27
2.3 Teori Kromatografi 2.3.1 Sejarah
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam- macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi atau absorbsi sampel
diantara suatu fase gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan dan fase diam yang juga bisa cairan atau suatu padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett
yang pada tahun 1903 mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur CaSO
4
. Istilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang
bergerak ke bawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahan fraksi-fraksi petroleum, namun
Tswett adalah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi Johnson dan Stevenson, 1991.
2.3.2 Pemakaian Kromatografi
1. Pemakaian untuk tujuan kualitatif mengungkapkan ada atau tidak adanya
senyawa tertentu dalam cuplikan 2.
Pemakaian untuk tujuan kuantitatif menunjukkan banyaknya masing-masing komponen campuran
3. Pemakaian untuk tujuan preparatif untuk memperoleh komponen campuran
dalam jumlah memadai dalam keadaan murni Gritter, dkk., 1991.
2.3.3 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT merupakan sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi karena didukung oleh kemajuan dalam
teknologi kolom, sistem pompa tekanan tinggi dan detektor yang sangat sensitif
Universitas Sumatera Utara
28 dan beragam sehingga mampu menganalisis berbagai analit secara kualitatif
maupun kuantitatif, baik dalam komponen tunggal maupun campuran Ditjen POM, 1995.
KCKT disebut juga dengan High Performance Liquid Chromatography HPLC atau High Pressure Liquid Chromatography atau Modern Liquid
Chromatography merupakan teknik pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah
bidang, antara lain : farmasi, lingkungan dan industri-industri makanan. Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa
organik, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian impurities dan analisis senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap
nonvolatile. KCKT sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam amino, asam-asam nukleat dan protein-protein dalam
cairan fisiologis, menentukan kadar senyawa-senyawa aktif obat dan lain-lain. Menurut Putra, 2007, kelebihan KCKT dibandingkan dengan metode lain
antara lain : -
Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran -
Resolusinya baik -
Mudah melaksanakannya -
Kecepatan analisis dan kepekaannya tinggi -
Dapat dihindari terjadinya dekomposisi kerusakan bahan yang dianalisis -
Dapat digunakan bermacam-macam detektor -
Kolom dapat digunakan kembali -
Mudah melakukan recovery cuplikan
Universitas Sumatera Utara
29 -
Tekniknya tidak begitu tergantung pada keahlian operator dan reprodusibilitasnya lebih baik
- Instrumennya memungkinkan untuk bekerja secara automatis dan
kuantitatif .
2.3.4 Cara Kerja KCKT