19 variasi
RSD
; uji sensitifitas dengan parameter limit deteksi
LOD
dan limit kuantitasi
LOQ WHO
, 1992.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Berapakah perbandingan dan laju alir fase gerak metanol-dapar fosfat sehingga dapat memisahkan campuran Natrium benzoat dan Kalium sorbat
dalam sirup yang memenuhi kriteria resolusi ≥ 1,5 dengan metode
KCKT
? 2.
Apakah kondisi optimum fase gerak metanol-dapar fosfat yang diperoleh dapat digunakan pada penetapan kadar Natrium benzoat dan Kalium
sorbat dalam sirup dengan validasi metode yang memenuhi persyaratan ? 3.
Apakah kadar natrium benzoat dan kalium sorbat yang digunakan sebagai pengawet pada beberapa merek sirup memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh
PERMENKES RI N
omor 722MenkesPerIX88 tentang bahan tambahan makanan ?
1.3 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah
1. Perbandingan dan laju alir fase gerak metanol-dapar fosfat yang terpilih
dapat memisahkan campuran Natrium benzoat dan Kalium sorbat dalam sirup yang memenuhi kriteria resolusi
≥ 1,5 dengan metode KCKT. 2.
Kondisi optimum fase gerak metanol-dapar fosfat yang diperoleh dapat digunakan pada penetapan kadar Natrium benzoat dan Kalium sorbat
dalam sirup dengan validasi metode yang memenuhi persyaratan. 3.
Kadar natrium benzoat dan kalium sorbat yang digunakan sebagai pengawet pada beberapa merek sirup tidak memenuhi persyaratan yang
Universitas Sumatera Utara
20 ditetapkan oleh
PERMENKES RI N
omor 722MenkesPerIX88 tentang bahan tambahan makanan.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pada perbandingan dan laju alir berapa fase gerak
metanol-dapar fosfat dapat memisahkan campuran Natrium benzoat dan Kalium sorbat dalam sirup yang memenuhi kriteria resolusi
≥ 1,5 dengan metode
KCKT
. 2.
Untuk menerapkan kondisi optimum fase gerak metanol-dapar fosfat yang diperoleh pada penetapan kadar Natrium benzoat dan Kalium sorbat dalam
sirup dengan validasi metode yang memenuhi persyaratan. 3.
Untuk mengetahui kesesuaian kadar natrium benzoat dan kalium sorbat yang digunakan sebagai pengawet pada beberapa merek sirup dengan
persyaratan yang ditetapkan oleh
PERMENKES RI N
omor 722MenkesPerIX88 tentang bahan tambahan makanan.
1.5 Manfaat Penelitian