Keberhasilan kegiatan Parenting Skill di Pusat Pengembangan Pelayanan

Sependapat dengan AR, WD juga mengemukakan pendapatnya: “jadi baik engga suka nyuruh-nyuruh saya, kadang malah saya suka diajak ngobrol ditanya maunya saya apaan” 5 Berdasarkan wawancara dari kedua narasumber diatas dapat terlihat bahwa adanya penyampaian materi disertai diskusi yang diberikan oleh SDC mebuat para orang tua menjadi lebih mengahargai sang anak sehingga dapat dkatakan bahwa pemberian pemahaman edukasi tersebut berhasil dilaksanakan. 2. Memberikan pemahaman tentang kewajiban orang tua terhadap anak SDC memberikan pemahaman tentang kewajiban orang tua terhadap anak dengan melakukan diskusi yang disampaikan oleh narasumber melalui media Ms. Power Point. Dalam diskusi tersebut dijelaskan bahwa ada 4 pilar utama kewajiban orang tua yakni: mengajarkan tentang keimanan kepada Tuhan, mengajarkan akhlak yang baik kepada anak, merawat sisi jasmani anak, serta membantu mengembangkan intelektual anak. Hal tersebut diungkapkan oleh Vivi Marlina, AKS selaku koordinator rehabilitasi sosial: “iman, akhlak, jasmani, serta intelektual merupakan hal yang terpenting dalam mendidik anak karena semua itu berkesinambungan dan akan menimbulkan efek positif apabila ditanamkan sejak dini” 6 Hal tersebut diperkuat oleh pemaparan dari salah satu orang tua anak jalanan yang mengikuti kegiatan parenting skill yaitu Ibu HO: 5 Wawancara pribadi dengan WD, Serang 11 September 2014 6 Wawancara pribadi dengan Vivi Marlina, AKS, Bambu Apus 1 September 2014 “pas dikasih tau kewajiban orang tua ya kita mah paham mbak kan emang harus begitu tapi ya gimana kalo buat praktekin emang pelan-pelan mba yang penting kita mah mesti lebih perhatia n sama anak dulu” 7 Pemaparan tersebut diperkuat oleh sang anak yaitu NN: “enaknya sih bapak tuh jadinya ga suka ngedumel melulu, tiap abis ikutan acara ini suka nyatetin abis itu dirumah suka ngebaca baca catetanya terus- terusan” 8 Berdasarkan hasil wawancara kedua narasumber diatas, dapat disimpulkan bahwa pemberian pemahaman mengenai kewajiban orang tua kepada anak dapat dipahami oleh orang tua dan berjalan dengan baik. 3. Memberikan gambaran masa kehamilan hingga persalinan ibu dalam bentuk video SDC memberikan gambaran masa kehamilan hingga persalinan ibu kepada para orang tua dalam bentuk video bertujuan untuk membuat para orang tua mengingat betapa besarnya cinta kasih yang diberikan kepada anak terutama ketika masih berada di dalam kandungan. Pemberian video ini secara tidak langsung akan membuat orang tua merasakan kembali rasa bahagia ketika sedang mengandung anak mereka, seprti yang diungkapkan oleh bapak Ahmad Suhada S.Sos selaku narasumber saat kegiatan parenting skill tersebut: “kami memberi video agar orang tua khususnya para ibu mengingat kembali bagaimana perjuangan mereka dahulu ketika mengandung hingga melahirkan dan itu bisa membuat orang tua kembali merasa seperti mereka mengalaminya dahulu” 9 7 Wawancara pribadi dengan HO, Serang 11 September 2014 8 Wawancara pribadi dengan NN, Serang 11 September 2014 9 Wawancara pribadi dengan Ahmad Suhada S.Sos, Bambu Apus 29 Agustus 2014 Hal serupa juga disampaikan oleh ibu Vivi Marlina, aks: “video tersebut ditujukan agar orang tua lebih sadar bahwa anak adalah karunia dari Tuhan yang seharusnya dirawat seperti dulu mereka merawatnya ketika masih dalam kandungan” 10 Pemberian video mengenai masa kehamilan hingga persalinan ini dapat dikatakan cukup membuat para orang tua merasa tersentuh hatinya dan tidak sedikit pula orang tua yang menitikkan air mata saat video tersebut diputar. Hal tersebut dapat terlihat dari suasana yang terdapat pada gambar di bawah ini: Gambar 2 Suasana saat pemutaran video kehamilan Seperti yang diungkapkan oleh ibu SO: “jujur saya mah malahan jadi sedih mbak ngeliat video tadi jadi langsung inget anak saya makanya saya jadi nangis pas diliatin videonya” 11 Pemaparan tersebut juga didukung oleh ibu MA: “saya engga bisa ngebayangin kalo ada orang tua yang tega ngebuang anaknya ya mbak, mendingan hidup susah kaya kita tapi masih usaha ngurus anak” 12 10 Wawancara pribadi dengan Vivi Marlina, AKS, Bambu Apus, 1 September 2014 11 Wawancara pribadi dengan SO, Serang 11 September 2014 12 Wawancara pribadi dengan MA, Serang 11 September 2014 Sang anak yakni YI juga menyampaikan hal yang serupa: “Ibu suka cerita kalo malemnya tadi abis liat video tentang anak di dalem perut terus nyeramahin saya juga soalnya saya kan perempuan ya jadi kata Ibu nanti pasti suatu saat ngalamin jadi Ibu jadi mesti kuat dari sekarang kata Ibu” 13 Hal yang sama juga disampaikan oleh salah satu anak dari orang tua yang mengikuti kegiatan parenting skill yaitu DH: “sering cerita-cerita emak kalo abis ikut acara disana, katanya saya ga boleh bandel soalnya dulu emak hamil saya mah disayang- sayang” 14 Berdasarkan pemaparan orang tua diatas menunjukkan bahwa pemutaran video yang diberikan oleh SDC tersebut telah membuat para orang tua sadar bahwa yang dibutuhkan anak adalah kasih sayang orang tua, belajar dan bermain, serta perhatian penuh dari orang tuanya bukan turut bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 4. Menjelaskan pola pengasuhan anak yang baik melalui adanya diskusi Pada tahapan ini, SDC memberikan pemahaman mengenai pola pengasuhan yang baik terhadap anak yang membutuhkan perhatian khusus. Pemberian pemahaman tersebut berupa dibagikanya angket untuk mengisi permasalahan yang ada dan harapan yang diinginkan oleh orang tua kepada anak. Hal ini bertujuan agar para orang tua dapat menyadari permasalahan yang ada pada dirinya sendiri serta dapat mengungkapkan harapan yang ingin dicapai. Disamping memberikan angket, SDC juga memberikan materi mengenai pola 13 Wawancara Pribadi dengan YI, Serang 11 September 2014 14 Wawancara Pribadi dengan HD, Serang 11 September 2014 pengasuhan anak yang baik seperti menjadi orang tua yang responsif, mampu meningkatkan kepercayaan diri anak, mampu menepati janji, menjadi guru sekaligus teman, memberikan bimbingan, bisa menjadi tauladan, mampu menyeimbangkan disiplin, mampu mengajarkan keterampilan, mampu mengajarkan waktu dan toleransi, serta lebih banyak kasih sayang di dalam keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Vivi Marlina, AKS: “pemberian angket sebagai salah satu media untuk membantu orang tua yang tidak suka berbicara di depan umum serta orang tua dapat tau masalah apa yang ada dalam diri mereka dan dilanjutkan dengan diskusi untuk menjelaskan yang tidak dipahami orang tua selama materi berlangsung” 15 Menurut wawancara dari koordinator rehabilitasi sosial diatas, pemberian angket dan diskusi mengenai pola pengasuhan anak yang baik telah membuat para orang tua menyadari permasalahan yang ada pada dirinya serta mengetahui sikap yang harus diterapkan dalam mengasuh anak. Hal tersebut diperkuat oleh pemaparan dari salah satu orang tua saat penulis menanyakan manfaat yang didapat setelah mengikuti diskusi tersebut: “saya jadi ngerti pas diambil kesimpulanya terus saya banyak nanya sama petugas-petugas ternyata anak saya itu modelnya engga mau dikekang makanya malah ngelawan kalo dibilangin” 16 Dari pemaparan kedua narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian angket merupakan media yang cukup efektif untuk sebagian orang tua yang mengikuti tahapan tersebut. Orang tua yang 15 Wawancara pribadi dengan Vivi Marlina, AKS, Bambu Apus 3 September 2014 16 Wawancara pribadi dengan KA, Serang 11 September 2014 tidak bisa membaca dan menulis memilih untuk dituliskan oleh petugas, sedangkan dalam diskusi mengenai pola pengasuhan yang baik dapat terlihat sangat dipenuhi dengan antusiasme orang tua. 5. Memberikan gambaran kisah anak jalanan melalui video dokumenter SDC memberikan gambaran kisah nyata mengenai kehidupan seorang anak jalanan yang menderita karena terpisah dari orang tuanya. Video dokumenter ini bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada orang tua agar mengetahui dampak buruk yang terjadi ketika anak berada jauh dari perhatian orang tua sehingga mempengaruhi psikologis tumbuh kembang anak. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Vivi Marlina, AKS: “untuk mencairkan suasana setelah agak serius berdiskusi kami kembali memberikan video namun video kali ini menggambarkan kisah nyata yang dialami anak asuh kami sehingga orang tua yang melihat bisa langsung merasakan bagaimana menderitanya anak apabila terpisah dari orang tua” 17 Pemaparan diatas juga didukung oleh bapak Hardiyanto S.Sos yang mengatakan bahwa: “video ini akan membuat orang tua lebih sigap untuk menjaga anaknya dan sadar akan bahaya yang akan menimpa anak apabila dibiarkan bermain di jalanan tanpa pengawasan orang tua” 18 Berdasarkan wawancara kedua narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa video tersebut dapat memberikan pelajaran bagi para orang tua untuk lebih menjaga anaknya dengan memberikan 17 Wawancara pribadi dengan Vivi Marlina, AKS, Bambu Apus 3 September 2014 18 Wawancara pribadi dengan Hardiyanto S.sos, Bambu Apus 5 September 2014 perhatian dan kasih sayang serta tidak menjadikan anak sebagai korban kelemahan ekonomi keluarga. Para orang tua yang menyaksikan video tersebut nyatanya banyak yang merasakan tergetar dan tergerak hatinya untuk menyayangi dan melindungi sang anak agar tidak mengalami nasib yang serupa dengan anak seperti yang telah digambarkan pada video tersebut. Hal ini dapat terlihat dari ungkapan salah satu orang tua yang mengatakan bahwa: “langsung inget anak saya ya soalnya dia suka main seharian jadi ngeri kalo sampe kejadian kaya di video yang tadi” 19 Hal serupa juga disampaikan oleh bapak KA: “anak saya suka banget yang namanya keluar rumah engga pake izin padahal saya suruh bantuin ibunya aja dirumah tapi bandel pas abis liat video kaya gini jadi makin mikir kalo ada apa apa di jalan kan kita juga yang repot” 20 Berdasarkan pemaparan dari orang tua diatas, dapat terlihat bahwa video tersebut sangat berpengaruh untuk dapat membuka pikiran orang tua untuk tidak melibatkan anak-anak mereka dalam permasalahan keluarga.

B. Ketepatan sasaran parenting skill di Pusat Pengembangan Pelayanan

Sosial Anak atau Social Development Centre for Children SDC Dalam pemberian kegiatan parenting skill, SDC selektif memilih keluarga yang akan menerima bantuan agar tidak salah sasaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh SDC dalam menyeleksi penerima manfaat ialah sebagai berikut: 19 Wawancara pribadi dengan MA, Serang 11 September 2014 20 Wawancara pribadi dengan KA, Serang 11 September 2014 1. Pengisian formulir Calon penerima manfaat diwajibkan untuk mengisi formulir asesmen awal dengan cara mengisi identitas keluarga sebagai arsip lembaga SDC. Formulir tersebut dapat dilihat seperti gambar di bawah ini: Gambar 3 Formulir Asesmen Awal 2. Asesmen Pada tahap ini, petugas asesmen dari SDC mewawancarai calon penerima manfaat baik anak jalanan maupun orang tuanya secara tidak langsung guna mengkroscek keabsahan data formulir yang telah diisi oleh orang tua pada tahap pengisian formulir asesmen awal sebelumnya. Dalam panduan asesmen ini terdapat beberapa pertanyaan yang berisi mengenai riwayat anak di jalanan, riwayat pendidikan anak, kondisi kesehatan anak jalanan, serta kondisi keluarga yang mencakup kesehatan, linhkungan dan perekonomian keluarga. Gambar 4 Kegiatan Asesmen 3. Seleksi berkas Dalam hal ini pihak SDC memeriksa persamaan antara formulir pertama asesmen awal yang diisi langsung oleh orang tua anak jalanan dengan formulir kedua asesmen yang diisi oleh petugas asesmen untuk melihat adanya perbedaan atau tidak dalam kedua formulir tersebut. 4. Home visit Dalam melakukan penyeleksian calon penerima manfaat, SDC bekerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak LKSA Wanita Bahagia untuk membantu melakukan kegiatan home visit. Saat home visit dilakukan, calon penerima manfaat tidak mengetahui akan adanya kunjungan dari pihak SDC untuk meninjau kembali keabsahan data yang terdapat di formulir. Gambar 5 Kegiatan home visit 5. Penandatanganan Kontrak Pelayanan Tahap terakhir dalam penyeleksian calon penerima manfaat ditandai oleh penandatanganan kontrak pelayanan yang dilakukan oleh 4 pihak yaitu calon klien anak jalanan, calon penerima manfaat orang tua, lembaga yang bersangkutan SDC, serta rumah singgah yang membantu proses penyeleksian calon penerima manfaat LKSA Wanita bahagia. Gambar 6 Penandatanganan Kontrak Pelayanan SDC memiliki beberapa kriteria terhadap keluarga yang akan menerima bantuan. Seperti yang dipaparkan oleh bapak Suhada S.Sos: