Uji Identifikasi menggunakan Spektrofotometer FTIR

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Identifikasi menggunakan Spektrofotometer FTIR

Baku Natrium Benzoat dan Kalium sorbat yang diperoleh dari PT. Sumber Jaya Bandung sebelum digunakan sebagai baku pembanding terlebih dahulu diidentifikasi menggunakan Spektrofotometer FTIR pada rentang bilangan gelombang 4000 – 500 cm -1 . Spektrum Inframerah Baku Natrium benzoat dapat dilihat pada gambar 1 bawah ini: Gambar 1. Spektrum Inframerah Baku Natrium Benzoat PT. Sumber Jaya Data Clarke’s 667 685 709 935 1296 1689 Data BPFI - 682.8 711.73 920.05 1307.74 1660.71 Data Pengukuran - 684.73 715.59 920.05 1307.74 1660.71 Dari hasil pengukuran diperoleh bentuk spektrum Baku Natrium benzoat hampir sama dengan bentuk spektrum baku pembanding Natrium benzoat yang terdapat pada literatur dan spektrum BPFI Natrium benzoat. Pada daerah sidik jari Universitas Sumatera Utara 47 diperoleh bilangan gelombang yang hampir sama dengan bilangan gelombang yang terdapat di dalam literatur dan bilangan gelombang BPFI Natrium benzoat seperti pada tabel di atas. Pada daerah gugus fungsi, terdapat bilangan gelombang 3000 cm -1 ini menunjukkan adanya Stretching CH aromatis dan bilangan gelombang 1660,71 menunjukkan adanya gugus C=O. Dari data spektrum yang diperoleh dapat diambil kesimpulan baku yang diidentifikasi adalah Natrium benzoat. Spektrum Inframerah Baku Kalium sorbat dapat dilihat pada gambar 2 bawah ini: Gambar 2. Spektrum Inframerah Baku Kalium sorbat PT. Sumber Jaya Data Clarke’s 882 1005 1550 1602 1616 1647 Data Pengukuran 885.33 1002.98 1537.27 1593.2 1612.49 1651.07 Dari hasil pengukuran diperoleh bentuk spektrum Baku Kalium sorbat hampir sama dengan bentuk spektrum baku pembanding Kalium sorbat yang terdapat pada literatur. Pada daerah sidik jari diperoleh bilangan gelombang yang hampir sama dengan bilangan gelombang yang terdapat di dalam literatur yaitu 882, 1005, 1550, 1602, 1616, 1647 cm -1 Clarke’s. Universitas Sumatera Utara 48 Pada daerah gugus fungsi, terdapat bilangan gelombang 1537,27 dan 1612,49 cm -1 menunjukkan adanya gugus C=C, Bilangan gelombang 1207,44 menunjukkan adanya gugus C-O dan bilangan gelombang 1759,08 menunjukkan adanya gugus C=O. Dari data spektrum yang diperoleh dapat diambil kesimpulan baku yang diidentifikasi adalah Kalium sorbat.

4.2 Penentuan Kondisi Kromatografi untuk Mendapatkan Hasil Analisis yang Optimum

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kloramfenikol Dalam Sediaan Kapsul Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

10 121 47

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

2 59 124

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Optimasi Fase Gerak Metanol-Air Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Teofilin Dan Efedrin HCL Dalam Tablet Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

20 206 134

Optimasi Fase Gerak Dan Laju Alir Pada Penetapan Kadar Campuran Guaifenesin Dan Dekstrometorfan HBr Dalam Sirup Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

1 73 111

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat PH 4,4-Metanol Pada Penetapan Kadar Campuran Amoksisilin Dan Kalium Klavulanat Dalam Tablet Secara Simultan Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

3 57 126

Penentuan Kadar Natrium Benzoat, Kalium Sorbat Dan Natrium Sakarin Dalam Sirup Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Di Balai Besar Pengawasan Obat Dan Makanan Medan

4 118 74

Penetapan Kadar Benzoat dalam Kismis Hitam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

4 93 43

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 59

Optimasi Fase Gerak Dapar Fosfat Ph 2,6 : Metanol Terhadap Vitamin C Dan Natrium Benzoat Dalam Kratingdaeng-S Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

0 1 16