Tabel 4.1 Spesifikasi Profil yang akan digunakan pada aplikasi
Section Index
Weight Depth of
Section H
Range Width
B Thickness
Corner Radius
r Sectional
Area A
Moment of Inertia
Radius of Gyration
Modulus of Section
Centre of
Gravity Web
t
1
Flange t
2
Jx Jy
ix iy
Zx Zy
x mm
Kgm mm
mm mm
mm mm
Cm
2
Cm
4
Cm
4
Cm Cm
Cm
3
Cm
3
Cm
400x200 33
195 200
8 13
16 42,06
1400 868
5,76 4,54
88,6 86,8
4,23 300x200
28,4 147
200 8
12 18
36,19 572
802 3,97
4,71 48,2
80,2 2,83
200x200 24,9
100 200
8 12
13 31,77
184 801
2,41 5,02
22,3 80,1
1,73
Plat buhul sebagai media penyambungan pada aplikasi ini tidak secara spesifik ditentukan sehingga digunakan plat buhul dengan ketebalan 15 mm. Pada Bab IV ini,
profil baja T yang digunakan diambil 3 contoh dari jenis profil dengan ukuran yang berbeda untuk melihat perubahan yang terjadi pada analisa sambungan profil tersebut
dengan plat buhul yang secara sederhana akan digambarkan pada bagian berikutnya.
IV. 2 ALAT PENYAMBUNG YANG DIGUNAKAN
Menggunakan alat penyambung jenis baut mutu tinggi berjumlah 4 buah baut, dengan spesifikasi berikut ini:
Jenis baut A-325 dengan diameter baut = 20 mm Memenuhi ketentuan menurut PPBBI bab 8.25
•
2,5 d ≤ u ≤ 7d atau 14 t diambil u = 6d = 6 x 20 mm = 120 mm
• 1,5 d ≤ l
1
≤ 3d atau 6t diambil l
1
= 2d = 2 x 20 mm = 40 mm
•
2,5 d ≤ l ≤ 7d atau 14 t , l pada aplikasi ini akan divariasikan,
sehingga l
2
juga akan bervariasi nilainya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Tampak depan Profil T-Beam yang disambung dengan baut
Gambar 4.3 Tampak samping Profil T-Beam yang disambung dengan baut IV. 3 PEMODELAN STRUKTUR
Adapun model struktur sederhana yang akan dianalisa digambarkan seperti model yang disesuaikan untuk penurunan rumus pada Bab III diawal, sebagai
berikut:
Dan jika disederhanakan pada salah satu potongan tampak atas akan menghasilkan sebagai berikut:
l
2
l l
2
A
d
l
1
l
1
u H
Universitas Sumatera Utara
Struktur mengalami blok geser shear block dengan model mekanisme keruntuhan yang akan dianalisa sebagai berikut:
Adapun ukuran panjang bentang keseluruhan profil yang digunakan L ditentukan sepanjang 4 m, namun nilai l panjang sambungan akan divariasikan.
IV. 4 PERBANDINGAN RUMUS PERHITUNGAN YANG DIGUNAKAN
a. Kuat tarik rencana pada kondisi blok geser shear block menggunakan faktor
U menurut SNI 03-1729-2002 • Kondisi leleh
• Kondisi Fraktur
dimana
dimana dimana
N
u
N
u
Universitas Sumatera Utara
• Pemeriksaan terhadap kondisi Blok Geser Shear Block Geser Leleh – Tarik Fraktur
Geser Fraktur – Tarik Leleh
b. Kuat tarik rencana pada kondisi blok geser shear block menggunakan faktor
U
L
Seperti analisis yang telah dilakukan di bab III maka dihasilkan rumusan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Nilai-nilai pada aplikasi ini ditentukan sebagai berikut:
Panjang profil keseluruhan L : 400 cm Tegangan putus f
u
: 3.700 Kgcm
2
Tegangan leleh f
y
: 2.400 Kgcm
2
Modulus elastisitas E : 2.000.000 Kgcm
2
Modulus Geser G : 800.000 Kgcm
2
Nilai l menurut PPBBI bab 8.25 2,5 d ≤ l ≤ 7d atau 14 t
Diambil l
I
= 3d = 3 x 20 mm = 60 mm = 6 cm l
II
= 4d = 4 x 20 mm = 80 mm = 8 cm l
III
= 5d = 5 x 20 mm = 100 mm = 10 cm l
IV
= 6d = 6 x 20 mm = 120 mm = 12 cm
Nilai lainnya disajikan menurut profil yang akan dianalisa
IV. 5 PERHITUNGAN Untuk Profil T 400 x 200