dilokasi penjualan susu murni kakilima.
2. Aspek Persaingan
a. Ancaman Pendatang Baru
Susu merupakan jenis minuman yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan
usia, hal ini menyebabkan para konsumen untuk membuka bisnis atau usaha yang
bergerak dalam bidang tersebut. Hal ini mampu menarik masuknya para pesaing
baru yang tentunya akan mengancam para pelaku usaha susu murni yang telah
ada. Pendatang baru yang ingin memulai usaha pun tidak terpengaruh oleh
peraturan-peraturan tertentu karena tidak ada yang membatasi atau menghambat
masuknya pendatang baru. Rendahnya hambatan masuk ini dapat menjadi
ancaman, karena masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing dapat
(41)
Namun melihat kemungkinan yang akan terjadi, peneliti juga berpendapat
bahwa dengan masuknya pesaing baru dapat membuka pasar baru pada lokasi
penjualan di wilayah tertentu dan mampu membuat perspektif baru pula dalam
benak masyarakat sehingga mereka akan berpikiran bahwa pentingnya
mengonsumsi susu murni itu.
b. Tingginya Persaingan dengan Usaha Sejenis
Usaha susu murni merupakan salah satu usaha yang saat ini cukup banyak kita
jumpai tentunya dengan berbagai jenis merek yang digunakan sebagai label usaha.
Maraknya jumlah usaha susu ini menimbulkan cukup tingginya angka persaingan,
apalagi produk susu yang ada di pasar dengan jenis sama. Pemilik usaha susu
murni kakilima yaitu Abang Ivan Tarigan sendiri melihat pengaruh dari tingginya
persaingan antara pelaku usaha yang sejenis terhadap konsumen yang juga
semakin sadar tentang manfaat mengkonsumsi susu muni. Namun, hal ini tidak
membuat pemilik usaha susu murni kakilima menjadi pesimis, namun tetap
optimis dalam menjalankan usahanya.
3. Aspek Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan sifat dan
arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Kondisi perekonomian
suatu daerah dapat mempengaruhi suatu kinerja perusahaan yang sedang atau
berjalan. Kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh dapat dikatakan
mengalami peningkatan. Aspek ekonomi yang mempengaruhi usaha ini adalah
harga bahan baku pelengkap yakni sirup premium yang cukup mahal jika dibeli
secara langsung di supermarket yang ada di wilayah Medan. Hal tersebut dapat
(42)
42
sirup premium tersebut dengan harga yang lebih murah. Selain itu, nilai tukar
rupiah yang melemah terhadap nilai tukar asing juga menjadi salah satu faktor
jika pemilik usaha mengimpor bahan baku pelengkap yang biasa digunakan.
4. Aspek Teknologi
Usaha susu murni kakilima ini kurang memanfaatkan kemajuan teknologi dan
informasi yang ada saat ini. Pemanfaatan teknologi dan informasi yang digunakan
oleh usaha ini terbatas hanya pada penggunaan media sosial seperti instagram dan
path, serta kekuatan word of mouth communication yang diketahui oleh kenalan
pemilik usaha maupun rekan-rekan pelanggan tetap saja. Media sosial yang
telah ada juga masih kurang dimanfaatkan sebagai alat untuk melakukan
promosi. Selain itu, masih banyak pula bentuk kemajuan teknologi dan
informasi saat ini yang dapat dijadikan sebagai peluang bagi pengembangan usaha
ini seperti penyebaran brosur, flyer, Facebook, radio daerah, dan lain-lain.
5. Politik dan Hukum
Pemilik usaha mendirikan usaha susu murni kakilima ini dari awal belum
mengurus surat izin usaha yang sah secara hukum. Alasan pemilik usaha karena
usaha tersebut hanya usaha kecil dan dalam jangka waktu tertentu dapat berpindah
tempat. Selain alasan itu, pemilik usaha pun mengatakan bahwa pemerintah juga
masih kurang memperhatikan pelaku bisnis khususnya pedagang kaki lima, usaha
kecil, dan UMKM. Oleh sebab itu, untuk saat ini pemilik usaha belum
berkeinginan untuk mengurus surat izin secara legal menurut hukum dan
Undang-undang yang berlaku.
Dilihat dari sisi lain, untuk membuka sebuah usaha perlu ada izin dari
(43)
pengelola yang sekaligus pemilik usaha ini tidak terancam jika sewaktu-waktu
adanya penggusuran yang diselenggarakan.
6. Aspek Pemasok
Usaha susu murni kakilima ini membeli bahan baku berupa susu murni hanya
dari satu pemasok saja. Pemilik susu murni kakilima ini, hanya ingin membeli
susu yang mengalami proses pasteurisasi setelah pemerahan dari sapi,
dikarenakan susu yang sudah mengalami pasteuriasasi memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan dengan susu yang tidak mengalami proses pasteurisasi.
Namun, pemasok susu murni yang mengalami proses pasteurisasi hanya ada satu
peternakan saja yaitu Gundaling Farm yang berada di Berastagi. Jadi, peternakan
sapi Gundaling farm tersebut menjadi satu-satunya mitra usaha yang bekerja sama
dengan susu murni kakilima.
7. Aspek Cuaca
Keadaan alam merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada usaha susu
murni kakilima ini, disebabkan oleh konsep outdoor yang dimanfaatkan oleh
pemilik usaha pada awal membuka usaha susu murni kakilima ini. Cuaca yang
baik akan mendukung berjalan nya proses penjualan dengan lancar, akan tetapi
apabila cuaca pada malam harinya mendung atau pertanda akan hujan membuat
proses penjualan dan kenyaman konsumen/pelanggan terganggu juga. Hal
tersebut terjadi karena pemilik usaha susu murni tidak menyediakan fasilitas
seperti tenda untuk melindungi pelanggan susu murni kakilima dari hujan.
Apabila hujan ini terjadi hanya sesekali tentunya hal ini dirasa tidak akan terlalu
(44)
44
diprediksi terlebih pada malam hari. Ini tentunya akan sangat mengganggu dan
menghambat kegiatan penjualan usaha ini.
4.3. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap lingkungan internal
dan eksternal Susu Murni Kakilima maka diperoleh kekuatan (Strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (oppurtunities), dan ancaman (threats) yang
berpengaruh terhadap penetapan strategi pengembangan usaha.
A. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan yang dimiliki oleh susu murni kakilima dalam memanfaatkan
peluang dan menghindari ancaman adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku yang Fresh dan kualitas Premium
Bahan baku susu diperoleh langsung dari peternakan sapi perah milik
Gundaling Farm. Dalam seminggu, usaha susu murni kakilima ini memesan
sebanyak 60 Liter per tiga hari dari peternakan Gundaling Farm. Namun,
semakin banyak dan tingginya permintaan konsumen maka saat ini susu murni
kakilima meningkatkan jumlah pengambilan menjadi 90 liter per tiga hari, dan
proses pengambilan sebanyak 2x dalam seminggu (sekali pengambilan untuk
penjualan dalam waktu tiga hari). Selain bahan pokok yaitu susu murni, usaha
susu murni kakilima menggunakan bahan baku yakni sirup premium yang
merupakan produk import sebagai bahan pelengkap dalam penyajian susu
murni.
2. Memiliki Pemasok tetap
Pemasok susu murni kakilima sejak dirintis usahanya berasal dari
(45)
Kegiatan distribusi ini dari pemasok biasanya dilakukan 1x seminggu dengan
memesan sesuai dengan orderan pemilik usaha susu murni tersebut.
3. Lokasi strategis
Lokasi usaha ini berada dijalan Dr. Mansyur simpang lampu merah,
sehingga sangat mudah untuk dijangkau oleh kalangan konsumen yang
berminat untuk minum susu murni.
4. Kemasan Penyajian dan Varian rasa yang unik
Susu murni Kakilima memiliki ciri khas yang tersendiri dalam menyajikan
susu murni bagi pembeli yang minum ditempat dengan menggunakan botol
kaca dengan bentuk unik. Selain kemasan penyajiannya, rasa yang berkualitas
karena menggunaka sirup premium yang merupakan bahan import sehingga
dengan kemasan dan kualitas bahan pelengkap susu murni tersebut maka
pemilik usaha menetapkan harga jual susu murni yang cukup terjangkau bagi
semua kalangan.
5. Harga Yang Terjangkau
Susu murni kakilima dalam menetapkan harga sebelumnya telah
mengamati harga dipasaran dan memperhitungkan keuntungan yang akan
diperoleh dengan harga yang akan ditetapkan. Harga jual susu murni yang
diberikan cukup terjangkau oleh para konsumen dan tidak ada protes dari
pelanggan dengan harga tersebut (berdasarkan hasil wawancara)
B. Kelemahan (Weaknesses)
1. Kurangnya Fasilitas dalam memberikan kenyaman bagi konsumen khususnya
(46)
46
Pemilik usaha yang membuat usaha susu murni ini dengan konsep outdoor
membuat ini menjadi kelemahan bagi usaha susu murni tersebut jika terjadi
hujan. Hal ini disebabkan karena tidak ada fasilitas seperti tenda untuk
melindungi para konsumen pada saat hujan. Selain itu, akan menghambat
proses penjualan juga. Berdasarkan pengamatan penulis, jika terjadi hujan
maka usaha susu murni kakilima ini memanfaatkan parkiran yang beratap dan
menyediakan payung untuk pembeli yang tidak ingin minum ditempat (take
away).
2. Pemasok susu sapi dengan proses pasteurisasi Terbatas
Kekuatan dari produksi pengolahan susu ini terletak pada bahan bakunya
yaitu susu sapi. Produksi susu sapi menjadi faktor penting yang
mempengaruhi tingkat produksi susu olahan. Kurangnya perhatian
perusahaan dalam upaya peningkatan produksi susu sapi ini dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaan dalam memperkenalkan dan
menjual produknya kepada pengunjung.
3. Kurangnya Kegiatan Promosi
Susu Murni Kakilima sudah memiliki akun media sosial seperti Instagram
dan Path. Namun usaha ini masih jarang melakukan kegiatan promosi dan
periklanan tentang usaha susu murni ini baik melalui pemanfaatan media
internet ataupun jasa periklanan.
4. Lokasi Penjualan bukan Milik Pribadi
Tempat berjualan pemilik sekarang merupakan tempat yang disewa dengan
jangka waktu 1 tahun. Tempat usaha yang disewa ini membuat kekhawatiran
(47)
berakhir, pemilik bengkel mau menyewakannya kembali kepada pemilik usaha.
Ketakutan ini yang membuat pemilik usaha ingin memiliki tempat sendiri
untuk kegiatan usahanya.
5. Pembukuan Tidak Terorganisir
Tidak terdapat pembukuan yang jelas pada usaha ini, catatan pengeluaran dan
pemasukan tidak tertulis pada satu tempat sehingga tidak terorganisir dan
merugikan karena tidak dapat dipantau bagaimana keadaan keuangan secara jelas.
Kebanyakan transaksi yang dilakukan tidak dilakukan dengan memberi atau
menerima catatan. Segala macam catatan hanya sekedar dikumpulkan dan
terkesan seadanya sehingga tidak terlalu berdampak dalam kemudahan pencatatan
dan kontrol keuangan.
C. Peluang (Oppurtunities)
1. Perkembangan teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan distribusi.
Pemilik usaha telah memanfaatkan teknologi dengan pengadaan bahan
baku yang selalu baru. Adanya alat komunikasi seperti telepon dan media internet
dapat memudahkan pemilik usaha dalam proses komunikasi dengan pemasok,
konsumen, dan melakukan berbagai jenis promosi. Saat ini, media sosial yang
sudah dibuat oleh pemilik usaha adalah instragram dan path.
2. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat dapat mempengaruhi
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Hal ini dapat menjadi
peluang bagi industry minuman kesehatan khususnya susu untuk memperkenalkan
(48)
48
menggunakan bahan susu murni yang memiliki manfaat bagi kesehatan
khususnya penyakit alergi dan asma.
3. Mendapatkan pelanggan baru
Pengunjung yang datang berulang menunjukkan bahwa produk yang
ditawarkan atau dijual oleh Susu Murni kakilima memang menarik dibandingkan
usaha susu murni lainnya yang berada disekitar lokasi penjualan tersebut. Ini
merupakan peluang bagi usaha susu murni kakilima untuk menawarkan produk
susu murni dengan mengembangkan varian rasa lainnya dari yang sudah
dimilikinya.
4. Peningkatan Omset penjualan yang lumayan menguntungkan
Pada awa membuka usaha target penjualan usaha susu murni kakilima adalah
sebanyak 20 liter, namun setelah setahun berjalan pemilik usaha susu murni
kakilima ini menjual susu murni setiap harinya meningkat menjadi 30 liter. Dari
target penjualan tersebut setiap harinya usaha susu murni kakilima menghasilkan
sekitar Rp. 1.000.000 pada awalnya dan saat ini omset dari penjualan mencapai
sekitar Rp. 2.000.000. Jadi, usaha susu murni kaki lima ini berhasil mendapatkan
hasil penjualan dengan keuntungan bersih sekitar Rp. 15.000.000 setiap bulannya
setelah dikurangi biaya variabel dan biaya operasional lainnya. Oleh karena itu,
pemilik usaha susu murni kakilima melihat hasil penjualan susu murni ini sebagai
peluang dalam dunia bisnis.
5. Pertumbuhan Ekonomi Yang Semakin Membaik
Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik dapat mengakibatkan masyarakat
lebih memilih apa yang di konsumsinya. Faktor banyaknya jenis minuman yang
(49)
Dengan adanya keasadaran masyarakat akan manfaat mengonsumsi susu murni
dan ekonomi yang membaik maka pembelian akan susu murni sendiri pun akan
lebih meningkat karena didukung oleh keadaan ekonomi yang lebih baik.
6. Gaya Hidup (Trend)
Masyarakat pada zaman ini selalu up to date dengan trend yang muncul, dan
tidak ingin ketinggalan zaman. Pada saat ini, minum susu murni sedang menjadi
gaya hidup bagi masyarakat khusus anak muda di kota Medan. Adanya gaya
hidup tersebut dapat dimanfaatkan bagi pelaku bisnis seperti Susu Murni
Kakilima untuk tetap meneruskan usahanya tersebut dan berkesempatan
mengembangkan agar lebih besar dan inovatif.
D. Ancaman (Threats)
1. Meningkatnya harga bahan baku
Meningkatnya biaya bahan baku tambahan seperti gula dan sirup premium,
dapat mempengaruhi naiknya biaya produksi dan menyebabkan naiknya harga
jual produk. Kenaikan harga dapat menyebabkan berkurangnya permintaan akan
produk tersebut oleh konsumen.
2. Kualitas Susu yang datang tidak dapat diprediksi
Karena pemilik membeli susu murni melalui pemasoknya, maka kualitas susu
yang datang setiap harinya tidak dapat diketahui sebelum diantarkan. Kondisi ini
dapat mengakibatkan usaha mengalami hambatan dalam penjualan dan juga
kerugian karena susu yang datang berkualitas tidak bagus akan mengakibatkan
untung yang didapat sangat tipis dan juga membuat pemilik usaha tidak membuka
(50)
50
3. Banyaknya produk pengganti dengan beragam inovasi
Pada saat ini susu murni Kakilima adalah usaha kecil yang pemasaran dan
pesaingnya masih cukup kecil, yaitu semua pelaku usaha yang membuka usaha
sejenis disekitar jalan Dr. Mansyur dan jalan Setia Budi. Jika pemilik usaha susu
murni ingin melakukan pengembangan usaha dengan melakukan perluasan daerah
pemasaran, akan banyak sekali produk dari pelaku bisnis sejenis lainnya yang
menjadi pesaing dari Susu Murni Kakilima. Usaha susu yang memiliki tenaga
kerja yang banyak, modal yang besar dan sudah memiliki nama dipasaran, akan
lebih mudah membuat inovasi produk dan memperkenalkan produk tersebut
kepada konsumennya.
4. Munculnya Pesaing Baru
Susu merupakan salah satu jenis minuman yang sangat digemari oleh
konsumen karena manfaat yang dimiliki. Hal ini menyebabkan pasar konsumen
untuk bisnis atau usaha yang bergerak dalam bidang minuman sehat yakni susu
murni masih sangat luas. Dalam menjalankan usaha susu murni ini juga tidak
terlalu sulit dan modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar mengingat proses
pengolahannya dilakukan oleh pemasok sementara kita hanya menjual dan
meracik dengan aneka rasa buah saja. Hal ini mampu menarik masuknya para
pesaing baru yang tentunya akan mengancam para pengusaha susu murni yang
telah ada.
Secara umum munculnya pesaing baru merupakan ancaman bagi
pengusaha yang telah ada, akan tetapi seperti yang telah dibahas pada sub bab
sebelumnya, peneliti melihat bahwa pesaing baru merupakan salah satu cara untuk
(51)
sampai pada periode tertentu, maka masyarakat akan menyadari akan pentingnya
mengonsumsi susu murni sehingga dapat mengubah pola pikir masyarakat dan
membeli susu murni tersebut.
5. Tidak adanya Surat Izin Usaha yang sah secara hukum
Usaha susu murni kakilima ini belum memiliki surat izin usaha yang
menandakan bahwa pemilik usaha susu murni benar melakukan kegiatan jual-beli
di jalan Dr. mansyur dengan jenis usaha yaitu susu murni. Hal ini juga
menyebabkan pemilik usaha susu murni ini juga belum membayar pajak sesuai
dengan peraturan yang ada bagi pelaku usaha/ bisnis. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pemilik usaha juga, ia beranggapan bahwa usaha kecil seperti
yang ia rintis tidak terlalu perlu mengurus surat izin usaha, dikarenakan tempat
yang masih menyewa dan melihat pelaku-pelaku bisnis lainnya saat ini banyak
yang tidak mengurus izin usahanya apalagi untuk membayar pajak.
4.4 Analisis data
Untuk memperjelas segala sesuatu yang menjadi kelemahan, kekuatan,
peluang dan ancaman dari Usaha Susu Murni Kakilima maka dilakukan
analisis SWOT. Analisis SWOT juga membantu pemilik usaha dalam mengetahui
segala kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari usaha yang didirikan.
Selain itu, analisis SWOT membantu pemilik usaha dalam menentukan strategi
yang akan digunakan dalam mengembangkan usaha untuk meningkatkan
penjualan.
4.4.1 Matriks IFAS Susu Murni Kakilima
Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel faktor internal yang ada di usaha susu murni Kakilima dimasukkan kedalam matriks IFAS. Dengan tahap – tahap
(52)
52
sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga
memperoleh pembobotan.
Tabel 4.2
Matriks IFAS ( Internal Factors Analysis Summary ) Susu Murni Kakilima Faktor-faktor Internal Bobot Rating
Bobot X Rating
Komentar Kekuatan ( Strenght)
1. Bahan baku yang Fresh dan kualitas Premium. 0,16 4 0,64 Pertahankan
2. Memiliki Pemasok Tetap 0.10 2 0,20 Pertahankan
3. Lokasi yang Strategis 0,11 3 0,33 Pertimbangkan
4. Kemasan Penyajian dan varian Rasa yang unik 0,07 3 0,21 Perhatikan
5. Harga yang terjangkau 0,13 3 0,39 Pertahankan
Sub Total 0,57 1,77
Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya fasilitas dalam memberikan kenyaman bagi konsumen khususnya pada saat hujan.
0,08 4 0,32 Perbaiki
2. Pemasok susu sapi dengan proses Pasteurisasi Terbatas
0,13 2 0,26 Perhatikan
3. Kurangnya kegiatan promosi 0,12 1 0,12 Pergunakan
4. Lokasi penjualan bukan milik pribadi 0,05 2 0,10 Perhatikan
5. Pembukuan tidak terorganisir 0.05 3 0,15 Perhatikan
Sub Total 0,43 0,95
Total (S+W) 1,00 27 2,72
(53)
Dari hasil analisis pada matriks IFAS (Internal Factors Analysis
Summary), Strength (S) memiliki faktor yang paling menonjol yaitu faktor bahan
baku yang Fresh dan kualitas Premium dengan nilai sub total 0,57. Dan pada
Weakness (W), memiliki nilai sub total 0,43 dengan faktor yang menonjol adalah
faktor kurangnya kegiatan promosi.
4.4.2 Analisis Matriks EFAS
Identifikasi faktor eksternal mencakup peluang (opportunities) dan
ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Hasil
pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Matriks EFAS (Eksternal Factor Analisis Summary) Susu Murni Kakilima Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating
Bobot X Ratin g Komentar Peluang (Opportunity)
1. Perkembangan teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan distribusi
0,10 3 0,30 Pergunakan
2. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan 0,11 3 0,30 Pertahankan
3. Mendapatkan pelanggan baru 0,11 3 0,33 Perhatikan
4. Meningkatnya omset penjualan yang lumayan menguntungkan
0,07 2 0.14 Perhatikan
5. Pertumbuhan Ekonomi yang semakin membaik 0,06 2 0,12 Perhatikan
6. Gaya Hidup (Trend) 0.14 4 0,56
Sub Total 0,59 1,75
Ancaman (Threats)
1. Meningkatnya harga bahan baku tambahan 0,10 2 0,20 Perhatikan 2. Kualitas susu yang datang tidak dapat diprediksi 0,09 3 0,27 Pertahankan 3. Banyaknya produk pengganti dengan beragam
inovasi
0,05 3 0,15 Perhatikan
4. Munculnya Pesaing Baru 0.04 3 0,12 Hati-Hati
5. Tidak adanya Surat Izin Usaha yang sah secara hukum
0,13 1 0,13 Perbaiki
Sub Total 0,41 0.87
Total (O+T) 1,00 29 2,62
(54)
54
Dari hasil analisis yang dilakukan, maka faktor opportunity memiliki sub
total 0,59 dengan menunjukkan faktor gaya hidup (trend) adalah yang paling
menonjol dari pada faktor yang lainnya. Lalu, pada faktor threat memiliki subtotal
sebesar 0,41 yang paling menonjol adalah faktor meningkatnya harga bahan baku
tambahan.
4.4.3 Diagram SWOT
Dari hasil pembobotan pada matriks IFAS dan EFAS, didapatkan hasil sub
total bobot pada strenght sebesar 0,57, weakness sebesar 0,43, opportunity sebesar
0,59, dan threat sebesar 0,41. Berdasarkan hasil identifikasi dan pembobotan
tersebut, maka berikut ini adalah bentuk diagram SWOT yang akan menunjukkan
strategi apa yang harus diambil oleh Usaha Susu Murni Kakilima.
Gambar 4.2
Diagram SWOT Usaha Susu Murni Kakilima
0,14
0,18
Sumber: diolah peneliti, 2016 Perhitungan:
Sumbu X = strenght – Weakness = 0,57 – 0,43 = 0,14 atau 1,77 – 0,95 = 0,82 Sumbu Y = opportunity – threat = 0,59 – 0,41= 0,18 atau 1,75 – 0,87 = 0,88
Strenght 0,57 weakness
0,43
Opportunity 0,59
(55)
Diagram SWOT diatas menunjukkan bahwa Usaha Susu murni Kakilima berada
pada kuadran I, yaitu pada posisi dimana usaha memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Posisi ini mendukung strategi
pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Menurut Freddy Rangkuti
(2014:6) strategi yang cocok digunakan pada kondisi usaha yang berada di
kuadran I adalah strategi investasi berupa penetrasi pasar, pengembangan pasar
dan pengembangan produk.
4.4.4 Matriks SWOT
Berdasarkan hasil analisis matriks IFAS dan EFAS, maka dapat disusun
sebuah matriks SWOT untuk merumuskan strategi-strategi bagi Usaha Susu
Murni Kakilima di Jalan Dr. Mansyur simpang lampu merah. Adapun matriks
(56)
56
Tabel 4.4
Matriks SWOT Usaha Susu Murni Kakilima EFAS
IFAS
STRENGHT (S)
1. Bahan baku yang Fresh dan kualitas Premium. 2. Pemasok yang tetap 3. Lokasi yang Strategis 4. Kemasan penyajian dan
varian rasa yang unik 5. Harga yang terjangkau
WEAKNESS (W)
1.Kurangnya fasilitas dalam memberikan kenyaman bagi konsumen khususnya pada saat hujan.
2.Pemasok susu sapi dengan proses Pasteurisasi kurang. 3.Kurangnya kegiatan promosi. 4.Lokasi penjualan bukan milik
pribadi.
5.Pembukuan tidak
terorganisir.
OPPORTUNITIES (O) 1. Perkembangan
teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan distribusi.
2. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
3. Mendapatkan Pelanggan Baru
4. Meningkatnya omset penjualan yang lumayan menguntungkan.
5. Pertumbuhan Ekonomi yang semakin membaik. 6. Gaya Hidup (Trend)
Strategi SO
1. Mempertahankan dan meningkatkan penjualan susu murni.
2. Memperluas wilayah penjualan susu murni
3. Menambah jumlah
varian rasa produk susu murni.
4. Memanfaatkan pinjaman kepada bank untuk mengembangkan usaha.
Strategi WO
1. Perlu menambahkan fasilitas yang membuat kenyamanan bagi pelanggan terutama pada saat hujan ( seperti tenda).
2. Memanfaatkan internet (media sosial) untuk melakukan promosi.
THREATS (T)
1. Meningkatnya harga bahan baku tambahan. 2. Kualitas susu yang
datang tidak dapat diprediksi
3. Banyaknya produk pengganti dengan beragam inovasi.
4. Munculnya Pesaing baru.
5. Tidak adanya Surat Izin Usaha yang sah secara hukum.
Strategi ST 1. Meningkatkan kualitas
produk dan menambah variasi produk untuk menghadapi persaingan. 2. Mempertahankan harga
jual susu murni. 3. Berupaya membuat
inovasi terhadap susu murni.
Strategi WT
1. Meningkatkan kegiatan promosi dalam rangka menghadapi persaingan. 2. Memperluas jaringan usaha
dengan menambah mitra usaha.
(57)
Berdasarkan matriks SWOT pada tabel 4.4 terdapat beberapa alternatif strategi
untuk mengembangkan usaha ini, yaitu:
Strategi SO
1. Mempertahankan dan meningkatkan penjualan susu murni
Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan
perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa mampu
mempertahankan dan meingkatkan penjualan susu murni segar. Pada saat ini,
usaha susu murni sudah memproduksi susu murni dengan frekuensi penjualan
yang cukup banyak kepada para pelanggan. Peningkatan penjualan akan
berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan. Usaha susu murni kakilima
ini merupakan produk yang disukai oleh konsumennya. Teknologi yang modern,
kemudahan mendapatkan bahan baku dan ketersediaan modal yang cukup mampu
mendukung perusahaan untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan mutu
produknya. Meningkatnya kualitas produk juga memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan pelanggan baru. Hal ini disebabkan karena membeli susu murni
yang berkualitas bagus, memiliki izin edar dari BPOM, dan sudah mengalami
proses pateurisasi langsung dari Gundaling farm.
2. Memperluas wilayah penjualan susu murni
Usaha susu murni dapat mengembangkan usahanya dengan memperluas
wilayah atau tempat penjualan ditempat lain (membuka cabang). Penjualan susu
murni pada saat ini mulai banyak bermunculan begitu pula disekitar lokasi
penjualan susu murni kakilima, maka ada baiknya dengan memperluas tempat
penjualan ini dapat menjadi alternatif bagi usaha ini dalam mengembangkan
(58)
58
3. Menambah jumlah varian rasa produk susu murni.
Produk susu murni kakilima mengadakan pembelian langsung dari Gundaling
Farm dengan kualitas susu yang segar dan bagus. Dalam proses penyajiannya,
usaha susu murni kakilima ini menyediakan varian rasa yang biasa digemari oleh
para konsumen pada umumnya. Melihat, adanya pelanggan baru yang datang dan
bahkan berulang kali membeli susu murni, maka ini dapat menjadi strategi bagi
usaha susu murni kakilima agar menambahkan jenis varian rasa dalam menu
penjualannya. Sehingga penambahan jumlah varian rasa pada susu murni dapat
menjadi strategi untuk mengembangkan usaha susu muni kakilima tersebut.
4. Memanfaatkan pinjaman kepada bank untuk mengembangkan usaha
Usaha kecil seperti susu murni kakilima tersebut merupakan usaha yang
memerlukan tambahan modal agar dapat berkembang menjadi lebih besar lagi.
Hal ini dapat digunakan sebagai solusi yang baik bagi usaha kecil yaitu
melakukan peminjaman modal untuk melakukan pengembangan usaha.
Diharapkan dengan adanya peminjaman modal tambahan ini dapat meningkatkan
penjualan dari usaha susu murni tersebut dan menambah pendapatan bagi pemilik
usaha.
Strategi WO
1. Perlu menambahkan fasilitas yang membuat kenyamanan bagi pelanggan
terutama pada saat hujan.
Alternatif strategi inii didapat dengan mengkombinasikan kelemahan
perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa masih
kurangnya fasilitas yang memberikan kenyaman bagi pelanggan khususnya pada
(59)
susu murni kakilima tidak memiliki fasilitas yang kurang memadai dan kurang
memberikan kenyaman bagi pelanggan yang mengonsumsi susu murni ditempat,
terutama saat cuaca yang kurang baik yakni hujan. Disebabkan oleh konsep
outdoor yang diusung oleh pemilik usaha sehingga tidak menyediakan fasilitas seperti tenda atau sejenisnya. Namun, pemilik usaha dapat melakukan penyedian
tenda yang mudah bongkar-pasang, apabila terjadi hujan, sehingga tidak
menghilangkan ciri khas dari konsep outdoor pada awalnya.
2. Memanfaatkan internet (media sosial) untuk melakukan promosi.
Alternatif strategi inii didapat dengan mengkombinasikan kelemahan
perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa masih
kurang memanfaatkan internet (media sosial) untuk melakukan promosi yang
dilakukan pemilik usaha. Usaha susu murni kakilima selama ini belum memiliki
sistem promosi secara khusus. Promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut serta
pembicaraan dari para rekan-rekan pemilik usaha dan konsumen. Hal ini dapat
ditingkatkan dengan melakukan promosi yang lebih baik, salah satunya dengan
memanfaatkan media sosial yang sudah dibuat yaitu instragram dan path, serta
media sosial lainnya yang banyak berkembang dikalangan masyarakat.
Strategi ST
1. Meningkatkan kualitas produk dan menambah variasi produk untuk
menghadapi persaingan.
Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan
perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa
kualitas produk dan menambah variasi produk. Ancaman yang ada berupa
(60)
60
Persaingan dalam dunia usaha di bidang minuman sangatlah tinggi,
termasuk juga pada usaha susu murni dimana banyak sekali yang muncul usaha
sejenis. Selain memiliki banyak jumlah usaha, usaha susu murni juga termasuk
usaha yang memiliki daya tarik tinggi bagi para pelaku usaha yang baru. Untuk
menghadapai persaingan yang tinggi serta masuknya pendatang baru maka usaha
ini harus mampu meningkatkan kualitas produknya saat ini dan juga melakukan
penambahan variasi maupun inovasi pada produk susu murni.
2. Mempertahankan harga jual susu murni.
Susu murni Kakilima harus mempertahankan harga produknya untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya penurunan tingkat penjualan ataupun
turunnya tingkat pembelian oleh konsumen sebagai dampak dari kenaikan harga.
Pemilik usaha harus mampu memperkirakan kenaikan harga bahan baku agar
dalam penentuan harga jual tidak terlalu memberatkan konsumen dalam membeli.
3. Berupaya membuat inovasi terhadap susu murni.
Produk susu murni kakilima merupakan usaha susu murni yang disukai
konsumen. Untuk mempertahankan konsumennya dan menciptakan minat bagi
konsumen yang belum pernah mengkonsumsi produk tersebut, perusahaan perlu
melakukan inovasi produk, misalnya dengan menambah varian rasa susu yang
lebih banyak.
Strategi WT
1. Meningkatkan kegiatan promosi dalam rangka menghadapi persaingan.
Promosi merupakan salah satu bentuk kegiatan pemasaran yang bertujuan
untuk memperkenalkan atau memberikan informasi kepada konsumen mengenai
usaha maupun produk kita. Kegiatan promosi ini penting dilakukan oleh usaha ini
(61)
harga menarik, memberikan diskon, menyediakan paket-paket pembelian susu,
dan mempromosikan usaha serta produk melalui media sosial ataupun dengan
membagi-bagikan brosur, dan sebagainya.
2. Memperluas jaringan usaha dengan menambah mitra usaha.
Memperluas jaringan usaha dengan menambah jumlah mitra usaha juga dapat
dilakukan sebagai solusi bagi usaha susu murni ini yang tidak memiliki tempat
penjualan yang tetap. Dengan memperluas jaringan usaha, usaha susu murni
kakilima ini akan mampu mengurangi akibat yang ditimbulkan dari masuknya
pesaing baru.
4.5 Pengembangan Usaha Susu Murni Kakilima
Pengembangan usaha adalah mencari konsep terbaru dan terbaik untuk
memperluas usaha dan memperkuat usaha agar lebih baik dari yang lalu maupun
dari yang lain (Ahmad Subagyo, 2008: 29). Berikut adalah beberapa tahapan
dalam pengembangan usaha Susu Murni Kakilima:
1. Tahap Identifikasi Peluang
Peluang yang ada pada Susu Murni Kakilima telah dijelaskan pada sub bab
yang lalu, berikut adalah beberapa peluang dari Susu Murni Kakilima:
1. Perkembangan teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan distribusi.
2. Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
3. Mendapatkan Pelanggan Baru
4. Meningkatnya omset penjualan yang lumayan menguntungkan.
5. Pertumbuhan Ekonomi yang semakin membaik.
(1)
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta dan kasih pertolongan serta berkatNya sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Sumatera Utara Medan untuk memperoleh gelar Administrasi Bisnis. Adapun judul dari skripsi ini adalah: “Strategi Pengembangan Usaha Kecil Susu Murni Kakilima Di Jalan Dr.Mansyur Simpang Lampu Merah” Selama penulisan skripsi ini penulis mendapat dukungan serta motivasi dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih pada :
1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosil dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Prof.Dr.Marlon Sihombing, M.A selaku ketua Program Studi Imu Admisnistrasi Bisnis.
3. Dosen Pembimbing penulis Drs.Posma Lumbanraja,M.Si, yang bersedia membimbing penulis, memberikan waktu, tenaga, serta pikiran serta bersedia mengajar penulis dari proses awal penyusunan proposal hingga skripsi ini terselesaikan. Terimakasih atas pengetahuan serta ilmu yang diberikan kepada penulis.
4. Seluruh dosen-dosen dan staff pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU.
5. Abang Ivan M Tarigan sebagai pemilik Usaha Susu Murni Kakilima serta karyawan usaha yang telah memberikan informasi kepada penulis selama penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
6. Kepada kedua orangtua dan juga abang penulis terimakasih atas dukungan moril serta materil yang diberikan dan juga atas doa yang tak pernah putus kepada penulis.
7. Kepada seluruh rekan-rekan juang di FISIP USU yakni Keluarga Mahasiswa Katolik St. Yohannes Don Bosco terimaksih telah memberikan
(2)
iv
dukungan dan semangat kepada penulis serta menjadi tempat belajar banyak hal bagi penulis. Caritas Chirsti Urget Nos!
8. Kepada wanita-wanita yang selalu ada dan menasihati dengan caranya masing-masing Gita Dita Christia (kakgit), Dhea Agy Gerina Sembiring (dhe), dan Esra Glory Togatorop (glo) terimakasih buat empat tahun kebersamaan dan kehebohan yang kita jalani semoga cerita kita tidak pernah putus seperti angka pada kata pengantar ini ya sweetyyy.
9. Kepada sahabat-sahabat yang tak pernah hilang dari masa ke masa bm-family, rekan-rekan sepulau bersama terimakasih telah mendukung dan menyemangati penulis.
10.Kepada teman-teman Administrasi Bisnis 2012 terimakasih atas kebersamaan yang hampir 4 tahun dan semoga kelak kita menjadi orang yang berhasil.
11.Dan untuk semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta wawasan yang penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca.
Medan, Juni 2016
(3)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 5
1.3TujuanMasalah ... 5
1.4Manfaatpenelitian ... 5
1.5BatasanMasalah ... 6
BAB II KERANGKA TEORI ... 7
2.1 Strategi ... 7
2.1.1DefinisiStrategi... 7
2.1.2 KonsepStrategi ... 7
2.1.3Tipe – TipeStrategi ... 10
2.2 Usaha Kecil ... 10
2.2.1 Pengertian Usaha Kecil ... 10
2.2.2 Karateristik Usaha Kecil ... 10
2.2.3 KelemahandanKelebihan Usaha Kecil ... 11
2.3 Pengembangan Usaha ... 12
2.3.1DefinisiPengembangan Usaha... 12
2.3.2TahapanPengembangan Usaha ... 12
2.3.3 Aspek-aspek Yang DiperhatikanDalamPengembangan Usaha... 14
2.3.4 TeknikPengembangan Usaha ... 14
(4)
vi
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1 Bentuk Penelitian ... 18
3.2 LokasiPenelitian ... 18
3.3 Informan Penelitian ... 18
3.4 Defenisi Konsep ... 19
3.5 DefinisiOperasional………. ... 20
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 21
3.7 Teknik Analisis Data ... 22
3.7.1Matriks IFAS ... 22
3.7.2 Matriks EFAS ... 24
3.7.3 Analisis SWOT ... 26
3.8 Matriks SWOT ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN……… ... 30
4.1 Gambaran Umum Usaha ... 30
4.1.1 Gambaran Umum Usaha Susu Murni Kakilima……… .. 30
4.1.2 Deskripsi Jabatan……… ... 31
4.2 Penyajian Data……… ... 32
4.2.1 Lingkungan Internal……… ... 33
4.2.2 Lingkungan Eksternal……… ... 39
4.3 Analisis SWOT……… .. 44
4.4 Analisis Data……….. ... 51
4.4.1 Matriks IFAS Susu Murni Kakilima ... 51
4.4.2 Matriks EFAS Susu Murni Kakilima……… ... 53
4.4.3 Diagram SWOT………. ... 54
4.4.4 Matriks SWOT………... ... 55
4.5 Pengembangan Usaha Susu Murni Kakilima……… ... 61
4.6 Pembahasan………... 66
BAB V PENUTUP ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA
(5)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Matriks IFAS ... 24
Tabel 3.3 Matriks EFAS ... 26
Tabel 3.3 Matriks SWOT ... 29
Tabel 4.1 ProdukdanHargaJualPadaSusuMurniKakilima ... 35
Tabel 4.2 Matriks IFAS SusuMurniKakilima………. ... 52
Tabel 4.3 Matriks EFAS SusuMurniKakilima……… ... 53
(6)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram SWOT ... 27 Gambar 4.1 StrukturOrganisasi Usaha SusuMurniKakilima……… ... 31 Gambar 4.2 Diagram SWOT Usaha SusuMurniKakilima……… ... 54