φ
3 2
1 = Ω
y a
A f P
φ
=
Ω =
y b
A f P
y b
A f P
23 =
a b
P P
23 =
II. 1. 10 Hubungan Metode ASD dan LRFD
Dalam buku peraturan AISC 2005 kedua metode menggunakan rumus yang sama namun faktor yang diberikan berbeda. Safety factor faktor
keamanan untuk metode ASD diberi lambang Ω sedangkan
Resistance factor
faktor resistansi untuk metode LRFD diberi lambang Ø. Kesimpulan dapat ditarik dari peraturan AISC 2005 bahwa hubungan antara
Ω dan Ø adalah sebagai berikut:
Dari hubungan diatas, terlihat bahwa perhitungan kekuatan nominal dengan metode ASD menggunakan tegangan yang lebih kecil, yaitu: berkisar
23 dari tegangan yang digunakan pada metode LRFD. Kekuatan nominal adalah kekuatan yang dimiliki bahan. Akibat dari penggunaan tegangan yang
lebih kecil maka pada umumnya kekuatan nominal yang dihitung dengan metode ASD akan lebih kecil dibandingkan dengan metode LRFD.
Hubungan ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
karena 1 Ω = 23 Ø, maka:
LRFD
ASD
dimana: P
a
= kekuatan yang didapatkan dengan metode LRFD. N P
b
= kekuatan yang didapatkan dengan metode ASD N fy = tegangan leleh baja. MPa
A = luas penampang mm
2
Universitas Sumatera Utara
A P
f f
A P
f
y a
a
≥ ≤
=
atau
φ
A P
f f
A P
f
y b
b
≥ Ω
≤ =
atau
a b
y b
y b
y a
f f
f f
f f
f f
3 2
3 2
= =
Ω =
=
φ φ
Apabila hubungan diatas kita lihat dari sudut pandang tegangan yang terjadi f maka:
II. 2 KOMPONEN STRUKTUR YANG MENGALAMI GAYA TARIK AKSIAL
II. 2. 1 Kuat Tarik Rencana
Komponen struktur yang memikul gaya aksial terfaktor Nu harus memenuhi:
N
u
≤ Ø N
n
dengan Ø N
n
adalah kuat tarik rencana yang besarnya diambil sebagai
nilai terendah di antara dua perhitungan menggunakan harga-harga Ø dan N
n
di bawah ini:
Ø = 0,9
N
n
= A
g
f
y
dimana: f
a
= tegangan terjadi yang didapatkan dengan metode LRFD. MPa f
b
= tegangan terjadi yang didapatkan dengan metode ASD. MPa = tegangan izin MPa
P = gaya aksial yang diberikan. N A = luas penampang nominal. mm
2
LRFD
ASD
Universitas Sumatera Utara
Dan
Ø = 0,75 N
n
= A
e
f
u
Keterangan:
A
g
adalah luas penampang bruto, mm
2
A
e
adalah luas penampang efektif, mm
2
f
y
adalah tegangan leleh, MPa kgcm
2
f
u
adalah tegangan tarik putus, MPa kgcm
2
II. 2. 2 Komponen Struktur Tarik