BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
II. 1 PENGENALAN DESAIN STRUKTUR BAJA II. 1. 1 Desain Konstruksi
Desain konstruksi dapat didefenisikan sebagai kombinasi antara seni artistikkeindahan dan ilmu pengetahuan science yang menggabungkan
intuisi para ahli struktur mengenai prilaku struktur dengan pengetahuan prinsip-prinsip statika, dinamika, mekanika bahan dan analisis struktur untuk
menghasilkan suatu struktur yang aman dan ekonomis serta memenuhi fungsi tertentu dan persyaratan estetika selama masa layannya. Metode perhitungan
yang berdasarkan keilmuan harus menjadi pedoman dalam proses pengambilan keputusan. Kemampuan intuisi yang dirasionalkan oleh hasil-
hasil perhitungan dapat menjadi dasar proses pengambilan keputusan yang baik.
Struktur optimum dicirikan sebagai berikut: a. Biaya minimum
b. Bobot minimum c. Periode pekerjaan konstruksi minimum
d. Kebutuhan tenaga kerja minimum e. Biaya manufaktur minimum
f. Manfaat maksimum pada saat layan Untuk mencapai tujuan, diharapkan dalam menghasilkan sebuah
struktur yang berkemampuan optimum seorang desainerperancang struktur harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang:
Universitas Sumatera Utara
1. Sifat-sifat fisis material. 2. Sifat-sifat mekanis material.
3. Analisa struktur. 4. Hubungan antara fungsi rancangan dan fungsi struktur.
II. 1. 2 Kerangka Perencanaan Struktur
Kerangka perencanaan struktur adalah proses penentuan jenis struktur dan pendimensian komponen struktur sedemikian hingga beban kerja dapat
dipikul secara aman, dan perpindahan yang terjadi dapat ditolerir oleh syarat- syarat yang berlaku. Prosedur perencanaan struktur secara iterasi dapat
dilakukan sebagai berikut: 1. Perancangan, terdiri dari pemilihan tipe dan rancangan struktur sesuai
fungsi dan kriteria keberhasilan yang optimum. 2. Penentuan besarnya beban-beban yang bekerja pada struktur.
3. Menentukan gaya-gaya dalam dan momen yang terjadi pada struktur. 4. Pemilihan komponen-komponen struktur beserta sambungannya yang
memenuhi kriteria kekuatan, kekakuan, dan ekonomis. 5. Pemeriksaan ketahanan struktur akibat beban kerja.
6. Perbaikan akhir.
II. 1. 3 Keunggulan Baja Sebagai Material Konstruksi