Privacy FGD terutama dengan perempuan
Kemiskinan Membandingkan kondisi
di desadusun yang bersangkutan dengan masyarakat “termiskin” seperti di Bangladesh atau
India.
2.1.5. Tangga Sanitasi Sanitation Ladder
Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tidak meminta atau menyuruh masyarakat untuk membuat sarana sanitasi tetapi hanya mengubah perilaku sanitasi
mereka. Namun pada tahap selanjutnya ketika masyarakat sudah mau merubah kebiasaan BAB nya, sarana sanitasi menjadi suatu hal yang tidak terpisahkan dari
kegiatan sehari-hari. Sanitation Ladder atau tangga sanitasi merupakan tahap perkembangan
sarana sanitasi yang digunakan masyarakat, dari sarana yang sangat sederhana sampai sarana sanitasi yang sangat layak dilihat dari aspek kesehatan, keamanan dan
kenyamanan bagi penggunanya. Seringkali pemikiran masyarakat akan sarana sanitasi adalah sebuah
bangunan yang kokoh, permanen, dan membutuhkan biaya yang besar untuk membuatnya. Pemikiran ini sedikit banyak menghambat kemauan masyarakat untuk
membangun jamban, karena alasan ekonomi dan lainnya sehingga kebiasaan masyarakat untuk buang air besar pada tempat yang tidak seharusnya tetap berlanjut.
Pada prinsipnya sebuah sarana sanitasi terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan letak konstruksi dan kegunaannya. Pertama adalah bangunan bawah
tanah yang berfungsi sebagai tempat pembuangan tinja. Fungsi bangunan bawah tanah adalah untuk melokalisir tinja dan mengubahnya menjadi lumpur stabil. Kedua
adalah bangunan di permukaan tanah landasan. Bangunan di permukaan ini erat
Universitas Sumatera Utara
kaitannya dengan keamanan saat orang tersebut membuang hajat.. Ketiga adalah bangunan dinding. Bangunan atau dinding penghalang erat kaitannya dengan faktor
kenyamanan, psikologis dan estetika. Dari lima kegiatan program STBM yang diperkenalkan, kegiatan untuk
penghentian kegiatan BAB di tempat terbuka merupakan pintu masuk pengenalan konsep sanitasi total kepada masyarakat. Buang air besar sembarangan merupakan
prilaku yang masih sering dilakukan masyarakat pedesaan. Kebiasaan ini disebabkan tidak tersedianya sarana sanitasi berupa jamban. Penyediaan sarana pembuangan
kotoran manusia atau tinja jamban adalah bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya, khususnya dalam usaha pencegahan penularan penyakit saluran
pencernaan. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan, maka pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan, terutama dalam mencemari
tanah dan sumber air Suparmin, 2002.
2.2. Pengertian Jamban Keluarga