3 MANFAAT DAN TUJUAN 5 METODOLOGI 6 SISTEMATIKA PENULISAN

Madugula dan Mohan 1999 memperlihatkan hasil percobaan yang dilakukan pada sudut sebuah batang tarik eksentris. Mereka memperlihatkan 13 kegagalan blok geser dari 61 sudut yang di uji coba. Mereka menyimpulkan bahwa kegagalan blok geser terjadi pada sudut batang tarik yang eksentris. Pada tahun 1990-1992 sebuah hasil penelitian dipublikasikan dari percobaan untuk sambungan baut dengan gaya tarik pada sudut struktural Adidam,1990; Epstein and Adidam,1991; Eipstein, 1992. Mereka menyimpulkan bahwa faktor keamanan pada AISC ASD dan LRFD yang ada tidak cukup memadai untuk kegagalan blok geser pada struktur. Kemudian, dengan semakin bertambah luasnya daerah kaki sambungan, maka besarnya eksentrisitas akan bertambah dan mengurangi kekuatan dari komponen tersebut. Howard I. Epstein dan Christopher L. D Auito juga menawarkan sebuah persamaan analitis yang dapat digunakan dalam perhitungan komponen struktur baja yang mengalami gaya tarik aksial, dan dinilai lebih konservatif. Dengan demikian, melalui tugas akhir ini dapat dilakukan kajian terhadap faktor reduksi U dengan memperhitungkan komponen komponen lainnya yang berperan dalam menghasilkan perhitungan blok geser yang dapat lebih efektif digunakan dalam perencanaan struktur baja terutama pada sambungan.

I. 3 MANFAAT DAN TUJUAN

Dalam tugas akhir ini, penulis bertujuan untuk melakukan kajian terhadap faktor reduksi U yang terdapat pada peraturan SNI 03-1729-2002 khususnya pada pembahasan komponen struktur yang mengalami gaya tarik aksial pada kondisi blok geser Shear Block. Sehingga nantinya diharapkan mendapat kesimpulan perumusan perhitungan yang baru dan lebih efektif untuk digunakan Universitas Sumatera Utara dalam perhitungan kuat tarik rencana pada komponen struktur yang mengalami kegagalan pada kondisi blok geser Shear Block.

I. 4 PEMBATASAN MASALAH

Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk pengerjaan tugas akhir ini adalah:

1. Kajian faktor U yang dilakukan adalah pada saat komponen struktur baja

mengalami keadaan keruntuhan blok geser Shear Block. 2. Menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung dan Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBBI tahun 1983. 3. Perhitungan yang dilakukan menggunakan model struktur sebagai berikut: 4. Penampang adalah profil T-beam dengan perbandingan tertentu antara tinggi dan lebar profil dan tebal badan dan tebal sayap profil 5. Baut yang digunakan adalah baut mutu tinggi untuk sambungan pelat. 6. Analisa regangan tidak ditinjau 7. Pengaruh komposisi bahan, temperatur, kecepatan regang bahan dan residual stress tidak ditinjau P Universitas Sumatera Utara

I. 5 METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah dengan studi literatur yang berasal dari berbagai sumber seperti buku, jurnal-jurnal ilmiah. Selain itu juga akan dilakukan perhitungan secara analitis.

I. 6 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran garis besar penulisan tugas akhir ini, maka isi dari tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang, permasalahan, manfaat dan tujuan, metodologi penulisan dan sistermatika penulisan. BAB II : TINJAUAN KEPUSTAKAAN, terdiri dari penjelasan umum mengenai struktur baja, komponen yang mengalami gaya tarik aksial, sambungan baja. BAB III : PEMBAHASAN MASALAH, terdiri dari prinsip umum terjadinya shear block blok geser, kajian mengenai faktor U beserta faktor- faktor yang mempengaruhi adanya nilai faktor U yang terdapat pada peraturan yang digunakan. BAB IV : APLIKASI BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN, terdiri dari kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

II. 1 PENGENALAN DESAIN STRUKTUR BAJA II. 1. 1 Desain Konstruksi Desain konstruksi dapat didefenisikan sebagai kombinasi antara seni artistikkeindahan dan ilmu pengetahuan science yang menggabungkan intuisi para ahli struktur mengenai prilaku struktur dengan pengetahuan prinsip-prinsip statika, dinamika, mekanika bahan dan analisis struktur untuk menghasilkan suatu struktur yang aman dan ekonomis serta memenuhi fungsi tertentu dan persyaratan estetika selama masa layannya. Metode perhitungan yang berdasarkan keilmuan harus menjadi pedoman dalam proses pengambilan keputusan. Kemampuan intuisi yang dirasionalkan oleh hasil- hasil perhitungan dapat menjadi dasar proses pengambilan keputusan yang baik. Struktur optimum dicirikan sebagai berikut: a. Biaya minimum b. Bobot minimum c. Periode pekerjaan konstruksi minimum d. Kebutuhan tenaga kerja minimum e. Biaya manufaktur minimum f. Manfaat maksimum pada saat layan Untuk mencapai tujuan, diharapkan dalam menghasilkan sebuah struktur yang berkemampuan optimum seorang desainerperancang struktur harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang: Universitas Sumatera Utara