2. 2 Pembatasan pada penelitian fenomena kelambanan sesar shear lag

dikembangkan menggunakan ANSYS, untuk membandingkan dengan perilaku yang terjadi sewaktu dilakukan percobaan eksperimen. Terakhir, Cheng, Kulak dan Khoo 1998 menguji sembilan buah spesimen profil HSS Hollow struktural section yang di sambung dengan las ke plat tatakan. Tabung-tabung tersebut lalu di rangkai dengan Linearly variable displacement transducers LVDT dan dilakukan pengukuran gaya-gaya. Model elemen hingga yang dikembangkan menggunakan ABAQUS, dengan model penguatan profil isotropis plastis dan perilaku yag terjadi dibandingkan dengan data pada eksperimental.

III. 2. 2 Pembatasan pada penelitian fenomena kelambanan sesar shear lag

Tabel 3.2 memperlihatkan bentuk profil yang di ujicoba dalam banyak penelitian. Kebanyakan sampel adalah hasil dari pemotongan profil standar yang panjang, sehingga total jumlah dari bentuk profil yang diuji seringnya tertentu saja. Para peneliti sering melakukan banyak percobaan untuk satu bentuk profil, membuat berbagai variasi geometri sambungan baut yang sejajar kolom ataupun pengelasan yang seimbang maupun yang tidak seimbang, metode penyambungan menggunakan baut, paku keling ataupun las dan metode dalam fabrikasi dibor, dilas ataupun dilubangi. Dalam beberapa penelitian, batang profil di ujicoba tunggal menggunakan plat buhultatakan yang dibengkokkan sementara dalam penelitian lainnya profil disambung simetris dengan arah yang berlawanan dari plat buhul, sehingga dihasilkan kondisi yang efektif dan terpusat. Universitas Sumatera Utara Total 11 profil berbentuk L diujicobakan dengan variasi pada ukuran kakinya antara 2 inchi sampai 5 inchi. Ketebalan juga bervariasi antara 316 inchi sampai dengan 716 inchi. 2 profil berbentuk C, 2 profil berbentuk WT, 1 profil berbentuk H, 1 profil berbentuk S dan 3 profil berbentuk HSS juga di ujicoba. Hampir ratusan plat ujicoba yang dianalisa untuk penelitian ini. Untuk mengkategorikan geometri atau bentuk dari profil yang di ujicoba dari penelitian tersebut, kita menyebutnya dengan aspek rasio atau aspek perbandingan yang berarti perbandingan dari tinggi elemen yang tidak tersambung kepada lebar dari elemen yang disambung lihat gambar 3.10. Aspek rasio Gambar 3.13 Definisi dari aspek rasio Untuk bentuk profil yang simetris vertikal, tingginya dihitung dari garis semetrinya. Tabel 3.3 memperlihatkan kesimpulan dari berbagai bentuk profil, aspek rasio yang diuji dan rentang dari minimum hingga maksimum aspek rasio untuk bentuk-bentuk struktural standar lihat gambar 3.10 untuk penjelasan dari geometri sambungan. Walaupun ada beberapa macam ujicoba terhadap variasi aspek rasio profil, kebanyakan mengacu kepada rentang standar potongan yang telah ada. Kemudian, perlu dicatat juga bahwa tidak ada profil wide flange atau profil WT yang diujicobakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 menunjukkan panjang dari profil yang seringnya lebih pendek dari yang pernah digunakan pada kebanyakan struktur. Profil terpanjang hanya sepanjang 57 inchi atau sekitar 1,425 meter. Ini lebih diakibatkan oleh kapasitas mesin dan batasan ukuran profil yang bisa di ujicoba pada mesin tersebut. Hasil akhirnya adalah lebih dari 50 sampel profil yang diuji mengalami rasio kegagalan di bawah 2 dan hampir 90 kurang dari 3. Hanya 10 sisanya dari spesimen yang di uji cukup lama mencapai gaya tekan maksimum pada titik pusat dari profil yang di uji. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.14 Gambaran dari profil baja yang menggunakan aspek rasio Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Bentuk-bentuk profil baja yang diujicoba Tabel 3.3 Aspek Rasio pada profil baja yang diujicoba Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Dimensi profil baja yang diujicoba Universitas Sumatera Utara

III. 3 FENOMENA BLOK GESER SHEAR BLOCK