Gambar 5 Kegiatan home visit
5. Penandatanganan Kontrak Pelayanan Tahap terakhir dalam penyeleksian calon penerima manfaat
ditandai oleh penandatanganan kontrak pelayanan yang dilakukan oleh 4 pihak yaitu calon klien anak jalanan, calon penerima manfaat
orang tua, lembaga yang bersangkutan SDC, serta rumah singgah yang membantu proses penyeleksian calon penerima manfaat LKSA
Wanita bahagia. Gambar 6
Penandatanganan Kontrak Pelayanan
SDC memiliki beberapa kriteria terhadap keluarga yang akan menerima bantuan. Seperti yang dipaparkan oleh bapak Suhada
S.Sos:
“penerima manfaat pastinya harus keluarga anak jalanan yang tidak mampu, karena banyak juga anak jalanan yang
asalnya dari golongan ekonomi cukup namun melarikan diri dari rumah dengan berbagai alasan dan memilih
tinggal dan hidup sebagai anak jalanan
”.
21
Menurut Bapak Suhada S.Sos kriteria orang tua sebagai penerima manfaat dapat ditentukan dari mereka yang memiliki
ekonomi menengah ke bawah yang diukur melalui penghasilan orang tua. Dalam hal ini, SDC sangat selektif dalam menyeleksi anak
jalanan karena pada kenyataanya banyak anak jalanan yang berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi cukup namun mereka memilih
hidup sebagai anak jalanan. Hal ini disebabkan oleh sikap orang tua yang cenderung berprilaku kasar terhadap sang anak sehingga
membuat anak kurang merasa nyaman saat berada di rumah dan memilih hidup di jalanan. Hal tersebut nyatanya dibenarkan oleh ibu
Vivi Marlina, AKS: “ada sebagian dari anak jalanan yang rentan, dalam arti
mereka berasal dari keluarga yang tergolong cukup namun karena sering berkumpul dan mengamen di jalanan
bersama membuat mereka menjadi ikut-ikutan hidup di
jalanan”
22
Berdasarkan pemaparan diatas dapat terlihat bahwa masih banyaknya anak jalanan yang yang berasal dari keluarga ekonomi
cukup namun sering berkumpul dengan anak-anak jalanan lainya sehingga membuat mereka merasa nyaman hidup di jalanan tanpa ada
pengawasan dari orang tua sehingga hal ini membuat SDC harus lebih
21
Wawancara Pribadi dengan Ahmad Suhada S.Sos, Bambu Apus 29 Agustus 2014
22
Wawancara pribadi dengan Vivi marlina, AKS, Bambu Apus 3 September 2014
selektif dalam menentukan calon penerima manfaat agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Setelah mendapatkan informasi dari kedua narasumber diatas, penulis mengkroscek kembali kepada keluarga penerima manfaat
mengenai pemenuhan persyaratan yang ditetapkan oleh SDC. Adapun salah satu kutipan wawancara orang tua mengatakan bahwa:
“Lembaga ini pernah nyamperin saya ke rumah, nanya- nanya tentang gaji, anak, sama kerjaan. Saya ditawarin
biar anak saya ikut program lembaga terus saya juga katanya nanti bakalan dapet manfaat kalo anak saya mau
ikut program lembaga”
23
Pernyataan diatas memberikan keterangan bahwa SDC telah melakukan penyeleksian penerima manfaat berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan. Hal tersebut terlihat dari adanya pihak SDC yang melaksanakan home visit ke rumah salah satu calon penerima manfaat
yang tidak mampu. Seperti yang dijelaskan pada bab 2 dua mengenai efektifitas bahwa suatu kegiatan dapat dikatakan efektif
apabila tujuan dan sasaran yang dituju tepat.
C. Kepuasan sasaran parenting skill di Pusat Pengembangan Pelayanan
Sosial Anak atau Social Development Centre for Children SDC
Kepuasan pelayanan parenting skill yang dirasakan oleh orang tua merupakan salah satu hal yang penting untuk menentukan keberhasilan
kegiatan tersebut. Hal ini dapat diukur melalui perasaan orang tua yang dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh SDC dalam melakukan kegiatan parenting
23
Wawancara pribadi dengan FA, Serang 11 September 2014
skill. Dari beberapa orang tua yang penulis wawancarai, mereka mengungkapkan perasaan mereka terhadap kegiatan parenting skill,
sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ibu FA: “saya seneng malahan kalo bisa jangan setahun sekali,
setahun lima kali juga saya ikut. Udah orang-orangnya enak, terus bisa kumpul juga sama ibu-ibu yang lain bisa
curhat-
curhatan gitu hehehe sambil tertawa”.
24
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bapak KA yang mengikuti kegiatan parenting skill di SDC:
“Banyak yang bisa didapet dari acara ini, bukan cuma ngedengerin ceramah doang tapi bisa saling curhat juga
kita sama orang lembaganya.”.
25
Sependapat dengan kedua penerima manfaat sebelumnya, Ibu HO juga mengatakan hal yang tidak jauh berbeda mengenai perasaanya setelah
mengikuti kegiatan parenting skill: “acara kaya begini bagus banget buat ibu-ibu kaya kita
gini soalnya bikin nambah pinter mba maklum aja kita kan engga sekolah. Biar kita makin sayang juga sama
anak, abis kadang geregetan kalo bandel rasanya pengen dimarahin aja tapi pas ikut acara begini jadi mikir-mikir
mau marahin anak.”
26
Ibu MA juga berpendapat tentang kegiatan parenting skill ini dengan semangat:
“seru ikutan acara kaya gini mbak, kaya belajar gitu jadi inget waktu masih sekolah kan saya mah sekolah sampe
SD doang jadi pas belajar lagi ngeliat layar canggih gitu seneng deh bawaanya, ada cara buat ngurus anak juga biar
anak saya ga bandel lagi, saya juga jadi kepikiran kalo anak saya lagi dijalanan, pokoknya seru banget deh
mbak”.
27
24
Wawancara Pribadi dengan FA, Serang 11 September 2014
25
Wawancara Pribadi dengan KA, Serang 11 September 2014
26
Wawancara pribadi dengan HO, Serang 11 September 2014
27
Wawancara pribadi dengan MA, Serang 11 September 2014
Dari beberapa wawancara narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua yang mengikuti kegiatan parenting skill yang diadakan oleh SDC
merasa puas atas pelayanan yang diberikan karena dalam hal ini mereka dapat saling sharing baik dengan peserta maupun dengan pihak SDC. Di samping
itu, materi yang diberikan oleh SDC dalam kegiatan parenting skill telah membantu para orang tua mendapatkan ilmu dalam hal mendidik anak. Akan
tetapi, meskipun sebagian besar para orang tua merasa puas terhadap kegiatan parenting skill tersebut, masih ada orang tua yang merasakan sedikit
kekecewaan terhadap kegiatan tersebut. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh ibu SO:
“ya.. saya mah seneng-seneng aja sih mbak, paling kadang bosen nunggu orang orangnya dateng doang
maklum deh suka banget pada ngaret orang sini mah,jadinya saya engga bisa ikut gara-
gara mesti kerja”.
28
Menurut pemaparan salah satu orang tua diatas ketidakpuasan kegiatan parenting skill ini didapat dari ketidaktepatan waktu yang menyebabkan ibu
SO tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut. Tabel 2. Kepuasan Penerima Manfaat
No. Nama
Puas Tidak
Puas Alasan
1 FA
Merasa puas karena senang bisa
berkumpul dengan orang tua anak jalanan lainya dan bisa bertukar
pikiran
28
Wawancara Pribadi dengan SO, Serang 11 September 2014
2 KA
Merasa banyak manfaat dari adanya
kegiatan parenting
skill yang
diadakan oleh SDC, dan bisa berkonsultasi kepada pihak lembaga
tentang keadaan anaknya. 3
HO
Mendapatkan ilmu
tambahan, terlebih karena dulu hanya tamatan
Sekolah Dasar SD sehingga kurang mengerti pola asuh anak yang baik
dan mengikuti perkembangan anak. 4
MA
Merasa membuat banyak perubahan terutama terhadap perasaan khawatir
kepada anak apabila anak turun ke jalanan
dan lebih
mengerti resikonya.
5 SO
Ketidaktepatan waktu
dalam melaksanakan kegiatan membuat ibu
TI tidak dapat mengikuti kegiatan parenting skill.
Berdasarkan tabel kepuasan penerima manfaat diatas, terdapat satu orang tua yang tidak puas dikarenakan ketidaktepatan waktu dalam berjalanya
kegiatan parenting skill dan empat orang tua lainya menyatakan puas atas pelayanan yang diberikan oleh SDC.