Nilai-nilai pada aplikasi ini ditentukan sebagai berikut:
Panjang profil keseluruhan L : 400 cm Tegangan putus f
u
: 3.700 Kgcm
2
Tegangan leleh f
y
: 2.400 Kgcm
2
Modulus elastisitas E : 2.000.000 Kgcm
2
Modulus Geser G : 800.000 Kgcm
2
Nilai l menurut PPBBI bab 8.25 2,5 d ≤ l ≤ 7d atau 14 t
Diambil l
I
= 3d = 3 x 20 mm = 60 mm = 6 cm l
II
= 4d = 4 x 20 mm = 80 mm = 8 cm l
III
= 5d = 5 x 20 mm = 100 mm = 10 cm l
IV
= 6d = 6 x 20 mm = 120 mm = 12 cm
Nilai lainnya disajikan menurut profil yang akan dianalisa
IV. 5 PERHITUNGAN Untuk Profil T 400 x 200
Section Index
Weight Depth of
Section H
Range Width
B Thickness
Corner Radius
r Sectional
Area A
Moment of Inertia
Radius of Gyration
Modulus of Section
Centre of
Gravity Web
t
1
Flange t
2
Jx Jy
ix iy
Zx Zy
x mm
Kgm mm
mm mm
mm mm
Cm
2
Cm
4
Cm
4
Cm Cm
Cm
3
Cm
3
Cm
400x200 33
195 200
8 13
16 42,06
1400 868
5,76 4,54
88,6 86,8
4,23
4 x 20 mm T 400 x 200 mm
N
u
L = 4000 mm l
B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Spesifikasi Profil T 400 x 200
Menurut PPBBI bab 8.25 bahwa : 1,5 d
≤ l
1
≤ 3d atau 6 t
maka, digunakan
l
1
= 2d = 40 mm = 4 cm • Dengan menggunakan faktor reduksi U
dimana
Kondisi Leleh
dimana
Kondisi Fraktur
N
u
B
l l
1
l
1
l
1
u H
20 mm 20 mm
t
2
t
f
15 mm t
1
Universitas Sumatera Utara
dimana
Untuk l
I
= 6 cm
Periksa terhadap Blok Geser
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
II
= 8 cm
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Untuk l
III
= 10 cm
Universitas Sumatera Utara
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Untuk l
IV
= 12 cm
Universitas Sumatera Utara
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
•
dimana
Dengan menggunakan faktor U
L
dimana
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 6 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 8 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 10 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 12 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Pengaruh panjang sambungan l terhadap Kuat Tarik Rencana N
U
pada profil T 400 x 200
l cm N
U
dengan U Ton N
U
dengan U
L
Ton Kondisi Leleh
Kondisi Fraktur Kondisi Blok Geser
6 90,850
25,066 126,446
38,832 8
90,850 40,021
129,254 42,315
10 90,850
49,028 132,062
48,056 12
90,850 54,976
134,870 50,218
Profil T 300 x 200
Section Index
Weight Depth of
Section H
Range Width
B Thickness
Corner Radius
r Sectional
Area A
Moment of Inertia
Radius of Gyration
Modulus of Section
Centre of
Gravity
Universitas Sumatera Utara
Web t
1
Flange t
2
Jx Jy
ix iy
Zx Zy
x mm
Kgm mm
mm mm
mm Mm
Cm
2
Cm
4
Cm
4
Cm Cm
Cm
3
Cm
3
Cm
300x200 28,4
147 200
8 12
18 36,19
572 802
3,97 4,71
48,2 80,2
2,83
Gambar 4.5 Spesifikasi Profil T 300 x 200
• Dengan menggunakan faktor reduksi U
dimana
Kondisi Leleh
dimana
Kondisi Fraktur l
1
l
1
u H
20 mm 20 mm
t
2
t
f
15 mm t
1
4 x 20 mm T 300 x 200 mm
N
u
L = 4000 mm l
B
Universitas Sumatera Utara
dimana
Untuk l
I
= 6 cm
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
II
= 8 cm
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Untuk l
III
= 10 cm
Universitas Sumatera Utara
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Untuk l
IV
= 12 cm
Universitas Sumatera Utara
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
•
dimana
Dengan menggunakan faktor U
L
Dimana
Untuk l
I
= 6 cm
Universitas Sumatera Utara
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 8 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 10 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 12 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Pengaruh panjang sambungan l terhadap Kuat Tarik Rencana N
U
pada profil T 300 x 200
l cm N
U
dengan U Ton N
U
dengan U
L
Ton Kondisi Leleh
Kondisi Fraktur Kondisi Blok Geser
6 78,710
37,553 126,446
35,514 8
78,710 45,946
109,134 43,599
10 78,710
50,995 111,726
48,435 12
78,710 54,338
114,318 52,276
Universitas Sumatera Utara
Profil T 200 x 200
Section Index
Weight Depth of
Section H
Range Width
B Thickness
Corner Radius
r Sectional
Area A
Moment of Inertia
Radius of Gyration
Modulus of Section
Centre of
Gravity Web
t
1
Flange t
2
Jx Jy
ix iy
Zx Zy
x mm
Kgm mm
Mm mm
mm mm
Cm
2
Cm
4
Cm
4
Cm Cm
Cm
3
Cm
3
Cm
200x200 24,9
100 200
8 12
13 31,77
184 801
2,41 5,02
22,3 80,1
1,73
Gambar 4.6 Spesifikasi Profil T 200 x 200
• Dengan menggunakan faktor reduksi U
dimana
Kondisi Leleh l
1
l
1
u H
20 mm 20 mm
t
2
t
f
15 mm t
1
4 x 20 mm T 200 x 200 mm
N
u
L = 4000 mm l
B
Universitas Sumatera Utara
dimana
Kondisi Fraktur
dimana
Untuk l
I
= 6 cm
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
II
= 8 cm
Periksa terhadap Blok Geser
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
III
= 10 cm
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
Untuk l
IV
= 12 cm
Universitas Sumatera Utara
Maka, Geser Leleh – Tarik Fraktur
Periksa terhadap Blok Geser
•
dimana
Dengan menggunakan faktor U
L
Dimana
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 6 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 8 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 10 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Untuk l
I
= 12 cm
untuk l 2H
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Pengaruh panjang sambungan l terhadap Kuat Tarik Rencana pada Profil T 200 x
200
l cm N
U
dengan U Ton N
U
dengan U
L
Ton Kondisi Leleh
Kondisi Fraktur Kondisi Blok Geser
6 68,623
41,907 99,305
40,200 8
68,623 46,144
94,639 45,320
10 68,623
48,675 97,231
48,793 12
68,623 50,382
99,823 49,676
IV. 5. 1 APLIKASI PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS PROFIL BAJA
